12

1.3K 195 14
                                    

Happy reading....


Sore hari yang gelap. Semilir angin dingin mulai masuk melalui celah-celah jendela yang sedikit terbuka.

Chayoung park — gadis itu kini tengah duduk dilantai tepat disebelah jendela. Menikmati hembusan angin sembari menatap kearah langit yang mungkin sebentar lagi akan menurunkan hujan.

Seketika fikiran gadis itu melayang kearah kakaknya yang kini entah berada di mana. Sudah hampir 4 tahun, kakaknya itu tak menjemput dirinya. Ah jangankan menjemput, menemui chaeyoung walau hanya berkata 'hai' saja tidak.

Jujur saat ini dia sangat merindukan kakak laki-lakinya.

Tok! Tok! Tok!

Sebuah suara ketukan pintu sukses membuat chaeyoung yang sedari tadi sibuk memandang kearah luar jendela langsung menoleh. Menatap kearah pintu yang mulai terbuka perlahan dan menampakan seorang pria bertubuh tinggi dengan mata sipitnya yang khas.

"Sedang apa nunna disana?" tanya jisung sembari menghampiri chaeyoung.

Gadis itu hanya tersenyum. Beranjak dari duduknya kemudian beralih duduk di tepian ranjang tidurnya. Sedangkan jisung? pria itu masih setia berdiri didekat pintu sembari memandang kearah chaeyoung.

"Tidak ada! hanya sedang merindukan seseorang. eum — ada perlu apa kau datang kemari?" tanya chaeyoung mengalihkan topik pembicaraan.

Jisung yang mengingat perintah dari jungkook langsung tersenyum lebar kemudian bergegas mendekat kearah chaeyoung.

"Jungkook hyung menyuruhku kesini untuk mengajak nunna makan camilan bersama. Jungkook hyung tadi pulang membawa banyak camilan. kajja!" ajak jisung sembari menarik pergelangan tangan chaeyoung.

Gadis itu terdiam sejenak. Mencoba untuk mempertimbangkan ajakan jisung. Jujur, sebenarnya chaeyoung sangat malas untuk pergi keluar kamar, namun disisi lain dia juga sangat lapar.

"Baiklah! kajja!"

Chaeyoung beranjak dari ranjangnya. Berjalan sejajar dengan jisung menuju ruang tengah untuk ikut bergabung dengan teman-teman mereka yang lain.

Aroma pizza dan kumpulan beberapa camilan yang tergelatak asal diatas meja membuat senyum chaeyoung mengembang. Oh sungguh! Semua makanan itu benar-benar telah membuat perutnya menggema.

"Oh chaeng! Kemarilah! Kami sedang menikmati camilan." ajak mark sembari menggeser duduknya. Memberi ruang untuk chaeyoung agar duduk tepat disebelahnya.

"Ayo nun!" ajak chenlee yang tengah sibuk membuka sebuah snack kesukaannya.

Dari cara mereka berbuar satu sama lain. Chaeyoung bisa menangkap perasaan hangat seperti keluarga terpancar menyelubungi mereka. Tawa, canda semuanya terlihat sangat bahagia. Mereka terlihat seperti anak-anak kecil yang tengah bermain bersama hingga membuat chaeyoung lupa siapa mereka yang sebenarnya.

Kecuali satu orang, Jeon Jungkook.

Pria itu duduk di sofa paling ujung sembari memainkan ponselnya. Dia sama sekali tidak berminat untuk ikut menghabiskan makanan yang dibawanya. Terlihat serius, dia dan anak-anak dreamers terasa seperti dua dunia yang berbeda.

Sepertinya beban hidupnya sangat berat hingga tertawapun dia tak bisa.

Atau memang sifatnya seperti itu dari dulu?

Chaeyoung menggelengkan kepalanya cepat. Mencoba menepis pikiran mengenai seorang jeon jungkook. Berjalan cepat kearah sofa yang disediakan oleh mark. Gadis itu segera mendudukan diri disana diikuti oleh jisung yang duduk dikarpet tepat disebelah chenlee.

REVENGEWhere stories live. Discover now