13 ~ Kak Elisa

37.8K 2.3K 64
                                    

Kak Elisa berjalan dengan semangat menghampiri Alvaro yang duduk di ruang makan lalu memeluknya dari belakang. Kak Elisa sangat menyayangi Alvaro, karena Alvaro adalah adik satu satunya.

"Gue kangen banget sama lo dek," ucap Kak Elisa sambil memeluk Alvaro dari belakang.

"Kak Elisa ngapain kesini?" tanya Alvaro dengan datar.

"Ya mau ketemu sama lo sama adek ipar gue lah," jawab Kak Elisa.

"Ayo kak kita makan," ajak Yona kemudian, mereka duduk di kursi yang ada di ruang makan ini.

"Maaf kak aku cuma masak Sop Ayam," ucap Yona.

"Gak apa apa," balas Kak Elisa.

"Beruntung banget kamu Al, kakak kamu malah gak bisa masak sama sekali," ujar Kak Hendri sambil menyantap makanannya.

"Aku mau ikut les masak, tapi kamu gak izinin," ujar Kak Elisa kepada Kak Hendri dan dibalas senyuman hangat oleh sang suami.

"Gimana Yon?" tanya Kak ELisa.

"Gimana apa kak?" Yona kembali bertanya kepadanya, karena dia tidak tau apa yang sedang dibicarakn oleh Kak Elisa.

"Udah isi belum?" ucap Kak Elis.

"Isi apa?" Yona semakin terheran heran.

"Bayi," sambung Kak Elisa, Yona terkejut dengan ucapan Kak Elisa sehingga dia terseedak dan terbatuk batuk.

"Minum," Alvaro memberikan segelas air mineral kepada Yona.

Secepat kilat Yona mengambil gelas berisikan air mineral yang diberikan oleh Alvaro, dan langsung meminumnya sedangkan Kak Elisa malah panik karena ucapannya membuat Yona terkejut hingga tersedak.

"Kita lagi gak fikirin itu dulu kak," balas Alvaro sambil menyantap makanannya.

"Iya, sorry," tutur Kak Elisa.

"Iya kak gak apa-apa," jawab Yona.

"Tapi kalian berdua aman-aman aja kan?" tanya Kak Elisa.

"Aman kok kak, lagipula kita baru sehari," jawab Yona kembali.

"Syukurlah."

Mereka pun melanjutkan makan malam mereka, dan setelah itu Yona mencuci piring dengan ditemani oleh Kak Elisa. Kak Elisa memang tidak bisa melakukan pekerjaan rumah, karena sejak kecil dia sangat dimanjakan dengan kedua orang tuanya bahkan setelah menikah dengan Kak Hendri, dia pun selalu dimanjakan dengan harta kekayaan Kak Hendri, dan keluarganya sendiri.

"Rencananya kapan kamu mau punya anak?" tanya Kak Elisa.

"Belum tau kak," balas Yona sambil mencuci piring.

"Aku pengen buru buru punya keponakan."

"Kak, kenapa Alvaro kayak gak suka sama Azriel?" tanya Yona dengan sangat penasaran.

"Gue gak tau tepatnya kayak gimana, tapi Alvaro memang lebih unggul dari Azriel, dn Azriel gak terima hal itu jadi dia bener bener musuhin Alvaro," jelas Kak Elisa.

"Untuk saat ini Azriel lagi cari calon istri untuk dia, tapi setiap gue tanya tentang calonnya, jawaban dia Gue masih tunggu calon gue lepas dari orang lain," sambung Kak Elisa.

"Makasih kak sudah mau jelasin."

"Apa sih yang enggak untuk adek ipar kesayangan guee," balas Kak Elisa.

Tiba tiba saja Kak Hendri menghampiri Kak Elisa yang sedang menemani Yona mencuci piring di dapur.

"Kita pulang yuk, biar gak ganggu Alvaro sama Yona," ucap Kak Hendri.

"Iya," jawab Kak Elisa.

Kak Elisa dan Kak Hendri pun pamit kepada Alvaro serta Yona untuk pulang ke rumah, mereka juga mengucapkan terima kasih kepada Yona atas makan malamnya. Setelah itu mereka pergi meninggalkan rumah ini denan menggendarai mobil Alphard milik Kak Hendri.

Yona pun masuk ke dalam kamarnya lalu duduk di atas kasur sambil mengerjakan tugas melalui laptop miliknya, dan tak lama kemudian Alvaro juga masuk ke dalam kamar ini kemudian mengambil laptop miliknya lalu duduk di atas kasur tepat di samping Yona sambil mengerjakan tugas dengan laptopnya.

"Yon, ambilin kopi gue di kulkas!"pinta Alvaro dengan matanya yang masih terfokus pada laptopnya.

"Kopi yang mana?" tanya Yona.

"Yang di botol," balas Alvaro.

Yona pun berjalan ke dapur untuk mengambil kopi yang diminta Alvaro di dalam kulkas, dan dia jugga mengambil sebuah orange water untuk dirinya, tak lupa juga dengan cemila yang akan dia makan untuk menemaninya mengerjakan tugas. Setelah itu dia berjalan kembali ke kamar untuk memberikan kopi itu kepada Alvaro lalu dia mengerjakan tugas nya kembali. Tiba tiba saja handpone miliknya berdering.

"Hallo" -Yona.

"Yon, temenin gue makan yuk gabut banget nih" -Sandria.

"Sorry Sa, gue lagi sibuk banget sama tugas makalah" -Yona.

"Yon, wifinya nyambung gak?" Tanya Alvaro ketika Yona sedang menelfon Sandria.

"Lho Yon, kok ada suara laki laki? Lo punya pacar?" -Sandria.

"Eh, itu anu bokap gue iya bokap gue" -Yona.

"Ohhh, gue kirain lo punya pacar" -Sandria

"Coba cek wifinya" Sambung Alvaro kepada Yona.

"Udah dulu ya, gue lagi nanggun banget, bye" -Yona.

Hampir saja Sandria sadar kalau ada laki laki yang sedang bersama Yona, dia ingin menyembunyikan hal ini hinga nanti saat waktunya telah tepat dia akan memberitau Sandria tentang pernikahannya bersama Alvaro. Disisi lain dia juga kesal dengan Alvaro, karena Alvaro berbicara kepadanya tanpa melihat kondisi.

"Lo bisa gak sih ngomongnya tunggu gue selesai telfonan sama temen gue?" kesal Yona.

"Hmm...buruan sana cek wifinya!"

Dengan kesal Yona berjalan untuk memeriksa wifi yang ada di rumah ini, karena sepertinya sambungan wifi ke laptop Alvaro lemot sekali. Ternyata jaringan wifi rumah ini baik baik saja, mungki laptop Alvaro lah yang lemot. Dia berjalan kembali ke kasur dengan kesal.

"Wifinya gak ada masalah," kesal Yona sambil melanjutkan mengerjakan tugasnya.

"Besok temenin gue ke mall," pinta Alvaro.

"Ngapain?"

"Beli laptop," balas Alvaro lalu dia mematikan laptopnya dan pergi tidur.

23.00 WIB

Yona belum tidur, karena sedikit lagi tugasnya akan terselesaikan namun dia sudah benar benar merasa ngantuk hingga dia memutuskan untuk melanjutkan tugasnya besok saja sepulang sekolah. Dia menaruh laptopnya di meja yang berada tepat di samping tempat tidurnya lalu dia mematikan lampu kamar, dan langsung tertidur tanpa dia sadari bahwa dia tidur satu kasur dengan Alvaro.

05.15 WIB

Yona terbangun dari tidurnya, dan betapa terkejutnya dia ketika tersadar kalau dia berada dalam pelukan Alvaro. Kini jantungnya berdegup dengan sanggat cepat, dan dia pun teringat kalau semalam dia tidur di kamar ini, dan satu kasur dengan Alvaro. Dia perlahan melepaskan tubuhnya dari pelukan Alvaro tapi tiba tiba saja Alvaro semakin mempererat pelukannya, sontak Yona membulatkan kedua matanya, karena terkejut.

"Jangan pergi, biarkan begini dulu sebentar," ucap Alvaro denan suara khasnya yang baru saja bangun tidur.

"Lo ngigau?" tanya Yona dengan hati hati.

"Gak," balas Alvaro dengan singkat.

Yona hanya terdiam, karena saat ini dia tidak bisa berbuat apa apa namun dia juga merasa nyaman saat berada di dalam pelukan Alvaro, terasa hangat, dan menenangkan.

Konbanwa 👋
Gimana PTS nya? Lancar semua?
Oh ya gue bakalan up setiap malam Sabtu ya, tapi kalau lagi sibuk gue up malam Minggu atau Minggu depannya tapi double part.
So, vote dan comment kalian bener bener berarti banget buat gue.
Arigatou juga untuk kalian yang sudah mau nungguin cerita ini up 😃👐🌈

Married With Kakak Kelas [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now