The Sex Lesson (2/3)

11.2K 521 253
                                    

baca yang part (1/3) nya dulu ea

The Sex Lesson:
Chapter (2/3)

Warm Feelings.

(*)

"Hyunjin ..."

Rasanya Hyunjin tidak akan pernah bosan mendengar Jeongin merintihkan namanya seperti itu.

Saat ini, tubuh pemuda tersebut sedang merah semua. Kedua kakinya terpisah lebar dengan pinggul meliuk-liuk kala lidah Hyunjin yang hangat menyapu permukaan anus-nya lagi dan lagi.

Karena gemas, Hyunjin terkadang akan lupa diri dan menggigit kulit Jeongin yang sensitif hingga meyisakan warna keunguan terang. Lantas menyodok dinding ranum itu dengan jari, mengajarkan Jeongin akan sensasi rimming, dan fingering dalam sex lesson mereka kali ini.

"Bagaimana rasanya?"

"E-Enak! ahh... Sentuh lagi! Disitu lagi!"

Hyunjin tertawa, "Baby, dengan jari saja kamu sudah seperti ini. Apalagi kalau kumasukkan batangku ke dalam, hm?"

Sembari berucap demikian, tangan Hyunjin yang bebas mulai mengocok kelamin Jeongin, kemudian lanjut memijit serta menjilat pintu masuknya dengan lidah.

Tujuannya hanya satu. Agar Jeongin menjeritkan namanya lagi.

"K-kalau begitu masukkan!"

Hyunjin tersenyum mendengar suara lembut dari pemuda kecil itu, "Kamu belum siap." Jawabnya.

Bibir yang lebih muda mengerucut tidak terima.

"Tapi, ahhh!" Si kecil makin merengek manja dibawah sentuhan panas yang membakar itu, "A-aku sudah siap, kok! Masukan saja!"

"Baby, kenapa kamu ngotot sekali? Seks pertama umumnya harus meninggalkan kesan, bear. Kenapa kamu ngotot ingin cepat-cepat melakukan itu, hm?" Hyunjin merangkak keatas untuk menatap Jeongin dan menyentuh pipinya, berusaha memberi pengertian pada pemikirannya yang masih lugu dengan hati-hati,

"Kamu belum siap. Ada banyak hal yang harus kamu ketahui dulu. Dan seks, bukanlah yang terpenting. Kamu harus benar-benar siap dan yakin tidak akan menyesal sebelum melakukan itu suatu saat nanti, baby bear."

Pria tampan yang sering di sebut sebagai mesin seks berjalan tersebut mengambil kaca mata  diatas nakas untuk perlahan memakaikannya pada Jeongin. Karena entah mengapa, bagi Hyunjin, Jeongin-nya terlihat sangat cantik seperti itu,

"Lagipula, membahagiakan orang yang kamu cintai tidak harus selalu dengan seks, bear. Bersentuhan, berpandangan, serta berpelukan sambil mendengarkan degup jantung satu sama lain begini saja, buatku sudah membahagiakan sekali."

Pipi Jeongin merona seketika. Ia tahu Hyunjin hanya memberinya contoh tanpa ada maksud apa-apa. Tapi entah bagaimana, pandangan Hyunjin yang lembut membuat Jeongin merasa bahwa Hyunjin memang mengungkapkan itu untuknya.

Tapi bukankah Hyunjin memperlakukan semua orang seperti ini? Tentu saja begitu, bukan? Dia pandai menaklukan siapapun dan memiliki mulut semanis madu. Jadi Jeongin tidak boleh terbawa perasaan. Dia mencintai Changbin. itu paten. Dan dia harus ingat bahwa Hyunjin disini hanya untuk membantunya.

THE CLIPSWhere stories live. Discover now