Chapter 5

443 87 5
                                    

Melody tidak bisa melaksanakan latihan animagus dengan adanya keluarga Malfoy di mansion Ferrour. Ini bukan karena keluarga Malfoy tak tahu tentang kondisi Melody hanya saja Benedict jadi sangat sibuk sehingga gadis itu tidak memiliki pelatih. Dia sebenarnya sudah meminta Pierre untuk melatihnya menggantikan Benedict tapi pemuda itu menolak karena dia tak mau mengambil resiko salah memberi arahan.

Maka dari itu keesokan harinya, Melody hanya bisa menonton Daniel berlatih pedang di arena latihan. Sebelumnya Melody tak sempat melihat proses latihan pemuda itu tapi ternyata Daniel cukup handal memakai pedang. Terlihat dari dia mampu menyerang lawan yang dua kali lipat lebih besar darinya.

"Didikan dari kecil memang beda..." gumam Melody, bertopang dagu dengan kedua sikut di atas paha, "jadi ingin coba."

"Melody, maaf membuatmu hanya menonton, latihanku akhirnya selesai." Kata Daniel, mendekati Melody sembari mengelap keringatnya dengan sebuah handuk kecil.

Melody menegakkan tubuhnya lalu tersenyum, "tidak apa-apa kok, lagi pula tak ada yang bisa kulakukan jadi menonton latihanmu adalah pilihan terbaik untuk saat ini." Katanya.

"Baiklah kalau begitu," kata Daniel, dia menoleh ke sana ke mari, "di mana Pierre?" tanyanya kemudian.

"Oh tadi dia diminta menemani Malfoy sarapan." Jawab Melody.

"Kenapa? Dia kan asistenku kenapa dia harus menemani Malfoy sarapan?" tanya Daniel, dahinya berkerut tak senang saat dia menoleh pada Melody.

Gadis yang ditanyai itu mengedikkan bahunya, "aku juga tidak tahu tapi saat aku dan dia akan kemari, tiba-tiba saja Amber datang dan meminta Pierre menemani Malfoy. Katanya disuruh Benedict atau sebagainya." Jelasnya.

"Entah kenapa aku merasa itu permintaan Malfoy." Kata Daniel.

Melody mengangguk setuju, "mungkin dia ingin memanfaatkan keadaan. Dia pasti senang bisa memerintah Pierre ini dan itu." Katanya.

Daniel menghela nafas, "kuharap mereka segera selesai." Katanya, menatap ke arah mansion.

Pemuda itu pun melipat handuknya dan memberikannya pada seorang pelayan yang berdiri tak jauh dari sana kemudian mendekati Melody lalu berkata, "ayo bermain sebentar sambil menunggu Pierre selesai."

Melody mengangguk setuju maka keduanya pun pergi ke arah danau. Mereka memandangi danau sebentar kemudian memanjat pohon terdekat untuk mendapatkan pemandangan yang lebih baik. Kebetulan juga, pohon yang mereka naiki memiliki dahan yang besar dan kokoh sehingga keduanya dapat duduk di sana.

"Kalau kau berjalan ke antara pepohonan di sana, ada celah kecil yang tidak dijaga pelindung mansion. Lewat sanalah biasanya aku pergi keluar tanpa ketahuan siapapun." Kata Danielle, menunjuk ke arah pepohonan rapat di sisi lain danau.

"Apa tempat itu tidak pernah ditemukan para pelayan, Benedict, atau ibumu?" tanya Melody.

Daniel nyengir, "tidak, dan kuharap tak akan pernah. Aku membutuhkannya untuk bermain keluar saat bosan di rumah. Dulu saat masih kecil, aku dan Pierre pergi sebulan sekali." Katanya.

"Wah ternyata kau anak nakal... dan kukira Daniel adalah anak teladan." Kata Melody, mengekeh.

Daniel mendengus kemudian tertawa kecil, "itu hanya image yang kubuat. Aku tidak sebaik yang kau kira." Katanya.

"Ah tentu saja kau tetap anak baik," kata Melody dan itu membuat Daniel menoleh padanya dengan kedua mata melebar.

Melody yang mengarahkan tatapannya ke arah danau pun melanjutkan kalimatnya, "orang baik tidak harus selalu sempurna, tahu?"

Daniel terdiam, tiba-tiba merasakan getaran menyenangkan yang aneh di dalam perutnya. Pemuda itu pun membuka mulutnya untuk bicara tapi tiba-tiba sebuah suara licin dan diayun-ayunkan menyahut dari bawah mereka.

Melody Potter and the Prisoner of AzkabanWhere stories live. Discover now