Flashlight And Fame

5.3K 247 77
                                    

Pairing: ChanJeong

Flashlight and Fame

Remember what matters

(...)

Jeongin menyedot bibir bawah pemuda di atasnya dengan lembut. Hanya itu satu-satunya yang dapat ia lakukan karena pergerakan tangannya di cekal keatas kepala. Sementara di bawah sana, kaki-kaki rampingnya mengangkang lebar dengan anus meregang setelah di sodomi sekian lama.

"Chan," Hwang Jeongin berbisik, "Berjanjilah. Satu kali lagi setelah ini. Aahh— Please... Satu kali lagi."

"Baby, kau sudah sangat sensitive." Christopher membelai pipi yang lebih muda dengan satu tangannya yang bebas. Raut tidak tega terlihat di wajahnya yang tampan.

Jeongin sudah sangat merah di bawah sana. Kedut anusnya juga merapat dengan menyakitkan, memijat batangan Christopher seolah meminta berhenti. Chris tahu benar bahwa Jeongin-nya sudah tidak sanggup lagi.

Kemudian pria Bang mengangkat tubuh kecil Jeongin dengan ringan, membawa pemuda itu bangkit untuk duduk diatas kelaminnya agar benda itu menghujam semakin dalam. Merasuk kepada titik dimana hanya Christopher saja yang boleh menyentuh.

Karena Jeongin adalah miliknya. Cintanya.

Pria tersebut menjilat dan mencandu puting merah muda Jeongin dengan ledakan napsu tak terbendung, sesekali ia mendesis merasakan nikmat saat Jeongin mulai bergoyang dalam ritme berantakan. Chris memegangi pinggang ramping kesayangannya bermaksud menuntun, karena dengan ritme seperti ini, tenaga Jeongin pasti tidak akan bertahan lama.

Kemudian sebagai gantinya, Chris juga ikut bergerak sehingga keduanya menumbuk dan bertemu di titik yang tepat. Jeongin menggelinjang, sprei dibawah mereka basah semua akibat keringat dan cairan cinta Chris dari lubang Jeongin yang meluruh keluar disela persetubuhan panas itu.

"Ahh... Chan... Sayang... Sayangku..." Desahan Hwang Jeongin melecos dengan sangat cabul. Kamar motel murahan yang mereka tempati saat ini terasa gerah walau pendingin ruangan diaktifkan. Jeongin menggigit bibir, memeluk leher Christopher sambil terpejam.

"Yah... baby, Oh— pelan-pelan saja, sweetheart. Aku tidak mau menyakitimu."

Jeongin menggeleng tidak terima. Ia tidak peduli.

Asalkan bersama Christopher, Jeongin rela meski terancam mati sekalipun. Jeongin menghisap leher pucat yang lebih tua sampai menyisakan lebam kebiruan. Mereka tidak punya banyak waktu. Ketika keduanya terpaksa harus menjaga jarak nanti, Jeongin harap cinta Christopher padanya tidak akan terganti.



(...


"Perhatikan langkahmu."

Hyunjin berujar datar dengan lirikan minim. Pria itu membenahi dasinya sendiri sebelum kembali menatap Jeongin dari atas kebawah.

"Ck! Siapa stylist yang merapikan rambutmu tadi? Jelek sekali. Tatanan rambut seperti ini tidak cocok untuk perjamuan."

"Menurutku tatanan ini sudah cukup bagus." Jeongin mencoba membantah walau suaranya kecil.

Hyunjin mencibir. "Cukup bagus berarti belum sempurna. Kita berdua adalah tuan rumah dari pesta ini, Hwang Jeongin. Jangan sampai ada kesalahan." Ujarnya seraya menyisir anak rambut Jeongin yang masih kelihatan. Tak hanya itu, Hyunjin juga dengan kasar membenahi tatanan Jas yang Jeongin pakai walau pemuda dihadapannya terlihat tidak nyaman.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 03, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

THE CLIPSWhere stories live. Discover now