Chapter 9

441 75 13
                                    

Melody telah memikirkan apa yang didengarnya bersama Harry mengenai Sirius Black semalaman. Dia penasaran kutukan apa yang dipakai Black untuk membunuh orang sebanyak itu. Dia juga penasaran bagaimana pria itu bisa melarikan diri dari Azkaban. Serta bertanya-tanya butuh berapa lama lagi bagi Black untuk menemukan Harry.

Selain itu, Melody juga memikirkan tentang pelatihan penyihir istimewanya. Sekarang dia sudah menguasai banyak mantra dan kemampuan namun apakah itu cukup untuk menghadapi Black? Bagaimana jika dia ternyata belum siap maupun sanggup? Bagaimana jika pelatihannya selama ini akan sia-sia di hadapan Black?

Menghadapi Tom Riddle beberapa bulan lalu cukup mudah karena dia hanya memori serta masih sekolah namun Black sudah lulus dan bisa melarikan diri dari Azkaban. Akankah dia punya kesempatan untuk menyerang? Haruskah Melody berlatih lebih keras lagi?

Gadis itu kesulitan untuk tidur sehingga paginya dia merasa sedikit pusing. Untung saja Tom datang membawakan secangkir teh untuknya sehingga setelah minum dan sekarang tengah bersiap, gadis itu merasa sedikit lebih baik namun tidak menutup fakta bahwa dia masih resah.

"Melody, kau sudah siap?"

Melody menoleh ke arah pintu kamarnya yang terbuka, gadis itu tersenyum tipis pada Chere yang melangkah memasuki kamar sembari menyeret kopernya. Melody pun mengangguk, mengancingkan kancing terakhir kemejanya lalu mengambil jaketnya.

"Ya, sudah. Di mana Ginny?" katanya.

"Dia di bawah bersama Hermione dan Mrs Weasley, ayo cepat ke bawah yang lain sudah siap." Jawab Chere.

Melody mengangguk lagi, dia segera memakai jaketnya lalu menyeret koper dan menjinjing sangkar burung hantu Ray. Tepat saat dia akan mengikuti Chere keluar kamar, gadis itu menghela nafas.

"Chere, sepertinya aku belum menjawab suratmu dengan benar." Kata Melody.

Chere menoleh ke arahnya, "surat?" tanyanya.

Melody mengerjap, "penyihir istimewa." Jawabnya.

"Oh..." Chere mengangguk mengerti lalu dia tersenyum, "kau bisa ceritakan itu di kereta nanti. Di sini tidak begitu aman dan selain itu..."

"Selain itu?" tanya Melody.

"Ginny juga curiga."

"Bagaimana bisa?"

"Ayahnya bekerja di kementrian, apa yang kau harapkan?"

Melody ber-oh pelan sembari mengangguk mengerti, "oke." Katanya.

Chere tersenyum lalu dia dan Melody pun segera turun ke lantai satu. Saat keduanya tiba di ruang makan, mereka mendapati Mr Weasley sedang membaca halaman depan koran Daily Prophet dengan dahi berkerut dan Harry serta Ron baru turun dari lantai atas dengan Ron mengomel mengenai Percy. Chere dan Melody pun mendekati Mrs Weasley, Hermione, serta Ginny yang tengah membicarakan Ramuan Cinta kemudian duduk.

"Oh kalian turun juga akhirnya, nah ayo sarapan, kita akan segera berangkat." Kata Mrs Weasley.

Dengan itu mereka semua pun segera memulai sarapan. Setelah sarapan yang cepat selesai, mereka menggotong koper-koper ke dekat pintu sementara Hedwig, Hermes—burung hantu Percy, dan Ray berteriak-teriak sembari bertengger di atas tumpukan koper.

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya mobil kementrian pun tiba. Mereka semua menyebrangi jalan lalu berpisah ke dalam dua mobil. Melody menaiki mobil pertama yang dinaiki Chere, Mr Weasley, Harry, Hermione, dan Percy. Mobil tiba di stasiun King's Cross dua puluh menit sebelum kereta berangkat. Sopir-sopir kementrian mengambil troli, menurunkan koper-koper mereka, menyentuh topi untuk memberi hormat kepada Mr Weasley, dan pergi. Secara ajaib mobil mereka berhasil melompat sampai ke paling depan antrean tak bergerak yang sedang menunggu lampu hijau.

Melody Potter and the Prisoner of AzkabanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang