Chapter 12

391 70 0
                                    

Keesokan paginya Melody memulai hari dengan cepat, ini karena ia tak ingin terlambat bangun lagi seperti yang terjadi tahun lalu di hari pertama sekolahnya. Ketika teman-temannya masih terlelap namun matahari mulai naik, Melody sudah bangun.

Gadis itu langsung pergi mencuci muka dan menyikat giginya lalu berganti pakaian ke seragam sekolahnya. Rasanya menyenangkan untuk kembali memakai seragam sekolah Hogwarts setelah beberapa bulan tidak mengenakannya. Ini karena Melody mulai menyukai desain seragamnya yang terdiri dari kemeja, dasi, jumper, rok, dan jubah. Memang agak berlebihan tapi terkadang Melody merasa keren saat memakai seragam sekolahnya.

"Ah, pagi Melody."

Melody yang sudah turun ke ruang rekreasi dan tengah duduk sembari menyodok perapian dengan ranting menoleh untuk menemukan Elizabeth Stewart menyapanya. Gadis berambut hitam itu adalah teman satu angkatan Melody, satu dari pasangan kembar Stewart yang ramah dan baik hati.

"Pagi Lizzy!" balas Melody tersenyum.

"Kau bangun pagi kali ini." Kata Elizabeth, berhenti di dekat Melody.

Melody nyengir, "aku hanya tidak ingin mengulang kesalahan tahun lalu. Kau juga bangun pagi, bagaimana dengan Emily?" katanya.

"Dia sedang bersiap, Chere dan Ginny juga." Kata Elizabeth.

Saat itu muncullah Daniel dan Pierre dari kamar anak laki-laki. Keduanya sudah memakai seragam lengkap serta membawa tas sekolah mereka. Tak ada tanda-tanda mengantuk sedikit pun dari mereka padahal semalam Gryffindor merayakan pesta tahun ajaran baru sampai suntuk—lalu ditegur Percy dan McGonagall.

Kemudian ketika Melody melihat lebih baik, ada seorang anak laki-laki yang lebih kecil berdiri di belakang mereka. Anak laki-laki itu memiliki rambut kelabu seperti tikus, tingginya hanya mencapai bawah telinga Daniel sehingga dia tak begitu menonjol namun Melody mengenalinya. Pemuda itu adalah Colin Creevey, satu dari beberapa anak yang membeku tahun ajaran kemarin.

"Hey, pagi Daniel! Colin! Dan Pierre!" sapa Elizabeth.

"Wah, selamat pagi. Rasanya menyenangkan melihat kalian pagi-pagi begini." Kata Daniel tersenyum.

Melody melemparkan ranting di tangannya ke dalam perapian kemudian bangkit berdiri, "seperti biasa bangun pagi, eh, Daniel?" Katanya, nyengir lalu menoleh pada Pierre dengan ekspresi penuh makna. "Pasti sulit untukmu, Pierre."

Pierre mengangguk kecil dan pelan, "terima kasih untuk perhatianmu." Katanya sok formal.

"Eh~ apa sih?" kata Daniel merajuk.

Melody dan Elizabeth tertawa sementara Pierre tersenyum tipis lalu Melody menoleh pada Colin yang diam saja. Gadis itu tersenyum kemudian menelengkan kepalanya ke kiri.

"Halo Colin, senang bertemu denganmu lagi." Katanya.

Colin yang menunduk pun segera mengangkat dagunya. Ketika kedua mata pemuda itu bertemu dengan Melody, ia tersenyum riang.

"Senang bertemu denganmu juga!" Katanya dengan penuh semangat. "Aku sudah mendengar cerita mengenai bagaimana kau dan Harry melawan Basilisk di Kamar Rahasia lalu menyelamatkan sekolah! Itu sangat keren!"

Melody mengekeh pelan, "kau berlebihan, aku tidak melakukan banyak." Katanya.

"Kau bilang kau melucuti senjata kau-tahu-siapa." Kata seseorang.

Melody menoleh ke arah tangga yang mengarah menuju kamar asrama dan menemukan Chere, Emilie, serta Ginny tengah menuruninya, yang tadi bicara adalah Ginny.

"Yang kulakukan hanyalah sesederhana mantra pelucutan yang kita pelajari di kelas duel." Kata Melody.

"Itu pencapaian yang bagus." Kata Emilie.

Melody Potter and the Prisoner of AzkabanWhere stories live. Discover now