A Single Father

4.9K 284 126
                                    

Pairing: HanJeong uwu

Warning: Family AU! mengandung gula dan keju. Didalam cerita ini, Han jauh lebi tua dari jeongin ya

A Single Father

When your eyes meet mine, i knew i talked too much

(*)

"Papa?"

"Ya, sweetheart?"

"Papa," Aisling merunduk sambil mencengkram plushie kelinci-nya erat-erat. Kesedihan terlihat samar di wajah jelitanya, "Kalau kita pergi, apa Mama akan happy? Mama tidak marah-marah lagi?"

Pertanyaan itu membuat dada Jisung berdenyut nyeri. Lelaki yang rumah tangganya sedang diambang kehancuran tersebut mencoba tersenyum, lantas duduk untuk merengkuh tubuh mungil putrinya sayang, "Mama akan happy, sayang. Ai dan Papa tetap berdo'a untuk Mama, ya?"

Gadis cilik itu mengangguk, "Bagaimana dengan Papa? Apa Papa juga happy?"

Han Jisung mengangguk tanpa keraguan. Bibirnya mengatup untuk mengecup puncak kepala Aisling lembut sebari membelai rambutnya yang panjang.

Demi apapun, Jisung sama sekali tidak pernah meyesal memiliki Aisling diusia muda. Umurnya baru delapan belas, dan baru saja masuk universitas saat itu. Pesta, alkohol, dan seks bebas sangat tidak terhindarkan, sehingga pada suatu hari, Jisung harus menelan kenyataan bahwa ada benih yang ia tanam dalam rahim seorang wanita.

Awalnya Jisung kira segalanya tidak akan begitu sulit. Baik dia, maupun mantan istrinya, Arin, sepakat untuk berubah demi bayi mereka. Keduanya-pun memutuskan untuk menikah, meninggalkan pendidikan, lalu berusaha berkarir masing-masing walau tidak seberapa.

Jisung berjuang dengan sangat keras. Ia melakukan segala yang ia bisa demi membawa sesuap nasi bagi istri dan anaknya. Namun pada akhirnya, ia tetap tidak bisa memungkiri bahwa kebahagiaan Arin telah ia renggut secara tidak sadar. Suatu malam gadis itu pulang kerumah dengan segudang caci maki bahwa dia tidak menginginkan ini. Dia benci kehidupan mereka, menjadi ibu bukan-lah dirinya. Dia masih ingin belajar, bermain, serta mengeksplor dunia selagi usianya masih sangat muda.

Dan sejak saat itu pula, Arin mulai menampakkan tabiat aslinya. Kebiasaan-kebiasaan lama mulai ia lakukan lagi. Awalnya hanya minum-minum diluar, lalu bertambah parah dengan keluar masuk kelab malam dan mengonsumsi obat-obatan, kemudian berlanjut ke seks bebas bentuk perselingkuhan. Arin bersikeras untuk bercerai, namun Jisung mati-matian memilih bertahan demi Aisling. Lantas setelah Arin yang stress berat mulai melampiaskan kemarahannya pada sang buah hati, Jisung tidak memiliki pilihan lain selain setuju untuk menyerah pada hubungan ini.

"Papa?"

Aisling mengerjap-ngerjap karena tidak mendapat jawaban apapun dari ayahnya.

"Papa akan selalu happy kalau ada Ai disini."

(*)

"Aku tidak mau menikah dengan dia, Mama!" Jerit Jeongin frustasi pada Ibunya dalam panggilan seberang sana,

"Lalu kau mau apa? hah? Changbin adalah orang yang paling tepat untukmu. Papa dan Mama sudah tua dan harus ada yang menggantikan kami mengurusmu! Kau bahkan tidak bisa memasak untuk dirimu sendiri, Jeongin! Kau harus menikah!" Hardik Nyonya Yang tak kalah murkanya,

"Aku bisa mengurus diri sendiri!"

"Omong kosong! Mama tidak menerima bantahan! Kalau bukan Changbin, maka Papamu akan menikahkan mu dengan gelandangan dari jalanan!"

THE CLIPSWhere stories live. Discover now