𝟎𝟏𝟎. shuji hanma - boyfriend

12.9K 1.6K 533
                                    

Sifat Hanma Shuji saat melawan musuh sangat berbeda dengan sifatnya ketika bersama sang pacar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sifat Hanma Shuji saat melawan musuh sangat berbeda dengan sifatnya ketika bersama sang pacar. Hanma sama sekali tidak terlihat seperti berandalan jika ia tengah bersama [Name].

Seperti saat ini, laki-laki jangkung itu tengah berada di depan apartemen tempat tinggal [Name]. Mengetuk pintu beberapa kali, hingga gadis yang di tunggu-tunggu keluar.

Hanma menyunggingkan senyum saat melihat penampilan [Name]. Gadis itu memakai yukata.

'Cantik' begitulah isi pikiran Hanma saat ini.

"Ayo!" [Name] menarik tangan Hanma.

Mereka berdua ingin pergi ke festival musim panas. Hanma berjalan santai mengikuti gadisnya, sedangkan [Name] terus menarik tangan Hanma agar berjalan lebih cepat.

"Shuji, bagaimana penampilan ku?" [Name] merentangkan tangannya, memamerkan yukata yang tengah ia pakai.

Hanma tersenyum, meletakkan telapak tangan kanannya di kepala [Name]. "Jelek!"

"Kau lebih jelek!" [Name] menggembungkan pipinya, kemudian berjalan meninggalkan Hanma—mendekati penjual permen kapas.

Walaupun mereka pacaran, tetapi Hanma tidak pernah memuji [Name] sebagai seorang gadis baik, cantik, ataupun imut. Begitupun sebaliknya, [Name] juga tidak pernah memuji Hanma. Tetapi anehnya, mereka berdua tidak kunjung putus.

Hanma menyusul [Name] yang saat ini sudah berada di depan penjual permen kapas. Tangan kanannya terulur untuk memberi selembar uang kepada penjual itu setelah [Name] menerima permen kapas berwarna merah muda.

"Kau mau?" [Name] menyodorkan permen kapas tersebut kepada Hanma. Saat Hanma ingin mengambil sedikit, [Name] segera menarik permen kapas nya. "Tidak boleh! Permen kapas tidak cocok dengan manusia jelek seperti mu."

"Terserah kau saja." Hanma tertekan dengan kelakuan [Name]. Untung pacar, jika bukan Hanma sudah membunuhnya sejak dulu.

Jika Hanma benar-benar membunuhnya, saat ini [Name] sudah ngeharem di isekai.g

Hanma kembali mengikuti [Name] yang lagi-lagi berjalan mendahuluinya untuk melihat kembang api. Hanya beberapa sekon Hanma mengalihkan pandangannya dari gadis itu, [Name] sudah teriak-teriak memanggil namanya.

"HANMA!!!" teriak [Name]. "Hey tolong aku! Aku tidak mau jadi [Name] penyet! Hanma!"

Bukannya menolong, Hanma justru tertawa melihat [Name] yang saat ini tengah terhimpit oleh beberapa orang. Namun setelah menyadari orang yang berada di dekat [Name] adalah laki-laki, Hanma langsung lari ke arahnya.

"Woi! Jangan dekat-dekat pacarku." Hanma menarik pergelangan tangan [Name] dan membawa gadis itu ke dalam pelukannya. "Kau tidak apa-apa 'kan? Sayang~"

[Name] mendorong dada bidang Hanma. "Kau bilang apa? Menjijikkan." Setelah mengucapkan kalimat tersebut, gadis itu kembali berlari meninggalkan pacarnya. Hingga saat ini ia sudah berada di tanah lapang, memanjakan matanya dengan kembang api.

"Kau tadi memanggilku apa? Hanma?" tanya Hanma sembari menaikkan salah satu alisnya.

[Name] menjawab tanpa menolehkan kepalanya ke arah lawan bicara. "Memangnya kenapa?"

"Tidak boleh, kau juga Hanma."

[Name] mengernyitkan dahi, menoleh ke arah Hanma yang berdiri di belakangnya. "Kita belum menikah, bodoh!" ucap [Name], kembali memalingkan wajahnya untuk melihat kembang api. "Lagipula aku tidak mau menikah dengan mu."

"Tapi aku tetap akan menikahi mu." [Name] yang pendek membuat Hanma dengan mudah memeluk tubuh mungilnya dari belakang.

Saat kembang api terakhir di nyalakan, [Name] membalikkan tubuhnya ke arah dada bidang Hanma. Ia tidak mau menodai matanya dengan pemandangan di sekelilingnya, orang-orang yang saling berciuman.

'Cium tidak ya?' tanya Hanma dalam hati. Laki-laki itu ingin mencium [Name], tapi satu geplakan gadis itu setara dengan tendangan maut Sano Manjirou. 'Gapapa deh di geplak pacar sendiri.'

Ya. Hanma benar-benar menempelkan bibirnya di bibir lembut [Name].

[Name] membulatkan matanya kaget. Niat hati ingin menjaga kepolosannya, tapi Hanma malah menciumnya.

"First kiss ku." [Name] memegang bibirnya yang baru saja di cium oleh Hanma.

"Itu tandanya kau memang harus menikah dengan ku," ucap Hanma sembari mencubit pipi [Name], kemudian ia lanjut tertawa.

"Ayo pulang!" Hanma menggendong [Name] seperti karung beras.

---
Tokyo Revengers © Ken Wakui
13/06/2021

𝐀𝐍𝐈𝐌𝐄 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑 !! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang