Chapter 11

398 72 1
                                    

Pintu menuju Aula Besar terbuka di sebelah kanan, Luna langsung saja berpamitan untuk memisahkan diri menuju meja Ravenclaw sementara Melody bergabung dengan yang lain tetapi baru saja dia akan masuk, ada suara memanggil.

"Potter! Granger! Aku ingin bertemu kalian bertiga!"

Melody berbalik, menemukan McGonagall berdiri tak jauh darinya, menatapnya dengan serius seperti biasa. Gadis itu pun menoleh pada teman-temannya.

"Apa aku membuat kesalahan?" tanyanya.

"Kurasa tidak..." kata Chere, dia terdengar khawatir.

"Kami akan mengosongkan tempat duduk untuk kalian, pergilah." Kata Daniel.

Melody mengangguk kemudian pergi mendekati McGonagall bersama Harry dan Hermione. Sang profesor membawa ketiganya menjauh dari kerumunan anak-anak yang ramai berceloteh. Mereka menyebrangi Aula Depan, menaiki tangga pualam dan menyusuri koridor.

Rupanya mereka dibawa ke kantornya. Begitu tiba, mereka mendapati perapian menyala dengan api besar yang hangat dan nyaman, McGonagall memberi isyarat agar Harry, Hermione, dan Melody duduk di kursi yang telah ia sediakan sementara dirinya sendiri duduk di belakang mejanya.

"Profesor Lupin mengirim burung hantu untuk memberitahukan bahwa kau sakit di kereta api, Potter." Kata McGonagall sembari menatap ke arah Harry.

Sebelum Harry sempat menjawab, terdengar ketukan di pintu dan Madam Pomfrey, matron rumah sakit, masuk. Wajah Harry memerah dan pikirannya yang kalut mengatakan bahwa ia merasa malu dan tak enak karena telah merepotkan banyak orang seperti ini.

"Saya tak apa-apa," kata Harry. "Saya tidak perlu apa-apa..."

"Oh, kau rupanya?" kata Madam Pomfrey, mengabaikan ucapan Harry untuk memeriksanya. "Apa kau baru saja melakukan sesuatu yang berbahaya lagi?"

"Gara-gara dementor, Poppy." Kata McGonagall.

"Anu... ada dementor menyerang di kereta api." Tambah Melody.

Madam Pomfrey dan McGonagall bertukar pandang suram kemudian Madam Pomfrey berdecak mencela.

"Dementor di kereta api, memasang dementor di sekolah," gumamnya, mendorong rambut Harry ke belakang dan meraba dahinya. "Dia bukan orang pertama yang pingsan. Ya, dia berkeringat. Sungguh mengerikan, dementor, dan efeknya pada orang-orang yang rapuh..."

"Saya tidak rapuh!" kata Harry jengkel.

"Tentu saja tidak," sambil lalu Madam Pomfrey berkata, seraya memeriksa nadi Harry.

"Apa yang diperlukannya?" tanya McGonagall ringkas. "Istirahat di tempat tidur? Apa perlu malam ini dia menginap di rumah sakit?"

"Saya tidak apa-apa!" kata Harry, melompat bangun.

"Harry!" tegur Melody, menarik lengan jubahnya memerintahkan ia untuk duduk lagi.

"Dia harus makan coklat, paling tidak." Kata Madam Pomfrey yang sekarang berusaha memeriksa mata Harry.

"Saya sudah makan coklat," kata Harry. "Diberi Profesor Lupin. Dia memberikannya kepada kami semua."

"Oh ya?" tanya Madam Pomfrey, senang. "Jadi akhirnya kita mendapat guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang tahu obat-obatnya."

"Kau yakin tidak apa-apa, Potter?" tanya McGonagall tajam.

"Ya." Jawab Harry.

"Baiklah kalau begitu. Silakan tunggu di luar sementara aku bicara sebentar dengan Miss Granger dan adikmu kemudian kita bisa pergi ke pesta bersama-sama." Kata McGonagall.

Melody Potter and the Prisoner of AzkabanWhere stories live. Discover now