57 ~ Pamit

31.6K 1.7K 330
                                    

Ketika sore hari telah tiba, Yona bersiap-siap untuk pergi ke rumah keluarga Alvaro. Dia hanya membawa sebuah tas miliknya dan memakai dress selutut serta riasan yang natural membuatnya terlihat tampak manis. Yona berjalan memasuki mobil dan menuju kediaman keluarga Alvaro bersama Pak Joseph yang mengendarai mobil miliknya.

"Nanti Pak Jo langsung pulang aja, saya pulang bareng Alvaro."

"Baik, non."

Tidak lama kemudian, mereka tiba di sebuah rumah yang besar dan megah. Yona berjalan keluar dari dalam mobil lalu memasuki rumah tersebut. Terlihat Kak Elisa telah datang untuk menyambut kedatangannya.

"HALLO IPAR GUE," ucap Kak Elisa dengan sangat semangat lalu menghampiri Yona.

"Hallo kak," balas Yona kemudian, Kak Elisa mengusap perut Yona yang sudah membesar itu.

"Keponakan gue kapan lahir?" tanyanya.

"Bulan depan kak," jawab Yona.

Lalu sang mamah pun datang bersama nenek untuk menyambut kedatangan Yona yang sedang mengandung keturunan keluarga Ardiwijaya.

"Sehat nak?" tanya nenek.

"Aku sehat nek, nenek apa kabar?" Yona kembali bertanya kepadanya.

"Sehat juga dong," balas nenek dengan semangat lalu sang mamah meminta mereka semua untuk duduk di sofa sambil menunggu kedatangan Alvaro.

Saat Yona sedang berbincang dengan Kak Elisa, tiba-tiba saja Liora datang bersama keluarganya ke rumah ini. Sama seperti sebelumnya, mood Yona langsung berantakan jika ia melihat wajah Liora.

"Lo kenapa?" ucap Kak Elisa ketika melihat wajah Yona berubah.

"Gak kenapa-kenapa," bohong Yona lalu dia kembali berbincang kepadanya.

Tidak seperti biasanya, kini Liora melihat kehadiran Yona, tapi tidak sekalipun dia menyapanya atau hanya sekedar menunjukkan senyumannya. Biasanya ketika ia bertemu dengan Yona dan Alvaro, perempuan itu selalu menyapa Yona, tetapi kali ini berbeda.

"Lo gak suka sama dia ya?" Kak Elisa berbisik kepadanya dan Yona membalasnya dengan anggukan kepada serta senyuman di wajahnya.

"Gue juga gak suka sama dia," sambung Kak Elisa.

Liora dan keluarganya pun duduk di sofa yang berbeda, tetapi masih berada di ruangan yang sama dengannya. Ruangan ini cukup besar sehingga, dapat menampung beberapa orang dalam jumlah banyak.

Malam telah tiba, Yona masih berada di rumah itu dan berbicara dengan Kak Elisa sambil menunggu laki-laki yang ia tunggu tiba. Tak lama sebuah mobil terparkir di halaman rumah ini dan masuklah seorang laki-laki yang baru saja melepas jas warna hitam yang dipakainya lalu menghampiri Yona kemudian, duduk di sampingnya.

"Kamu lama banget," bisik Yona.

"Maaf, tadi banyak yang harus diurus," balas Alvaro yang juga berbisik kepadanya.

"Baiklah, karena semuanya sudah berkumpul, saya akan menyampaikan sesuatu hal kepada kalian semua," ujar mamah.

"Pertama, sebentar lagi Yona akan melahirkan anak Alvaro yang artinya keturunan keluarga Ardiwijaya lalu. Kedua, kontrak perjanjian Yona dengan keluarga ini akan selesai dan yang artinya Yona akan bercerai dengan anakku," sambung mamah.

Married With Kakak Kelas [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang