31

649 107 7
                                    

Roseanne tertegun sejenak. Padahal lee Taeyong sudah pergi beberapa menit yang lalu. Namun suaranya tetap saja terngiang di telinga roseanne.

'Welcome to the hell rosie.'

Entah mengapa kalimat itu sangat tidak bersahabat di telinga roseanne. Sebersit bayangan perlakuan kejam Jaehyun kembali terputar dikepalanya. Bayangan bagaimana Jaehyun akan menghabisi dirinya dan Eunwoo.

Bagus jika memang itu niat Jaehyun. Menghabisi roseanne sekaligus. Itu lebih baik bagi gadis itu daripada harus menahan kemarahan setiap hari pada pembunuh menjijikan itu. Setidaknya ia tak harus terkekang oleh kekuasaan otoriter seorang Jung Jaehyun lagi.

Namun ada satu sisi yang memberatkannya. Yah tentu saja cha eun woo. Pria itu jelas tidak ada hubungannya dengan permasalahan antara roseanne dan Jaehyun. Tetapi sepertinya memang sudah menjadi hal yang mendasar... Seorang Jung Jaehyun adalah tipe manusia licik. Menggunakan Cha Eun Woo sebagai boneka untuk mengendalikan roseanne.

Malang. Tetapi rose tidak tahu harus melakukan apa. Membebaskan dirinya saja tidak becus, apalagi berusaha membebaskan orang lain?

"Aish!" umpatnya.

Roseanne menghela nafas kasar. Lantas kembali melirik kearah kedua kakinya yang terikat kuat pada tiang-tiang tempat tidur.

"Aku harus bagaimana sekarang?"

Ditengah-tengah kekesalan yang memenuhi otaknya. Sebuah ketukan pintu yang terdengar begitu lembut menggema. Ketukan yang biasa roseanne dengar setiap 3 kali sehari.

Roseanne tidak menjawab. Namun perlahan pintu itu terbuka. Menampakan seorang gadis tinggi dengan pakaian maid berwarna biru. Kedua tangannya juga penuh membawa sebuah nampan berisi sarapan pagi ini.

"Rosie.. aku membawakanmu sarapan." Bisiknya dengan waspada.

Gadis itu langsung melenggang masuk dan mengunci pintunya dengan pelan. Membuat roseanne menatap keheranan padanya.

"Tuan Taeyong tidak memperbolehkanku memberimu makanan.." jelasnya seolah tahu apa isi pikiran gadis didepannya itu.

Jung sowon mendudukan tubuhnya didekat roseanne kemudian membuka borgol yang sedari tadi mengikat kedua kaki gadis itu. Tak lupa juga kedua tangannya.

Sedang roseanne hanya diam. Mengamati pergerakan tangan jung sowon yang beberapa kali terlihat kesusahan saat membuka borgolnya.

"Kau tak takut?" Tanya roseanne memastikan. Yah berani bertaruh, seorang lee Taeyong tidak akan segampang itu memberikan kunci pada orang lain. Roseanne yakin sowon mengambilnya secara diam-diam.

"Tidak rosie." Jawabnya singkat.

Roseanne mengangguk. Sudah banyak sekali hal yang dilakukan sowon untuknya. Entah bagaimana dia akan membalas semua kebaikan jung sowon. Dia sangat berhutang pada gadis itu.

"Nah sudah terlepas! Ayo makan! Aku membawakanmu sup dan beberapa lauk lainnya. Kau harus makan yang banyak rosie! Sebab aku tak tahu kapan lagi bisa menyelinap masuk kesini." omelnya sembari menyodorkan semangkuk nasi.

Bukannya langsung makan, justru roseanne menolak sodoran jung sowon. Membuat gadis itu menoleh keheranan.

"Kenapa? Kau takut aku meracunimu?" tanyanya.

"Sowon~ssi... Setelah dipikir-pikir... Bukankah aneh jika aku makan sekarang? Maksudku.. mengisi peerutku sama saja dengan mengulur banyak waktu untuk disiksa oleh jung Jaehyun. Benar bukan?"

Roseanne menghela nafas kasar sembari menatap kearah jendela luar yang menampakan langit cerah tanpa awan.

"Ah... Semakin lama juga aku merasa frustasi." Sambungnya.

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang