EPILOG

250 41 14
                                    


Hermione menyelipkan Pembalik-Waktu ke bawah jubahnya. Saat berikutnya, Madam Pomfrey keluar lagi dari kantornya dan datang mendekat.

"Apa Kepala Sekolah sudah pergi? Apa aku sudah boleh merawat pasienku sekarang?"

Daniel terkekeh, "beliau sudah pergi, Madam Pomfrey." Katanya.

"Bagus." Kata Madam Pomfrey, mengangguk sebal. "Awas saja jika ada gangguan lagi."

Madam Pomfrey sedang uring-uringan. Melody dan yang lain berpendapat paling baik menerima coklat pemberiannya dengan diam-diam. Madam Pomfrey berdiri menunggui mereka, memastikan mereka memakannya. Namun Melody tak bisa benar-benar menikmati coklat. Ia dan yang lain menanti, mendengarkan, saraf mereka tegang... Dan kemudian, saat mereka mengambil potongan coklat keempat dari Madam Pomfrey, mereka mendengar raung kemarahan di kejauhan bergaung dari suatu tempat di atas mereka.

"Apa itu?" tanya Madam Pomfrey kaget.

Sekarang mereka bisa mendengar suara-suara marah, makin lama makin keras. Madam Pomfrey menatap pintu.

"Astaga—mereka akan membangunkan semua orang! Mereka pikir apa yang mereka lakukan?"

Melody berusaha mendengar apa yang dikatakan suara-suara itu. Mereka semakin dekat...

"Dia pastilah ber-Disapparate, Severus. Seharusnya ada orang yang menjanganya di ruangan. Kalau kabar ini sampai bocor..."

"DIA TIDAK BER-DISAPPARATE!" Snape meraung, sekarang sudah dekat sekali. "KAU TIDAK BISA BER-APPARATE ATAU DISAPPARATE DI DALAM KASTIL INI KECUALI MENDAPAT IZIN KHUSUS! INI—PASTI—ADA—HUBUNGANNYA—DENGAN—SI—POTTER!"

"Severus—yang masuk akallah—Harry sejak tadi dikunci dan kita sudah mencabut izin Melody..."

BLAK!

Pintu sal rumah sakit berdebam terbuka.

Fudge, Snape, dan Dumbledore masuk. Hanya Dumbledore yang tampak tenang. Dia malah kelihatan senang. Fudge kelihatan marah. Tetapi Snape murka luar biasa.

"NGAKU SAJA, POTTER!" bentaknya pada Harry dan Melody. "APA YANG KALIAN LAKUKAN?!"

"Profesor Snape!" pekik Madam Pomfrey. "Kuasai dirimu."

"Snape, bersikaplah masuk akal," kata Fudge. "Pintu ini tadi dikunci, kita baru saja melihat..."

"MEREKA MEMBANTUNYA KABUR, AKU TAHU!" lolong Snape, menunjuk ke arah Melody dan teman-temannya. Wajahnya merah padam, ludah berhamburan dari mulutnya.

"Tenang!" bentak Fudge. "Kau bicara omong kosong!"

"ANDA TIDAK TAHU POTTER!" jerit Snape. "MEREKA YANG MELAKUKANNYA, AKU TAHU MEREKA MELAKUKANNYA..."

"Cukup, Severus," kata Dumbledore tenang. "Pikirkan apa yang kau katakan. Pintu ini terkunci sejak aku meninggalkannya sepuluh menit yang lalu. Madam Pomfrey, apakah anak-anak ini meninggalkan tempat tidur mereka?"

"Tentu saja tidak!" kata Madam Pomfrey jengkel. "Aku bersama mereka sejak Anda pergi!"

"Nah, kau dengar, kan, Severus," kata Dumbledore kalem. "Kecuali kau bermaksud mengatakan mereka bisa berada di dua tempat pada saat yang bersamaan, kurasa tak ada faedahnya kita mengganggu mereka lebih jauh lagi."

Snape berdiri berang, bergantian memandang Fudge, yang tampaknya sangat shock melihat tingkahnya, dan Dumbledore, yang matanya berkilauan di balik kacamatanya. Snape berputar cepat, jubahnya berdesir di belakangnya, dan dengan marah meninggalkan kamar.

Melody Potter and the Prisoner of AzkabanWhere stories live. Discover now