24 Desember

9.5K 565 110
                                    

Pairing: HyunJeong

24 Desember

kalian tidak mengerti

(((***)))

Seungmin bilang kecelakaan ini bukan kesalahannya.

Hyunjin meninggal karena takdir. Tidak ada gunanya menyalahkan diri sendiri karena ia tidak mungkin menentang ketetapan Tuhan.

Berkali-kali Jeongin mendengar nasihat seperti; "Kau tidak boleh seperti ini, Hyunjin sudah tenang di alam sana. Kau harus merelakannya."

Tapi Jeongin tetap menangis, berduka bersama semua teman-teman dan sanak kelurga pada malam 24 Desember yang dingin kala itu.

Malam yang seharusnya diisi canda tawa kebahagiaan mendadak berubah menjadi tangisan lara.

Hyunjin-nya telah tiada.

Lelaki itu telah dipastikan meninggal dunia setelah mobil yang di tumpanginya terglincir, lalu menabrak pohon hingga meledak dan mayat Hyunjin bakan hancur dan sangat sulit di kenali.

"Kalian tidak mengerti!" Teriakan Jeongin melengking ditengah riuhnya ruang duka, "Hyunjin ... Hyunjin berencana melamar ... Dia ... Dia ..."

"Jeongin, aku mengerti perasaanmu, tolong tenanglah ... Kau menyakiti dirimu sendiri ..." Kawan baiknya yang lain, Jisung memeluk raga itu erat, menempuk-nepuk punggungnya menenangkan. Membisik kata-kata penenang bahwa Jeongin harus bangkit karna sang kekasih tidak akan bahagia melihatnya seperti ini,

"Ini salahku ... Ini salahku ..."

Jeongin menggigil dalam pelukan hangat yang orang-orang berikan, merintih dalam bisikan mereka yang tidak henti memberi dukungan dan mencoba memastikan bahwa ini sama sekali bukan kesalahannya,

"Dia berencana untuk melamar ... Aku menemukan cincinnya di dalam lemari ..."

"Jeongin, ini bukan kesalahan siapapun . Ini kecelakaan yang tidak terelakkan, kami mengerti bagaimana hancurnya perasaanmu."

Tidak, kalian sama sekali tidak mengerti...

Si brengsek itu berencana melamar pelacur murahan yang telah lama dikencaninya dibalik hubungan kami

Pemuda dalam isak tangis tersebut masih histeris kegirangan, tangannya mencekal ujung sweater yang ia kenakan dalam motif menutupi bekas luka disekujur tubuhnya.

Tidak masalah, Jeongin... Lebam-lebam kebiruan di balik pakaian itu akan segera hilang ...

Sebab monster yang meyiksanya telah mati ...

Dia telah mati ...

Jeongin nyaris menjerit dalam tangisan bahagia ketika kabar itu datang. Hyunjin telah mati ... Monster itu telah mati ... Tidak ada yang akan menyakitinya lagi ... Dia tidak perlu takut lagi ... Berakhir sudah rintihan malam dibawah siksaan Hyunjin. Iblis itu tidak akan bisa memukulinya lagi.

Pula, ia juga gagal melamar pelacurnya ...

Mereka tidak memiliki kesempatan untuk menikah, biarlah wanita jalang simpananya itu mengurus bayi yang dikandungnya seorang diri.

"Kalian tidak mengerti," Sudah lama aku menantikan hari ini ...

Seungmin bilang kecelakaan ini bukan kesalahannya.

Hyunjin meninggal karena takdir. Tidak ada gunanya menyalahkan diri sendiri karena ia tidak mungkin menentang ketetapan Tuhan.

Tapi Seungmin tidak mengerti.

Semua orang tidak mengerti.

Kecelakaan ini adalah kesalahannya.







Karena bagaimanapun ... kabel rem mobil yang ditumpanginya saat itu tidak akan putus tanpa sebab, benar kan?









end.

ini mah jatohnya drabble ngga si wkwkwk (sebenere ini hanya transisi karna aku mau post yg mantab2 setelah ini hoho)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

ini mah jatohnya drabble ngga si wkwkwk (sebenere ini hanya transisi karna aku mau post yg mantab2 setelah ini hoho)

Silahkan kritik, saran dan caci makinya dikeluarkan, disini...

THE CLIPSWhere stories live. Discover now