33

610 86 13
                                    

Gadis itu mengerjap kecil tatkala terik sinar matahari mulai menyapa mata cantiknya. Dengan kepala yang masih terasa berdenyut nyeri dan tubuh yang masih begitu lemas, Roseanne perlahan beranjak dari tempat tidurnya.

“Dimana aku?” ucapnya sembari menatap kesegala ruangan.

Sejenak gadis itu masih tidak menyadari keberadaannya, namun dalam beberapa menit, ia langsung bisa mengenali ruangan yang tak asing itu. Ya tentu saja kamarnya.

Roseanne menoleh kearah jendela luar. Cuaca pagi ini begitu cerah namun tidak terlalu panas. Sebersit ingatan dirinya yang dihukum oleh Jaehyun kemarin kembali terputar di otaknya membuat Roseanne sontak bergidik ngeri. Rasa panas yang menjalar dari kakinya itu seolah masih terasa begitu nyata.

Gadis itu menatap kearah kedua kaki jenjangnya yang masih setia diam diatas kasur. Merah dan sedikit melepuh terlihat betul di telapak kakinya yang cantik. Lihat lah bagaimana seorang Jaehyun berhasil membuat ia kehilangan kaki cantiknya… rasanya Roseanne semakin membenci pria itu.

“Ish..” Desisnya ngeri.

Ditengah lamunannya, gadis itu menyadari ketika pintu kamar terbuka, menampakan seorang gadis berambut hitam kemerahan dengan tubuh tinggi semampai. Dialah orang yang selama ini menemaninya disini. Sowon.

Gadis berpakaian serba biru itu mendorong sebuah troli berisikan beberapa menu sarapan yang telah ia siapkan khusus untuk Roseanne.

“Bagaimana keadaanmu? Apa masih ada yang sakit? Jika masih ada kau bisa mengatakan padaku… dokter Byun yang memintaku untuk memastikan keadaanmu.” ucap sowon sembari membuka penutup piring.

Roseanne hanya menghardikan bahunya pasrah kemudian menatap kakinya sebal. “Yah sangat miris.”

Sowon yang menyadari hal itu langsung duduk ditepian tempat tidur sembari menatap khawatir kedua telapak kaki Roseanne. “Apa masih terasa sangat sakit?”

“Tidak… hanya saja… terkadang rasanya seperti terbakar.”

“Aku tau.” ucap sowon mencoba untuk memegang pelan sisi telapak kaki Roseanne. “Tuan jaehyun memang sangat kejam… tetapi sedikit baik.”

Mendengar pernyataan sowon membuat Roseanne langsung memicingkan alisnya heran. Ia tidak salah dengar bukan? Seorang sowon memuji Jaehyun?

Sowon yang menyadari tatapan Roseanne langsung berdehem kecil. “Yah.. maksudku… walau dia sudah menghukummu… dia tetap mau bertanggung jawab… kau tahu bukan.. eumm…. Misalkan menghubungi dokter Byun.. bukankah itu sebuah hal baik?” ucap sowon salah tingkah.

Roseanne memutar matanya malas. Jengah dengan penjelasan sowon yang menurutnya terlalu berputar-putar tanpa tujuan dan ujung. “Apa sarapanku pagi ini?” tanya Roseanne mengalihkan pembicaraan.

Jujur saja, mood Roseanne saat ini tidak terlalu baik. Jadi sebelum ia menjadi emosi, akan lebih baik jika ia segera mengganti topik pembicaraan. Ini adalah salah satu bentuk pencegahan perang antar teman.

“Oh! Sup dan bubur… dokter Byun menyarankanku untuk memberimu bubur polos, namun tuan Jung memintaku memasakan sup. Dia perhatian sekali bukan?”

Dan lagi-lagi Roseanne memicingkan matanya kearah sowon. Gadis ini terasa sangat berbeda bagi Roseanne. Ada sesuatu yang disembunyikan olehnya.. namun apa?
"Dia lebih seperti psychopath gila dimataku."

Sorry…” Sowon membuka penutup makanannya yang lain dan terlihatlah daging sapi panggang kesukaan Roseanne. “Aku juga membuatkanmu ini… tapi apa kau bisa menjaga rahasia sebab sejujurnya kau masih tidak boleh makan makanan yang keras. Dokter Byun akan sangat marah padaku jika dia tau.” Bisik sowon.

REVENGEWhere stories live. Discover now