52 ~ Ujian

22.6K 1.3K 128
                                    

Yona dan Alvaro pun bangkit lalu berjalan keluar dari kamar untuk bertemu dengan tamu yang datang berkunjung ke rumah mereka di malam hari ini. Ketika pintu kamar mereka telah terbuka, terlihatlah dua orang yang sedang berdiri di depan pintu kamarnya.

"HALLO YONA!" gumam Kak Elisa dengan sangat senang lalu dia memeluk tubuh Yona denan sangat erat.

"Kak! Hati-hati Yona lagi hamil," ucap Alvaro setelah melihat sang kakak memeluk Yona dengan sangat erat.

"Oh iya lupa," jawab Kak Elisa sambil melepaskan pelukannya.

Alvaro pun menajak Kak Elisa dan Kak Hendri untuk duduk di sofa. Mereka berbincang-bincang mengenai kehamilan Yona serta berbagai hal yang Yona alami saat hamil seperti, mual setiap pagi, tiba-tiba ingin memakan sesuatu dan moodnya yang terkadang berubah-ubah.

"Kamu banyak-banyak istirahat aja ya. Kalau mau, kamu bisa homeschooling dari sekarang kok," ujar Kak Elisa.

"Terima kasih kak, tapi aku masih mau sekolah kayak biasa," balas Yona.

"Oh ya kalian sudah makan?" tanya Kak Hendri.

"Belum, tadi gue baru nanyain Yona mau makan apa," jawab Alvaro.

"Yona mau makan apa?" Kak Hendri kembali bertanya kepada dirinya.

"Mau pizza? Steak? Seafood?" Kak Elisa menawarkan beberapa makanan kepadanya.

Yona terdiam sebentar sambil berfikir lalu melanjutkan ucapannya. "Makan pecel ayam dipinggir jalan boleh gak?" tanyanya dengan hati-hati.

"HAH?" Alvaro, Kak Elisa dan Kak Hendri terkejut ketika mendengar ucapan Yona.

"Lo serius?" ujar Kak Elisa.

"Iya kak, Yona serius."

"Gak mau di restauran aja gitu?" Kak Hendri bertanya kepadanya.

"Makanan di pingir jalan bersih gak?" Alvaro pun ikut bertanya.

"Pecel ayam dipinggir jalan enak dan yan Yona tau, itu bersih kok. Lagi pula ini juga kemauan bayinya Alvaro," ujar Yona meyakinkan semua orang.

Alvaro berfikir sejenak, walaupun dia, Kak Elisa dan Kak Hendri meyakinkan dirinya untuk tidak memakan makanan yang dinginkan oleh perempuan berbadan dua itu, pasti dia tetap pada keinginannya hingga mau tidak mau ia harus menuruti permintaan Yona. "Yaudah ayo kita berangkat sekarang," gumam Alvaro kemudian, dia berdiri dari duduknya.

"HAH?" Kak Elisa dan Kak Hendri kembali terkejut ketika Alvaro mengizinkan Yona untuk memakan makanan yang Yona inginkan.

"Makasi sayang," ucap Yona dengan senang lalu dia berjalan ke dalam kamarnya untuk mengambil tas miliknya dan setelah itu memasuki mobil yang akan dikemudikan oleh Alvaro sedangkan, Kak Elisa serta Kak Hendri menggunakan mobil milik mereka sendiri.

Yona menunjukkan arah menuju penjual pecel ayam kesukaannya karena, baginya itu adalah satu-satunya pecel ayam terenak di Kota Jakarta ini. Disisi lain Kak Hendri mengemudikan mobilnya mengikuti mobil Alvaro yang sedang berjalan ke suatu tempat. Tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka pun tiba ditempat tujuan dan terlihat penjual pecel ayam ini sedang melayani beberapa pelanggan.

"Serius mau makan disini?" tanya Alvaro.

"Iya sayang, ayo turun!" ujar Yona lalu dia keluar dari dalam mobil dan diikuti oleh Kak Elisa maupun Kak Hendri.

Mereka berempat duduk di kursi dengan meja yang sama lalu Yona memesan empat porsi pecel ayam dan empat minuman untuk dirinya, Alvaro, Kak Elisa dan Kak Hendri. Sang penjual langsung membuatkan pesanan Yona sedangkan, dua laki-laki dan satu perempuan yang sedang bersamanya ini terdiam melihat sekitarnya.

Married With Kakak Kelas [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang