27 ~ Apartement

35.2K 1.8K 36
                                    

Saat ini Yona sedang berada di apartemen milik sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Sandria. Sandria memintanya untuk menceritakan bagaimana Yona bisa menikah dengan Alvaro dengan sedetail detailnya. Yona sangat yakin kalau Sandria bisa menjaga rahasianya terlebih selama mereka berteman, mereka tidak pernah bertengkar sekalipun.

"Oke lo harus jelasin ke gue, semuanya" Pinta Sandria.

"Iya Sandriaaaaa" Ujar Yona.

"Lo tau kan perusahaan papah gue bangkrut?" Tanya Yona.

"Iya gue tau" Balas Sandria.

"Ada seseorang yang bisa dikatakan mantan client papah, menawarkan diri untuk membantu membangun kembali perusahaan papah, menjamin kehidupan keluarga gue dan menjamin pendidikan gue dengan satu syarat gue harus menikah dengan anak laki-laki tunggalnya dan kita harus punya keturunan, setelah gue melahirkan keturunannya, gue harus cerai dengan laki-laki itu dan gue bakal dikirim ke luar negeri untuk kuliah" Jelas Yona.

"Orang itu papahnya Alvaro. Jujur gue bingung banget saat orang tua gue menawarkan hal itu ke gue, tapi gue gak mau egois, gue mau bantu keluarga gue hingga pada akhirnya gue setuju dengan pernikahan yang didasarkan perjanjian itu. Bahkan gue dan Alvaro menandatangani perjanjian itu di atas materai agar kita gak semena mena" Sambung Yona.

"Kenapa harus secepat itu punya keturunan?" Tanya Sandria dengan terheran-heran lalu dia menyeruput minuman boba miliknya.

"Karena anak Alvaro bakalan jadi penerus perusahaan besar Ardhiwijaya dan agar usia Alvaro sama anaknya ini gak terlalu jauh banget" Gumam Yona kemudian dia menaruu minuman boba di atas meja yang berada di hadapannya.

"Kalau lo cerai sama Kak Alvaro, anak lo gimana?" Ucap Sandria dengan sangat penasaran.

"Gue gak boleh ketemu sama anak gue, dan anak gue bakalan diurusin sama babysitter sedangkan Alvaro fokus ke pendidikan dan pekerjaannya" Ujar Yona.

"Sumpah Yon? Kok jahat sih" Kesal Sandria.

"Gue gak bisa protes juga. Kalau keluarga gue sudah terjamin hidupnya, gue akan terima apapun keputusan keluarga Ardiwijaya" Sambung Yona.

"Lo mikirin keluarga lo mulu, kapan lo mikirin diri lo sendiri?" Tanya Sandria.

"Kebahagiaan keluarga gue lebih utama" Jawab Yona.

"Sekarang lo sama Kak Alvaro gimana?" Ujar Sandria.

"Baik baik aja, awal awal agak ngeselin sih tapi lama lama udah biasa aja" Balas Yona dengan santai kemudian dia meminum kembali minuman boba miliknya.

Mereka pun melanjutkan perbincangan mereka berdua hingga tanpa mereka sadari sudah saatnya untuk makan siang. Kini Sandria tidak memasak makanan apapun lalu dia memutuskan untuk membeli makanan melalui aplikasi online.

"Lo mau makan apa?" Tanya Sandria sambil mengotak atik handphone miliknya.

"Samain aja kayak lo" Balas Yona.

"Oke" Jawab Sandria.

Setelah selesai memesan makanan secara online, dia pun menarug handphone miliknya lalu membuatkan jus Alpukat untuk Yona.

"Ini buat lo biar nanti jadi ibu yang sehat" Gumam Sandria sambil memberikan jus Alpukat yang dia buat kepada Yona.

"Yeuuu ngadi ngadi, tapi makasih" Ucap Yona lalu menerima segelas jus Alpukat yang dibuatkan oleh sahabatnya.

"Yon" Panggil Sandria.

"Hmm" Balas Yona sambil meminum jus Alpukat.

"Lo yakin gak bakal jatuh cinta sama Kak Alvaro?" Tanya Sandria.

Married With Kakak Kelas [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang