Special Chapter -Chere's POV-

329 53 3
                                    

Mungkin memang tidak terlihat seperti itu tapi sebenarnya aku dan Hermione sangat dekat, sudah seperti adik kakak kandung dari pada sepupu.

Sejak kecil, kedua orangtuaku jarang di rumah karena pekerjaan mereka sehingga aku sering dititipkan di rumah keluarga Granger. Kami akan bermain bersama dan Hermione akan mengajariku banyak hal. Dia akan membacakan atau mengajariku membaca buku-buku yang dimilikinya atau kami akan bermain rumah-rumahan bersama. Hobi membacaku kudapatkan darinya.

Hermione selalu memiliki sifat yang perhatian dan rasa peduli yang tinggi pada sekitarnya. Dia suka membantu dan menolong. Selain itu Hermione juga sangat pintar, dia suka membaca jadi tahu banyak hal.

Dia merawatku seperti adik kandungnya sendiri. Ia juga mau berbagi apapun yang dimilikinya padaku padahal aku sudah beberapa kali menolak namun Hermione berkata, "berbagi dan menikmati bersama lebih menyenangkan dari pada sendirian."

Meskipun begitu, tak semua orang menghargai kebaikan hatinya. Ada banyak orang yang suka menghinanya terutama mengenai penampilannya. Rambutnya yang lebat dan giginya yang besar membuat Hermione jadi bulan-bulanan.

Namun Hermione jarang menunjukkan kesedihannya secara terang-terangan, dia hanya melakukan itu di depan orang-orang terdekatnya, termasuk aku. Kemudian setelah menghadapi rasa sedihnya, Hermione akan bangkit lagi menjadi seseorang yang lebih kuat.

Aku mengagumi Hermione yang seperti itu.

Kukira kami akan selalu bersama sebagai saudara namun tiba-tiba Hermione harus bersekolah di tempat yang jauh dengan asrama di dalamnya. Paman dan Bibi tidak memberitahuku di mana Hermione sekolah dan kabar yang kuterima darinya pun hanya lewat sura-surat yang dia kirimkan seminggu sekali.

Aku tidak kesepian, toh aku dapat kabar dan tetap punya teman di sekolah. Hanya saja aku mengkhawatirkan Hermione di sekolah barunya.

Apakah ia dapat teman?

Apakah ia baik-baik saja?

Apakah orang-orang menghinanya seperti di sini?

Apakah dia senang dan betah di sana?

Melalui surat-suratnya Hermione berkata bahwa dia baik-baik saja serta memiliki beberapa teman. Kuharap itu bukan hanya agar aku tidak khawatir saja.

Kemudian liburan natal tiba.

Hermione pulang dan menceritakan padaku mengenai sekolahnya. Katanya ia menikmati sekolah yang punya banyak hal baru untuk dipelajari. Ia juga berteman dengan Harry Potter dan Ron Weasley. Memang pada awalnya mereka bertiga kurang cocok tapi sekarang mereka bahkan ke mana-mana bersama.

Hermione menceritakan semua itu dengan senyum di wajahnya, kedua matanya pun berbinar dengan penuh semangat. Hal tersebut sudah cukup membuktikan bahwa dia bahagia dan itu membuatku lega. Aku akhirnya dapat mempercayakan Hermione pada orang lain, akhirnya percaya bahwa kakak sepupuku itu akan dapat melewatkan masa sekolah yang menyenangkan.

Kemudian dua minggu setelah liburan musim panas dimulai, seorang wanita mendatangi rumahku. Wanita itu memakai kacamata persegi, rambut yang digelung ketat di belakang kepalanya, dan jubah hijau zamrud yang anggun.

Ia memperkenalkan dirinya sebagai Profesor Minerva McGonagall, wakil kepala sekolah sekaligus kepala asrama Gryffindor untuk Sekolah Sihir Hogwarts. Aku dan kedua orangtuaku tercengang, tak dapat berkata-kata maupun mempercayai wanita itu namun semua ketidak percayaan itu musnah saat Profesor McGonagall mengajak kami untuk menemui Hermione.

Saat itu aku akhirnya tahu di mana Hermione sekolah dan apa yang dipelajarinya di sana. Seperti namanya, Sekolah Sihir Hogwarts adalah sekolah yang diperuntukan bagi penyihir. Mereka yang berusia sebelas sampai delapan belas tahun akan belajar di sekolah mengenai mantra, ramuan, ramalan, dan lain sebagainya.

Melody Potter and the Prisoner of AzkabanWhere stories live. Discover now