Warning: a/b/o and soulmate AU! Mature content, yang puasa tidak boleh membaca. (nunggu mens) dalam cerita ini Jeongin jauh lebih tua dari Chan.
*
Little Alpha
Chan memang masih kecil.
(*)
"Kakak tidak boleh dekat-dekat soulmate ku!"
Hyunjin tertawa melecehkan sembari mengangkat anak usia tujuh tahun itu dari bawah ketiaknya, "Ahahaha, bocah, bocah. Kencing saja belum bisa lurus mau meng-klaim soulmate orang? Sudah sunat belum, kamu?"
"Pokoknya tidak boleh!" Wajah Chan memerah dengan air mata dan hingus berhamburan kemana-mana, "Kak Jeongin milik Chan! Kakak tidak boleh sentuh!"
Hyunjin menyeringai menggoda karena keasikan mengerjai bocah ini, "Bocah, dengar, Jeongin adalah milikku. Pacarku, dan pastinya adalah soulmateku. Kami akan mengikat bond dan bersama selamanya saat kami beumur tujuh belas tahun nanti-
"Tidak boleh!" Chan menggeleng tidak terima,
"Dan kamu ..." Hyunjin melanjutkan, "Kamu hanya akan terus bermain bersama crayon dan robot mainanmu."
"Tidak mauuuuuu hueeeeee Mamaaaaaa."
"Hyunjin!"
Omega yang sedari tadi sedang diperebutkan berlari kearah mereka dengan tergesa, "Kamu apa-apaan, sih! Kenapa dibuat menangis!" Bentaknya kesal. Merebut Chan dari cengkraman Hyunjin dan membantunya berdiri kembali. Merasa bahwa soulmate-nya datang menyelamatkan, Alpha kecil itupun segera bersembunyi di balik kaki Jeongin, lantas menatap Hyunjin dengan tatapan mengejeknya,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dia cemburu melihat aku bersama kamu, sayang. Bocah ingusan ini masih bersikeras bahwa kamu adalah soulmatenya." Ucap Hyunjin sambil tertawa-tawa, "Ada ada saja."
"Ya sudah biarkan saja. Toh Channie masih kecil, dia belum mengerti. Kamu tidak perlu membuatnya menangis, kan?"
"Channie bukan anak kecil, kak!"
Jeongin mencoba tersenyum, lalu berbalik untuk berjongkok di hadapan Chan dan mengelus pipi bundarnya sayang, "Channie masih kecil, soulmate itu akan Channie temukan setelah Channie berumur tujuh belas tahun-
