30

929 120 17
                                    

"Tenang saja! Lenganmu hanya terluka sedikit. Tidak ada patah tulang atau luka berat. Untuk luka dipunggungmu kami masih akan melakukan pengecekan lagi untuk memastikannya. Jadi mohon tunggu sebentar ya, saya akan menyiapkan ruangan dan berdiskusi dengan dokter spesialis dahulu. Nanti saya akan kabari kembali."

Jaemin mengangguk lega setelah mendengar ucapan dokter. Setelah semalaman dibuat cemas oleh sang kakak yang tidak sadarkan diri akibat kejadian tadi malam. Dimana ia hampir mengorbankan nyawanya untuk gadis seperti roseanne.

Ya.. Jaehyun adalah orang yang menyelamatkan roseanne.

"Terimakasih dok." ucap jaemin sebelum akhirnya mendekati sang kakak.

"Bagaimana rasanya? Apa masih begitu sakit?"

Jaehyun terkekeh kemudian mengusap pucuk kepala jaemin gemas. "Sejak kapan kau mulai memperdulikanku hm?"

Jaemin hanya mendengus. Setelah kemarin siang ia diceramahi oleh Ayah dan Ibunya tentang rasa kekeluargaan dan persaudaraan antara dirinya, krystal dan Jaehyun. Kini ia sedang mencoba untuk memperdulikan semua hal tentang kedua kakaknya. Namun mirisnya... Justru kini Jaehyun malah mempertanyakannya.

"Yak! Aku sedang berusaha memenuhi keinginan mama! Jangan membuatku memilih untuk mengacuhkanmu lagi eoh!" omelnya.

Jaehyun mengangguk. Sepertinya memang benar ucapan neneknya dulu bahwa jaemin akan sangat menuruti semua perkataan ibunya dibanding ucapan ayah atau saudara-saudaranya. Anak yang berbakti.

"Tidak sesakit saat peluru menembus dadaku.... Oh ayolah! Ini hanya luka kecil!" ucap Jaehyun sembari mengenakan jasnya.

Jaemin memutar matanya malas. Inilah salah satu alasan mengapa jaemin sering mengacuhkan kakaknya. Dasar si Besar kepala.

"Jangan sombong! Tadi malam saja kau langsung terkapar setelah tertabrak mobil itu."

"Aku hanya terkejut."

"Benarkah? Terkejut karena apa hingga kau bisa selemah itu? Karena rosie nunna?"

Jaehyun terdiam. Sekelebat bayangan saat ia tergerak untuk menyelamatkan roseanne kembali terputar di benaknya. Dan seperti apa yang diucapkan oleh jaemin.. dia langsung terjatuh pingsan sesaat setelah punggungnya membentur salah satu bagian dari mobil itu.

"Oh! Dimana roseanne? Bagaimana keadaannya?" tanya Jaehyun tersadar mengenai roseanne.

Jaemin hanya mendengus malas. Dari sikapnya, Sepertinya kakaknya ini memang benar-benar menyukai gadis itu.

"Dia sudah aman dirumah dan lukanya juga tidak terlalu parah."

"Baguslah! Kau sudah melakukan apa yang aku perintahkan?"

Jaemin menghardikkan bahunya asal. "Entahlah! Taeyong hyung yang melakukannya. Coba tanyakan padanya nanti."

Jaehyun beranjak dari bankernya dan mengambil beberapa barang pribadinya yang sengaja di taruh di atas nakas disamping tempat tidur.

Sedang jaemin terdiam. Memperhatikan gerak gerik kakaknya yang terpaut 3 tahun dengannya itu.

"Yak! Kau mau kemana? Kau belum benar-benar sembuh hyung!!" tanya Jaemin.

"Tentu saja pulang! Untuk apa aku lama-lama ada disini? Membosankan!" ucapnya sembari memakai jam tangan kesayangannya.

Jaemin hanya bisa pasrah sekarang. Ya ia tahu betul bahwa kakaknya sangat tidak menyukai rumah sakit. Katanya bau rumah sakit itu seperti bau obat.

Bisa dibilang dia paling anti dengan rumah sakit.

Bahkan ketika ia sedang sakit. Bukannya dibawa ke rumah sakit justru dokter pribadinya lah yang datang ke rumah dengan membawa banyak peralatan medis.

REVENGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang