Chapter 32

243 44 36
                                    

Melody belum pernah menjadi bagian dari rombongan yang seajaib ini. Crookshanks dan Pierre memimpin di depan menuruni tangga. Lupin, Pettigrew, dan Ron berikutnya, seperti peserta lomba jalan-enam-kaki. Kemudian menyusul Snape, melayang mengerikan, jari-jari kakinya menyenggol masing-masing anak tangga ketika dia turun, diangkat oleh tongkatnya sendiri, yang diacungkan ke arahnya oleh Sirius. Harry serta Melody tepat mengekori Sirius dan Chere serta Hermione berada di paling belakang.

Kembali ke dalam terowongan ternyata sulit. Lupin, Pettigrew, dan Ron harus miring agar bisa masuk. Lupin menjaga Pettigrew dengan tongkatnya. Melody bisa melihat mereka maju dengan canggung dalam satu deretan.

Crookshanks dan Pierre masih memimpin. Melody menyusul sesudah Harry dan Sirius yang mana pria itu masih membuat Snape melayang di depan mereka. Kepala Snape yang terkulai berkali-kali membentur terowongan yang rendah. Melody mendapat kesan Sirius sama sekali tidak berusaha mencegahnya.

"Kalian tahu apa artinya ini?" tiba-tiba Sirius berkata kepada Harry dan Melody, sementara mereka maju dengan lambat di dalam terowongan. "Menyerahkan Pettigrew?"

"Kau bebas." Kata Harry dan Melody bersamaan.

"Ya..." kata Sirius. "Tetapi aku juga—aku tak tahu apakah ada yang pernah memberitahumu, Harry—aku walimu."

"Yeah, aku tahu itu." Kata Harry.

"Orangtua kalian menunjukku sebagai walimu, Harry." Kata Sirius kaku. "Tapi bukan untuk Melody juga..."

"Aku tahu." Kata Melody. "Tapi harus kupastikan mereka tidak menunjuk Pettigrew, kan?"

Sirius menggeleng, "tidak, tidak. Mereka menunjuk orang lain." Katanya cepat lalu melanjutkan. "Tapi, jika terjadi sesuatu pada mereka... aku akan maklum tentu saja, kalau kalian ingin tetap tinggal bersama paman dan bibi kalian."

Sirius menelan ludah, "tetapi... yah... pikirkanlah. Begitu namaku sudah dibersihkan... kalau kalian menginginkannya... rumah lain..."

"Apa—tinggal bersamamu?" tanya Harry, kepalanya tak sengaja membentur sepotong karang yang menonjol di langit-langit.

"Meninggalkan keluarga Dursley?" tanya Melody, mengusap-usap kepala Harry sementara kakaknya mengaduh kesakitan.

"Tentu saja, sudah kuduga kalian tak akan mau," kata Sirius cepat-cepat. "Aku maklum, cuma kupikir aku..."

"Kau gila?" kata Harry, suaranya sama paraunya dengan Sirius. "Tentu saja aku ingin meninggalkan keluarga Dursley! Ya kan, Melody?"

Melody mengangguk, "apakah kau punya rumah? Kapan kami bisa pindah?" tanyanya.

Sirius mendadak berbalik memandang Harry dan Melody. Kepala Snape menggesek langit-langit terowongan tetapi tampaknya Sirius tak peduli.

"Kalian mau?" katanya. "Sungguh?"

"Yeah, mau sekali!" kata Harry dan Melody, cerah.

Wajah cekung-pucat Sirius dihiasi senyum, senyum cerah pertama yang dilihat Melody. Senyum itu membawa perubahan yang mengejutkan, seakan orang yang sepuluh tahun lebih muda keluar menembus topeng kaku yang menutupi wajahnya. Sesaat, dia bisa dikenali sebagai orang yang tertawa pada pernikahan orangtua Harry dan Melody.

Mereka memutuskan bahwa kalimat Harry dan Melody adalah jawaban terbaik saat itu. Perjalanan pun dilanjutkan dan topik berubah.

"Dari mana kau belajar menjadi Animagi, Melody?" tanya Sirius.

Melody tak langsung merespon, ia melirik ke belakangnya, meminta pendapat Chere dan Hermione. Kedua gadis itu mengangguk maka setelah menelan ludah, Melody pun menjawab.

Melody Potter and the Prisoner of AzkabanWhere stories live. Discover now