Chapter 23

334 54 6
                                    

Bicara pada Harry saat dia sedang marah sangat sulit tapi Melody tidak punya pilihan. Dengan hati-hati ia mencoba menerangkan bahwa Lupin telah memberitahunya mengenai pelatihan Anti-Dementor yang diinginkan Harry. Seperti dugaan kakaknya itu jadi kesal saat Melody tahu rencananya namun dengan cepat gadis tersebut melakukan pembelaan.

"Aku adikmu, tentu saja aku mesti tahu."

"Hanya karena kita bersaudara—"

"Meskipun hanya aku keluarga kandung yang peduli padamu?" kata Melody dengan nada tersinggung.

Harry sepertinya menyadari bahwa kalimatnya telah membuat Melody tersinggung. Maka setelah ia berpikir sejenak, pemuda itu akhirnya setuju bahwa Melody boleh tahu dan boleh ikut melihat latihannya jadi pada kamis pukul delapan malam, keduanya meninggalkan menara Gryffindor menuju kelas Sejarah Sihir.

Ruangan itu gelap dan kosong saat mereka tiba, tetapi Harry menyalakan lampu dengan tongkatnya dan mereka hanya menunggu sepuluh menit sebelum Lupin muncul, menenteng kotak besar, yang dengan susah payah dinaikannya ke atas meja Profesor Binns.

"Oh, Melody kau datang juga." Kata Lupin, tersenyum tipis. "Apa kau akan latihan juga?"

Melody balas tersenyum, "ya, Harry mengizinkan saya ikut untuk urusan keamanan... saya di sini hanya untuk melihat saja, Profesor." Katanya.

"Begitu... baiklah." Kata Lupin.

"Er... apa itu, Profesor?" tanya Harry, memandang ke arah kotak di atas meja Profesor Binns.

"Boggart yang lain," kata Lupin, seraya membuka mantelnya. "Aku mencari di seluruh kastil sejak selasa, dan untung sekali, aku menemukan Boggart yang satu ini sembunyi di dalam lemari arsip Mr Filch. Boggart-lah yang bisa menjadi paling mirip dengan Dementor asli. Si Boggart akan berubah menjadi Dementor begitu melihatmu, jadi kita bisa berlatih dengannya. Aku bisa menyimpannya di dalam kantorku kalau sedang tidak kita pakai. Ada lemari di bawah mejaku yang pasti disukainya."

"Baiklah..." gumam Harry, jelas sekali berusaha terdengar senang.

"Ah, apa kau tahu apa itu Boggart, Melody?" tanya Lupin, menoleh pada Melody.

"Tahu, Profesor. Harry, Hermione, dan Ron pernah menceritakannya pada saya." Jawab Melody.

"Itu bagus, kalau begitu kau tidak akan mau berdiri di dekat kakakmu saat ia berlatih jadi kemarilah." Kata Lupin, menunjuk kursi di belakang meja guru yang kemudian ia pindahkan sedikit ke samping agar tak terlalu dekat dengan meja guru.

Melody menganguk lalu segera pergi ke kursi tersebut.

"Jadi..." kata Lupin, mengeluarkan tongkat sihirnya dan memberi isyarat agar Harry juga melakukan hal yang sama. "Mantra yang akan kucoba ajarkan padamu adalah sihir tingkat sangat tinggi, Harry—jauh di atas Level Sihir Umum. Namanya Mantra Patronus."

"Bagaimana cara kerjanya?" tanya Harry gugup.

"Yah, kalau berhasil, dia menghasilkan Patronus," jawab Lupin. "Patronus itu sejenis Anti-Dementor—pelindung yang bertindak sebagai tameng di antara kau dan Dementor."

Harry mengangguk samar maka Lupin melanjutkan, "Patronus ini sejenis kekuatan positif, proyeksi hal-hal yang menjadi makanan Dementor—harapan, kebahagiaan, keinginan bertahan hidup—tetapi dia tidak bisa merasakan keputusasaan seperti yang dirasakan manusia, maka Dementor tidak bisa menyakitinya. Tetapi aku harus memperingatkanmu, Harry, bahwa mantra ini mungkin terlalu tinggi bagimu. Banyak penyihir berkualitas mengalami kesulitan belajar Patronus.

"Seperti apa Patronus itu, Profesor?" tanya Melody.

"Masing-masing unik, tergantung penyihir yang memunculkannya." Jawab Lupin.

Melody Potter and the Prisoner of AzkabanOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz