𝟎𝟑𝟒. satori tendou - chocolate

5.1K 726 94
                                    

Satori Tendou x Reader!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satori Tendou x Reader!

Haikyuu © Haruichi Furudate

-~-

"Cokelat..." Gadis kecil itu bergumam lirih saat melihat seorang yang saat ini duduk di sampingnya tengah membawa sebatang cokelat.

Mendengar gadis di sampingnya menyebut kata cokelat, membuat laki-laki itu membagi cokelat batangnya menjadi dua bagian. Tangannya terulur untuk memberikan cokelat setengah bagian kepada sang gadis.

Bingung. [Name] tak mengenal laki-laki itu, ia berpikir jika cokelat tersebut beracun. Namun melihat wajah laki-laki itu yang sama sekali tidak terlihat seperti preman atau penjahat membuat [Name] menerima cokelat tersebut.

"[Name]!" Gadis itu menoleh ke asal suara. "Maaf ibu terlambat menjemputmu." Wanita paruh baya berjalan mendekati anak gadisnya, menggandeng tangan mungil tersebut dan membawanya masuk ke dalam mobil.

[Name] membuka kaca mobil dan melambaikan tangan kanannya ke anak laki-laki yang sudah memberinya cokelat tadi. "Terimakasih cokelatnya!"

Beberapa hari berikutnya, [Name] tak lagi bertemu dengan anak laki-laki itu. Padahal [Name] ingin berkenalan dengannya.

[Name] berjalan mengambil bola yang menggelinding hingga sudut ruangan. Pekerjaan orang tua membuat gadis itu harus mencari kesibukan lain setelah pulang sekolah untuk menunggu jemputan. [Name] memilih mengikuti klub voli.

"Jangan datang ke tim kami, Tendou!"

"Monster tidak di perbolehkan bergabung dengan tim manusia."

"Ya, dia memang terlihat seperti monster!"

Mendengar keributan dari seberang membuat [Name] menolehkan kepala. Melihat laki-laki yang sudah memberinya cokelat beberapa hari lalu dan juga tiga laki-laki lain.

[Name] berjalan mendekat ke arahnya. Meraih permen cokelat dari saku celana miliknya. Setelah membuka permen cokelat tersebut, [Name] menyumpal mulut salah satu laki-laki itu menggunakan permen tadi. "Mulutmu berisik sekali."

Ketiga laki-laki tersebut seketika langsung lari.

"Namaku [Name], siapa namamu?" [Name] mengulurkan tangan kanannya ke arah laki-laki di depannya.

"Tendou-

-Satori."

Mulai saat itu, [Name] dan Tendou berteman dekat. Pertemanan itu terus berlanjut hingga mereka masuk Akademi Shiratorizawa. [Name] dan Tendou sama-sama masuk tim voli, mereka juga menduduki posisi yang sama yaitu middle blocker.

"Dimana sebutan middle blocker tak terkalahkan, pemain paling hebat, kebanggaan sekolah?"

[Name] mengangkat kepalanya saat suara-suara bising itu tak lagi terdengar. [Name] melihat adanya Tendou yang masuk ke dalam ruangan. Laki-laki itu berjalan mendekat ke arah [Name], kemudian memukul pelan kepalanya menggunakan cokelat batang.

"Kenapa memaksakan diri?" Pertanyaan yang Tendou ajukan hanya dibalas gelengan kepala oleh [Name].

Saat pertandingan, [Name] sedikit tidak enak badan. Namun gadis itu terlalu memaksakan diri dan berujung ia tak fokus. Membuat tim voli mereka kalah.

Tendou tak marah sebab kalah, tetapi karena sifat keras kepala [Name].

"Hehe, maaf." [Name] menggaruk tengkuk nya. Membuka cokelat yang Tendou beri tadi dan langsung memakannya. "Enak banget, andai aku eh kau bisa membuat cokelat."

"Kenapa aku?" Tanya Tendou.

"Karena aku terlalu malas." Jawab [Name] tak berdosa.

"Kapan-kapan aku akan membuat cokelat," Tendou mengacak-acak rambut [Name]. "Untukmu."

-

Saat ini, laki-laki yang berprofesi menjadi seorang pembuat cokelat tengah melangkahkan kaki jenjangnya menuju suatu tempat. Sebelum masuk ke tempat tersebut, laki-laki yang tak lain adalah Tendou itu terlebih dahulu membeli satu buket bunga.

Setelah masuk ke dalam tempat yang sangat sepi tersebut, Tendou berjongkok. Dadanya terasa sesak saat melihat nama seorang gadis yang ia cintai terpampang jelas di atas batu nisan.

"Hai, aku merindukanmu."

Tendou menunduk, meletakkan buket bunga tersebut di atas batu nisan bertuliskan nama gadis yang ia cintai, namun terlambat menyatakannya.

[Name], gadis penggila cokelat itu mengalami kecelakaan sehari sebelum hari kelulusan. Kecelakaan itu merenggut nyawanya. Sudah lebih dari seribu hari setelah kejadian itu, namun terkadang Tendou masih merasa sedih dan juga kehilangan.

Hari sudah mulai gelap. Sebelum Tendou kembali, ia meletakkan satu cokelat batang di samping buket bunga tadi. "Bahkan kau belum mencoba cokelat buatan ku."

Tidak ada lagi kalimat, 'Terima kasih cokelatnya!' ataupun 'Bagaimana jika gigi ku berlubang?' yang Tendou dengar setelah memberi gadis itu sebatang cokelat.

Tendou ingin menangis, namun menangis tidak membuat gadis itu kembali hidup. Menghela nafas perlahan, Tendou mengusap liquid bening yang berada di pelupuk matanya sebelum benar-benar keluar dari tempat pemakaman.

---
6 Juni 2021

𝐀𝐍𝐈𝐌𝐄 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑 !! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang