Chapter 7

451 86 2
                                    

Bangun pada keesokan paginya, Melody menemukan koper serta sangkar burung hantunya telah tiba dan diletakkan di dalam kamar. Gadis itu segera mengambil pakaian dan pergi mandi sebab kemarin dia tidak sempat membersihkan diri. Setelah mandi dan merapihkan barang-barangnya, Melody turun untuk sarapan.

Gadis itu menemukan Harry duduk di hadapan salah satu meja, menikmati telur dan bacon goreng dengan segelas susu putih. Melody pun duduk di sampingnya kemudian tak lama Tom datang membawakan bagian sarapannya.

"Tidurmu nyenyak?" tanya Harry.

Melody mengangguk, "yeah, kau?" katanya.

"Lebih baik dari pada tidur-tidurku di Privet Drive." Jawab Harry, nyengir.

Melody mendengus lalu tertawa kecil, "baguslah kalau begitu." Katanya, "jadi, kurasa kau bisa ceritakan apa yang terjadi semalam?"

Harry mengangguk kemudian dia pun menceritakan apa yang terjadi. Malam itu adalah hari terakhir Bibi Marge di Privet Drive, Bibi Petunia membuat banyak hidangan mewah dan Paman Vernon menyiapkan anggur. Selama hari-hari sebelumnya, Bibi Marge memang sudah menghina keluarga Potter namun malam itu hinaannya jadi agak keterlaluan sehingga Harry marah sekali.

Bibi Marge terus berkata si Potter ini, si Potter itu. Dia bahkan senang sekali ketika Paman Vernon berkata bahwa James Potter tidak bekerja. Sambil terus menegak brandynya, dia menghina. Saat itulah, ketika Harry marah besar, Bibi Marge tiba-tiba menggelembung. Dia terus menggelembung sampai kancing pakaiannya lepas kemudian wanita itu menghantam langit-langit.

"Setelah itu aku mengambil barang-barangku dan kabur." Jawab Harry.

Melody ternganga, "astaga... meskipun tentu saja itu hal yang salah tapi sejujurnya aku takjub sekali. Kau punya kemampuan yang luar biasa dalam sihir tanpa tongkat ya?" katanya.

Harry mendengus sembari nyengir, "aku tak menyangka kau malah akan takjub padaku." Katanya.

"Memangnya kau pikir aku akan bereaksi seperti apa?" tanya Melody, mengerjap.

Harry mengedikkan bahunya, "marah, barang kali? Berteriak padaku seperti..." katanya, menarik nafas dalam-dalam kemudian dengan suara melengking seperti perempuan, dia berkata, "Harry James Potter apa yang kau pikir telah kau lakukan?! Menggelembungkan Bibi Marge? Dan kau pikir kenapa aku berminggu-minggu bersembunyi untukmu?!"

Melody tertawa terbahak-bahak sampai si penyihir wanita di sudut ruangan yang sedang menikmati sarapannya terlonjak kaget. Gadis itu pun memegangi perutnya dan menghapus air matanya lalu berkata, "itu sangat luar biasa tapi tidak, aku tidak akan mengatakannya. Aku memang kaget saat mendengar kau terjebak dalam suatu masalah tapi kukira itu lebih berbahaya dari ini. Harus kuakui kau keren dan tentu aku tidak akan membela Bibi Marge saat tahu apa yang telah dikatakannya."

Harry tersenyum, "senang mendengarnya, sekarang rasa bersalahku menguap semua." Katanya.

Melody mengangguk, dia pun meraih garpu dan sendok kemudian memotong telur di piringnya, "jadi..." katanya pelan-pelan, "ke mana kau kabur setelah menggelembungkan Bibi Marge? Bagaimana caramu bisa sampai ke mari? Kau bertemu dengan Fudge di jalan?" tanyanya.

"Tidak, aku bertemu dengannya di sini," Harry menggeleng. "Aku sempat luntang-lantung di jalan sampai akhirnya aku berhenti di Magnolia Crescent. Sejujurnya waktu itu aku panik dan bingung, aku jadi tak tahu apa yang harus kulakukan. Aku tak punya uang muggle dan membawa banyak barang sihir. Aku juga tidak tahu di mana rumah keluarga Ferrour jadi aku tak bisa menyusulmu, aku ingin menyuratimu tapi Hedwig sedang tidak bersamaku."

"Hm... Lalu?"

"Karena kukira aku sudah dikeluarkan dari sekolah, aku sempat berpikir untuk terbang ke London. Jadi aku membuka koper untuk mengambil jubah gaib dan..."

Melody Potter and the Prisoner of AzkabanWhere stories live. Discover now