44 ~ Pregnant

44.3K 1.7K 77
                                    

Mereka telah tiba di ruang USG. Yona merebahkan tubuhnya di brankar yang berada di hadapannya untuk melaksanakan USG. Tanpa berlama lama lagi, seorang perawat langsung melakukan USG kepada Yona untuk melihat keadaan janin yang sedang dikandungnya.

Terlihat dari monitor, janin yang dikandung oleh Yona masih sangat kecil karena, kehamilannya baru mencapai dua minggu. Rafael, Nathan dan Liam langsung mengeluarkan handphone untuk memfoto monitor yang menunjukkan janin yang sedang dikandung oleh Yona sedangkan, Alvaro tersenyum bahagia sambil mengelus rambut Yona ketika melihat sang buat hati dari monitor tersebut.

"Usia kandungannya sudah mencapai dua minggu dan keadaannya sehat ya," ujar perawat itu.

"Kecil banget kayak cilok," ucap Nathan dengan ngasal.

"Woy! Ngadi ngadi lo," Rafael langsung menjitak kepala Nathan.

Alvaro, Yona, Liam dan perawat itu hanya terkekeh ketika melihat tingkah laku Nathan dan juga Rafael. Tak lama kemudian sang perawat berbicara kembali.

"Nanti jam setengah delapan pagi, dokter kandungannya sudah datang dan sekarang jam setengah tujuh pagi. Sekitar satu jam lagi nanti nona Yona akan dibawa ke ruangan dokter kandungan oleh perawat kami dan untuk saat ini nona bisa istirahat terlebih dahulu di ruang IGD," jelas perawat itu.

"Iya, terima kasih suster," gumam Yona dengan sangat senang lalu dia duduk kembali di kursi roda dan dibawalah ke ruang IGD kembali untuk istirahat.

Setibanya di ruang IGD, Yona kembali merebahkan dirinya untuk beristirahat sedangkan, Liam, Nathan dan Rafael pamit untuk pulang karena, hari sudah pagi dan mereka harus beristirahat di rumah.

"Kita pamit dulu ya, selamat buat kalian berdua," tutur Liam.

"Makasih yaa, eh tapi jangan bilang Sandria kalau gue lagi hamil," ujar Yona. "Siapp," balas Liam.

"Selamat ya. Nanti kalau anaknya udah lahir, gue beliin cilok," sahut Nathan.

"Bege, kesedak cilok modar sia," balas Rafael.

"Lah, kumaha ieu teh?" gumam Nathan dengan ngasal.

"Sampurasun," jawab Rafael dengan ngasal.

Yona pun tertawa ketika Nathan dan Rafael berbicara menggunakan Bahasa Sunda yang tidak nyambung. "Makasih yaa sudah mau nemenin gue sama Alvaro," ucap Yona.

"Iya sama sama," balas Rafael lalu mereka bertiga langsung keluar dari rumah sakit ini dan pulang ke rumah masing masing.

Kini Yona sedang beristirahat di IGD sambil sesekali memejamkan matanya sedangkan, Alvaro terduduk tepat disamping brankar sambil mengelus perut Yona yang masih datar.

"Yona," panggil Alvaro. Yona pun membuka kedua matanya, "Iya?" balasanya.

"Nanti malam kita ke rumah papah mamah ya," ujar Alvaro dan dibalas anggukan kepala oleh Yona.

Alvaro masih mengelus perut Yona lalu dia berkata, "Sekarang jangan pakai bahasa 'lo gue' lagi ya," pinta Alvaro.

"Kenapa?" tanya Yona.

Alvaro terdiam sejenak, "Ya...biar lebih enak aja," jawab Alvaro. "Iya," ucap Yona.

Setelah satu jam Yona beristirahat, datanglag seorang perawat yang membawakan kursi roda untuk mengantarkannya ke ruangan dokter kandungan. Setibanya di ruangan dokter spesialis tersebut, Yona langsung merebahkan dirinya di atas brankar untuk melakukan USG kembali.

"Kamu haid terakhir kapan?" tanya dokter Lidia sambil melakukan USG kepada Yona.

"Kalau gak salah, dua atau tiga minggu yang lalu, dok," balas Yona.

Married With Kakak Kelas [TELAH TERBIT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora