𝟎𝟓𝟑. seishu inui - surprise

5.6K 856 68
                                    

TOK TOK TOK seishu! do you wanna build a snowman?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TOK TOK TOK seishu! do you wanna build a snowman?

Mengetuk pintu tiga kali. Gadis yang tengah mengenakan pakaian kasual dengan rambut di biarkan tetap tergerai itu menunggu pintu terbuka sembari terus menyunggingkan senyum. Gadis itu—[Name] tidak sabar melihat reaksi dari seorang Seishu Inui saat tahu dirinya datang berkunjung.

[Name] menghembuskan nafas perlahan. Kembali mengetuk pintu di depannya karena tidak kunjung terbuka setelah menunggu lima menit lamanya. "Sei—"

Pintu terbuka, menampakkan sosok pria berambut pirang dengan bekas luka bakar di sekitar mata kirinya—walaupun begitu ia tetap terlihat sangat tampan.

"[Name]?" Ucap Seishu ragu. Menduga jika ia sedang berhalusinasi karena terlalu merindukan sosok sang pacar. Tetapi setelah gadis di depannya menganggukkan kepala, Seishu langsung merengkuh tubuh mungilnya dan memeluknya dengan erat. "Bodoh! Kenapa tidak bilang jika kau pulang ke Tokyo?"

[Name] terkekeh pelan di dalam pelukan hangat Seishu. "Surprise!"

Menjalani hubungan jarak jauh, sebab [Name] yang melanjutkan sekolahnya di luar kota Tokyo, membuat ia dan Seishu jarang bertemu. Bahkan beberapa minggu belakangan ini, [Name] tidak menerima panggilan telepon dari Seishu dan sering telat membalas pesan karena tengah disibukkan dengan ujian praktik.

"Seishu..." [Name] memanggil lirih. Walaupun sudah saling mengenal sejak lama, bahkan sudah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, [Name] tetap tidak akan terbiasa masuk ke dalam apartemen lawan jenis. "Malu."

"Tidak ada orang lain, hanya ada aku dan—" Seishu mengalihkan pandangannya ke arah kucing putih yang sedang tidur di atas kursi. Lantas [Name] langsung berjalan menghampirinya.

Disaat [Name] justru melepas rindu dengan kucing miliknya, Seishu mengamati dari kejauhan. Kemudian berjalan menghampiri dan duduk di sebelahnya. Tangannya terulur menyodorkan susu kotak gambar gajah kepada [Name]. "Susu kesukaan bocah seperti mu."

[Name] tertawa pelan. Atensinya masih terpaku dengan kucing putih yang kini berada di pangkuannya. Saling bergurau untuk melepas rasa rindu, hingga tak terasa jika hari sudah sore. Seishu beranjak, mengulurkan tangan agar [Name] ikut berdiri. Ia berniat membawa gadisnya keliling Tokyo sebelum mengantarkannya pulang.

[Name] mengikuti langkah kaki Seishu. Setelah Seishu menghidupkan motor kerennya, [Name] langsung naik dan duduk di jok belakang. "Kau mau mengajakku kemana?"

"Nikah." Satu pukulan di bahu Seishu dapatkan setelah mengucapkan kalimat itu. Ia hanya terkekeh pelan, kemudian mulai melajukan motornya dengan kecepatan lambat—dengan tujuan mengulur waktu. "Pegangan [Name]."

"Tidak mau." Sebenarnya mau, hanya saja [Name] malu untuk melakukannya.

Seishu sudah menduganya, jadi ia memutuskan untuk;

"Seishuuu?!?!" [Name] memekik kesal karena Seishu yang mengerem mendadak.

"Mangkanya pegangan," Seishu menolehkan kepala, tangannya terulur menarik tangan [Name] dan melingkarkan di perutnya. "Seperti ini."

Seishu kembali melajukan motornya. Sedangkan [Name]? Semburat merah menjalar di kedua pipinya bahkan hingga ke daun telinga. [Name] itu lemah, dikit-dikit langsung mlyt.

Sepasang kekasih itu menikmati pergantian siang dan malam dengan mengelilingi kota Tokyo yang mulai di hiasi gemerlap lampu di sepanjang jalan. Bergurau, saling diam, canggung, semua itu mereka rasakan selama perjalanan. Hingga kini Seishu menghentikan motornya di depan rumah [Name] yang berada di Tokyo—lebih tepatnya rumah neneknya [Name].

"Mode cengengnya kambuh." Seishu mengacak rambut [Name]. Walaupun tidak benar-benar menangis, tetapi mata [Name] berkaca-kaca, serta wajahnya berubah menjadi sendu. "Sini, ku peluk 3 menit."

3 menit peluk untuk 3 bulan tidak bertemu.

Seishu mulai memeluk tubuh [Name] hingga tiga menit ke depan. Setelah tiga menit berlalu, Seishu mengarahkan wajah [Name]—memaksa agar pandangan mereka bertemu. "Loh—kok malah tambah nangis??!"

[Name] memalingkan wajahnya. Saat-saat seperti ini yang ia benci setelah mengunjungi Seishu. Bahkan ia tidak akan bertemu Seishu hingga 3 bulan ke depan lantaran akan disibukkan dengan ujian akhir. "Aku tidak menangis!"

Seishu terkekeh pelan. "Kalau begitu aku pulang. Sampai jumpa 3 bulan ke depan!" Padahal Seishu berniat untuk mengunjungi [Name] setiap satu bulan sekali atau bahkan dua minggu sekali. Tetapi biarkan itu menjadi surprise.

[Name] menganggukkan kepala seraya melambaikan tangan kanannya ke arah Seishu. "Hati-hati di jalan!"

"[Name], jangan oleng!" Seishu berseru ketika ia sudah kembali menaiki motornya. "Aku tahu kau bertemu pria yang lebih tampan dariku di sana."

[Name] yang awalnya sedang sedih, kini justru tertawa kecil. "Tidak akan! Karena kau yang paling tampan." Serunya tanpa merasa malu. Toh jika merasa malu, ia akan langsung kabur masuk ke dalam rumah. Tetapi sebelum itu; "Kau juga!"

Seishu ikut tertawa. "Tentu saja, karena kau yang paling cantik!!"

---Tokyo Revengers © Ken Wakui29 september 2021

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

---
Tokyo Revengers © Ken Wakui
29 september 2021

𝐀𝐍𝐈𝐌𝐄 𝐗 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑 !! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang