23

1.2K 194 47
                                    

"Aku akan menandatangani kontraknya, mengenai undangan pesta itu — aku akan memikirkannya lagi."

Jaehyun beranjak dari bangku kerjanya. Menatap jauh ke sebuah jendela besar yang ada tepat dibelakang tempat duduknya. Hari ini cuaca terasa lebih dingin dari biasanya, sepertinya turunnya salju pertama menjadi penyebabnya. Jaehyun mengusap kedua tangannya kemudian meniupnya perlahan, seolah sedang mencoba untuk menghangatkan tubuhnya.

"Kau kedinginan?" cletuk Taeyong yang menyadari gerak-gerik Jaehyun.

Pria itu menoleh kearah pria yang masih sibuk dengan dokumen diatas mejanya itu.

"Apa kau tak menghidupkan pemanas rumah? Mengapa udaranya begitu dingin disini?" tanya Jaehyun sembari mengusap lengannya.

Taeyong hanya terkekeh pelan. Ia tahu salah satu hal yang tidak disukai oleh Jaehyun adalah hawa dingin. Hal ini disebabkan karena pria itu memiliki alergi dingin yang sewaktu-waktu bisa datang tanpa diduga.

"Kudengar pemanas bawah tanah sedang rusak kemarin, aku akan memperbaikinya nanti." jawabnya santai.

Jaehyun mengangguk pelan. Pria itu kini memilih untuk mengambil salah satu mantel bulunya dari dalam lemari dan memakainya. Kini pria itu sudah meringkuk diatas sofa hangatnya. Saat seperti ini, entah mengapa ia terlihat seperti anak kecil. Sangat menggemaskan.

"Cepatlah hyung, aku tak tahan dengan dingin ini."

"Kau yang belum terkena air saja tidak tahan dengan dingin ini, bagaimana dengan Roseanne yang semalaman kau kurung didalam kamar mandi yang basah?" cletuk Taeyong yang tengah sibuk membersihkan beberapa dokumennya.

Sebersit ingatan mengenai Jaehyun yang mengunci roseanne didalam kamar mandi membuat matanya membelalak sempurna. Oh astaga! Hampir saja Jaehyun lupa mengenai hal itu.

"Sial!"

Tanpa ba bi bu pria itu beranjak dari bangkunya dan berlari menuju pintu keluar. Meninggalkan Taeyong sendirian bersama berkas yang tak begitu sedikit itu. Tidak peduli hawa dingin terus menusuk kulit putihnya, yang ada dipikiran Jaehyun saat ini adalah Roseanne.

"Mark! Mark! Jeno! Haechan! Jaemin!" teriak Jaehyun disepanjang koridor rumah.

Semua orang yang memegang kunci kamar mandi roseanne tersebut sama sekali tidak ada yang menyahut. Sepertinya mereka sedang tidak ada dirumah. Ah sial!

Bingung? Itulah yang terjadi pada Jaehyun saat ini. Entah mengapa ini kali pertamanya ia merasa khawatir pada tahanannya sendiri.

"Rose! Kau masih didalam?"

Tok! Tok! Tok!

"Roseanne!"

"Roseanne jawab aku!"

"Roseanne!"

Jaehyun terus menggedor pintu itu. Berharap ada jawaban walau hanya suara barang jatuh. Namun sayangnya nihil, tidak ada tanggapan dari dalam sana. Hal ini menjadi penyesalan juga untuk Jaehyun yang mempercayakan semua kunci kamar mandi gadis itu termasuk kunci cadangan pada anak Dreamers.

"Cepat cari anak Dreamers!" titahnya tegas.

Mereka yang tadinya hanya diam menyaksikan kebingungan seorang Jaehyun, langsung menyebar. Mencari keberadaan anak dreamers. Sedang Jaehyun masih sibuk menggedor pintu kamar mandi, ia masih berharap Roseanne akan meresponnya.

"Sial!"

Brak!

Dalam sekali tendangan, pintu kayu itu akhirnya terbuka. Tanpa pikir panjang, Jaehyun langsung menerobos masuk kedalam. Mencari sosok perempuan yang hampir selama 2 bulan menjadi tahanannya itu.

REVENGEWhere stories live. Discover now