Chapter 8

460 76 6
                                    

Hari semakin hari yang dihabiskan Harry serta Melody membuat keduanya mulai sering berjumpa dengan murid dari Hogwarts di Diagon Alley yang menandakan bahwa waktunya masuk sekolah sudah semakin dekat. Diagon Alley semakin ramai begitu pula dengan Leaky Cauldron.

Kamar-kamar mulai terisi dengan pelanggan yang ingin menghabiskan waktu di Diagon Alley sebelum masa sekolah dimulai. Barang dagangan di toko-toko pun satu persatu mulai habis sehingga pernah satu kali Melody melihat toko ramuan harus memasok kembali barang jualannya sejak pagi-pagi sekali.

Lalu pada hari terakhir liburan, Harry berkata, "aku ingin ke toko peralatan quidditch."

"Untuk apa?" tanya Melody yang sedang duduk di tempat tidurnya, melipat pakaian untuk dimasukkan ke dalam koper.

"Mengucapkan selamat tinggal pada Firebolt." Jawab Harry.

Melody nyengir geli, memang sejak sapu itu dipublikasikan, Harry jadi sangat tertarik. Setiap mereka jalan-jalan di Diagon Alley, kakaknya itu pasti akan mengajak Melody untuk melihat etalase toko Peralatan Quidditch Berkualitas demi memandangi sapu terbang Firebolt. Dia sepertinya ingin sekali membeli sapu tersebut tapi setelah tahu harganya dan mereka berdua sepakat masih butuh uang sebelum lulus dari sekolah, keduanya memutuskan bahwa tak ada satu pun dari mereka yang bisa membeli sapu tersebut.

"Baiklah, jangan lama-lama." Kata Melody.

Harry mengangguk lalu dia pun pergi dengan cepat, sangat bersemangat untuk melihat Firebolt. Sementara itu Melody yang dari tadi sibuk melipat pakaian akhirnya berhenti. Dia mengeluarkan tongkat sihirnya, menatap semua keperluan Hogwartsnya dengan tatapan menilai.

"Kuharap ini berhasil..." gumamnya pelan.

Gadis itu pun menganyunkan tongkatnya dalam gerakan menyapu yang panjang dari arah perlengkapan menuju koper sembari berkata, "pack!"

Seketika saja semua pakaian, jubah, sepatu, dan buku merapihkan diri mereka sendiri, masuk ke dalam koper, menata diri dengan rapih, kemudian koper pun menutup. Semudah itu seluruh perlengkapan dan keperluan sekolah Melody akhirnya selesai dikemas.

Melody menghela nafas lega, "sihir memang luar biasa, praktis sekali." Katanya, tersenyum.

Gadis tersebut pun menyakui tongkat sihirnya ke saku yang ada di balik kemejanya kemudian meletakkan koper bersandar pada lemari. Melody pun menoleh pada sangkar burung hantunya yang kosong terletak di atas lemari, semalam Ray pergi untuk berburu dan belum kembali sampai sekarang. Semoga saja burung hantu itu kembali sebelum mereka berangkat ke Hogwarts.

Melody menghela nafas kecil kemudian dia keluar dari kamarnya. Gadis itu turun ke lantai satu sambil berpikir ingin minta jus limun dingin pada Tom ketika telinganya mendengar sesuatu.

"Ya, seharusnya mereka ada di sini, bukan begitu? Daniel bilang Melody sudah tidak di rumahnya sejak kejadian itu."

"Aku belum melihat satu pun dari mereka."

Melody tersenyum, dia sangat mengenali kedua suara itu dan mendengarnya membuat gadis tersebut senang sekali. Melody pun mempercepat langkahnya menuruni tangga kemudian masuk ke ruang depan. Senyum mengembang semakin lebar di wajahnya saat mendapati dua gadis berjalan memasuki Leaky Cauldron dengan belanjaan di tangan salah satunya.

Gadis yang membawa belanjaan memiliki rambut berwarna coklat tua yang diikat ke belakang sebagian, kedua matanya berwarna hijau jernih dan sepertinya dia sedikit bertambah tinggi selama liburan ini. Sementara itu gadis kedua adalah seorang gadis berambut merah dengan banyak bintik-bintik di wajahnya serta dua mata berwarna coklat.

"Hey, sepertinya kalian membicarakanku." Kata Melody, berhenti di hadapan mereka, nyengir.

Kedua gadis itu mengerjap lalu sesaat kemudian mereka tersenyum, "Melody!" sahut mereka.

Melody Potter and the Prisoner of AzkabanWhere stories live. Discover now