For Your Eyes Only

5.5K 358 148
                                    

AKU KANGEN HYUNJIN AKU KANGEN HYUNJIN AKU KANGEN HYUNJIIIIIIIN!!! 3 PART BERTURUT TURUT INI BAKAL HYUNJEONG SEMUA BODO AMAT

Pairing: Hyunjeong
Warning: Mengandung adegan2 eksplisit. Jangan dibuka kalo lagi puasa.

.
For Your Eyes Only

(*)

"Papa, apa Daddy tidak pulang lagi hari ini?"

Bagi Jeongin, tidak ada hal lain yang lebih berat daripada mengecewakan buah hatinya, dengan berkata bahwa sang Ayah (lagi-lagi) tidak bisa hadir ditengah-tengah keluarga mereka.

Menjadi suami dari seorang pengusaha yang serba sibuk, Jeongin paham bahwa terkadang pekerjaan Hyunjin memang sangat sulit untuk di tinggalkan. Hyunjin  sudah 6 hari penuh tidak pulang kerumah, akibat kondisi pelik yang sedang terjadi pada bisnisnya. Selain jarang pulang, Jeongin yakin makan dan tidur saja Hyunjin harus banyak-banyak diingatkan.  Satu-satunya perantara kabar antara dia dan suaminya selama ini hanyalah sekertaris yang bekerja bersama Hyunjin. Namanya Shin Ryujin, wanita baik hati yang selalu setia memberi kabar apapun untuk Jeongin perihal kondisi sang suami.

Ryujin juga lah yang sejauh ini mendampingi Hyunjin dalam seluruh aktivitas berbau pekerjaan pria tersebut. Jeongin tidak kuasa untuk mengelus dada, iri karena Ryujin lebih banyak bertemu Hyunjin daripada dia, suaminya sendiri.

"Tapi Hanna rindu Daddy, Papa... Hanna mau ketemu..." Anak pertama mereka, Hwang Hanna merengek sedih, tampaknya gadis cilik yang baru genap berusia tujuh tahun itu benar-benar merindukan sosok sang Ayah disisinya.

"Niki juga rindu Daddy! Mau peluk Daddy! 'Mam es krim!" Sahut Niki, si kecil yang berusia 3 tahun tahun lebih muda dari sang kakak.

Seketika awan kelabu menggantung di atas kepala Jeongin. Kalau boleh jujur, tidak hanya anak-anak saja yang dilanda rindu berkepanjangan pada kepala keluarga mereka. Ia juga kangen sekali...

Kalau saja Jeongin bukan suami yang super pengertian, ia pasti sudah mendatangi kantor Hyunjin dan mencak-mencak karena sudah lama tidak di perhatikan. Tapi mau bagaimana lagi... ini adalah resiko yang harus Jeongin terima setelah menutuskan untuk menerima lamaran dari sesosok workaholic seperti Hwang Hyunjin. Yang Jeongin bisa lakukan hanyalah menunggu dengan sabar, men-support penuh selagi menyibukan diri dengan anak-anak dan mengurus rumah tangga mereka.

"Papa juga rindu sekali sama Daddy. Kita berdo'a saja, ya? Semoga pekerjan Daddy cepat selesai... supaya bisa main sama Hanna dan Niki lagi..."

Pada akhirnya, Jeongin dan kedua buah hati benar-benar harus melewati pagi mereka tanpa Hyunjin di meja makan yang sama. Kedua bocah cilik yang ia lahirkan tidak lagi merengek mencari Daddy mereka setelah Jeongin berjanji bahwa keduanya akan ia ajak ke kebun binatang siang nanti.

Tak lama setelah itu, telphon rumah Jeongin berdering. Apakah itu Ryujin? Jeongin membatin. Aneh sekali kalau memang benar-benar dia. Karena biasanya wanita tersebut hanya menelphon di siang hari saat lunch break tiba.

"Halo?"

"Jeongin! Jessus, J, kali ini aku benar-benar tidak sanggup lagi!"

Jeongin mengerjap takjub mendengar cecaran tiba-tiba itu. Tidak salah lagi, memang Shin Ryujin. "Tidak sanggup? Apa maksudmu?"

THE CLIPSWhere stories live. Discover now