𝟎𝟏𝟑. kazutora hanemiya - wish

10.4K 1.3K 321
                                    

"Masih galau?" tanya Kazutora seraya menyodorkan satu susu kotak ke arah [Name] yang tengah menatap kosong ke arah langit lepas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masih galau?" tanya Kazutora seraya menyodorkan satu susu kotak ke arah [Name] yang tengah menatap kosong ke arah langit lepas. Mereka berdua saat ini berada di atap sekolah.

[Name] mengambil susu kotak tersebut. "Tidak."

Sebenarnya gadis itu memang masih galau. Penyebabnya adalah karena Baji Keisuke. Laki-laki yang disukainya itu justru menyukai perempuan lain. Tetapi salah [Name] sendiri yang tidak jujur tentang perasaannya sejak awal.

"Aku tidak suka melihat Baji dengan perempuan lain." [Name] membalikkan badan, melangkahkan kaki jenjangnya untuk segera pulang. "Ahah aneh, cemburu padahal bukan siapa-siapa."

Sebelum ikut [Name] pulang, Kazutora melirik ke bawah. Terlihat Baji berjalan meninggalkan area sekolah bersama seorang gadis. Kazutora menghela nafas, kasian dengan nasib [Name].

-

Hari-hari galau berhasil [Name] lalui, hingga saat ini ia sudah lulus SMP. [Name] berniat untuk melanjutkan SMA nya ke luar kota. Selain agar cepat move on, [Name] juga ingin kembali tinggal di rumah neneknya.

Kasian, padahal ngga jadian, tapi sok-sokan move on.

"Sebelum pergi, aku mau jujur dengan Baji." ucap [Name] kemudian tersenyum simpul.

Malam terkahir [Name] di Tokyo digunakan untuk jalan berdua dengan Kazutora, sesuai permintaan Kazutora sendiri. [Name] mengiyakan saja, toh mungkin ini adalah malam terakhirnya bisa jalan-jalan berdua dengan Kazutora.

Kazutora menghentikan langkah kakinya, menolehkan kepala ke samping, tepat dimana [Name] berdiri. Gadis itu juga ikut menghentikan langkah kakinya.

"Kalau begitu, aku juga mau jujur denganmu." Kazutora menggantung ucapannya. Setelah sepersekian detik, "Aku menyukaimu."

[Name] tertawa kecil. "Kau terlalu baik untukku. Aku tidak mau menggunakan mu sebagai cara agar cepat move on dari Baji."

Kazutora menaikkan sudut bibirnya. "Aku akan menunggu hingga kau melupakan Baji dan menyukai ku."

[Name] kembali tertawa dan berjalan meninggalkan Kazutora yang masih diam di tempat. "Untuk saat ini, kita sama-sama move on, ya?"

Kazutora melupakan [Name], sedangkan [Name] melupakan Baji. Jadi sekarang, yang perlu di kasihani nasib [Name] atau Kazutora?

-

Kereta yang [Name] tumpangi akan berangkat pukul 10 pagi, jadi ia masih mempunyai waktu untuk menemui Baji. Walaupun hanya beberapa menit, yang terpenting [Name] sudah jujur tentang perasaannya kepada Baji.

Tinggal menyeberangi jalan di depannya, [Name] akan sampai di tempat yang sudah ia janjikan dengan Baji. [Name] merasa senang saat manik matanya menangkap sosok Baji Keisuke yang sudah berdiri di depan sana.

Saking senangnya, [Name] menyeberangi jalan tanpa menoleh kanan kiri. Bahkan gadis itu tidak menyadari adanya mobil yang melaju dengan kecepatan tinggi mendekatinya.

-

"Kau membuat ku khawatir, [Name]!" Baji berucap dengan raut wajah benar-benar khawatir. Memeluk tubuh mungil [Name] yang berada di atas brankar rumah sakit.

[Name] tidak tahu situasi yang saat ini terjadi. Yang [Name] ingat terakhir kalinya adalah, ia tengah menyeberang jalan, kemudian terdengar suara keributan, dan tiba-tiba saja pandangannya berubah menjadi gelap.

"Memangnya aku kenapa?" tanya [Name] dengan polosnya.

"Kau mengalami kecelakaan." Kazutora membantu [Name] duduk. "Tidak hanya Baji, kau juga membuatku khawatir."

[Name] duduk bersandar, menatap kosong ke depan. Tidak ada hal yang menarik baginya. Keberadaan Kazutora di sampingnya pun tidak ia pedulikan. Baji sudah pulang beberapa menit yang lalu.

Duduk di kursi samping brankar, tangan Kazutora mengambil mangkuk berisi bubur dari atas nakas. Laki-laki itu akan menyuapi teman kecilnya.

Saat mengarahkan satu sendok bubur itu ke mulut [Name], Kazutora tidak sengaja melihat dunia luar melalui kaca jendela. Salju mulai turun, mengingatkan tentang kenangan kecilnya bersama [Name] beberapa tahun silam.

Sama-sama tidak memiliki kenangan kecil bersama orang tua, membuat Kazutora dan [Name] bertemu. Saat salju turun, Kazutora kecil memutuskan keluar rumah dan pergi tanpa tujuan. Hingga ia bertemu dengan gadis kecil yang duduk termenung di ayunan taman, seorang diri.

Mulai saat itulah, Kazutora berteman dekat dengan [Name]. Berteman dekat bukan berarti saling suka. Faktanya, [Name] justru menyukai Baji, bukan Kazutora.

"Lihat [Name], salju! Cepat sembuh, kita akan keluar dan bermain salju seperti dulu." ucap Kazutora setelah satu sendok bubur itu masuk ke dalam mulut [Name]. Walaupun tadi [Name] sempat menolaknya dengan tidak mau membuka mulut.

"Ngomong-ngomong, kenapa dengan ekspresi mu?" tanya Kazutora, kembali menyuapi [Name] bubur. "Bukannya seharusnya kau merasa senang setelah melihat wajah khawatir Baji tadi?"

"Tapi Kazutora, aku tidak melihatnya, aku tidak bisa melihat apa-apa."

Tanpa mengetahui ekspresi wajah terkejut Kazutora, [Name] melanjutkan ucapannya,

"Apa keinginan ku untuk tidak melihat Baji dengan perempuan lain terwujud?"

---
Tokyo Revengers © Ken Wakui
12/07/2021

𝐀𝐍𝐈𝐌𝐄 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑 !! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang