20 ~ Skincare

35K 1.9K 31
                                    

Yona dan Sandria sedang merapihkan tas, karena setelah ini mereka akan pergi ke sebuah mall. Yona pun berkata kepada Sandria bahwa dia harus izin terlebih dahulu kepada Alvaro.

"Sa, gue izin dulu ya sama Alvaro, lo tunggu aja di mobil lo, nanti gue nyusul ke mobil lo," ujar Yona.

"Iya deh yang bucin mah bebas," balas Sandria kemudian dia pergi ke parkiran mobil sedangkan Yona pergi ke lapangan basket tempat Alvaro latihan basket.

Setibanya di lapangan basket, banyak sekali perempuan yang sedang menonton Alvaro, dan teman teman ekstrakurikuler nya latihan. Tak sedikit pula perempuan yang menyemangati Alvaro bahkan ada yang membawakan makanan untuk Alvaro, lain halnya dengan Yona yang tidak ingin melihat ataupun menyemangati Alvaro, dia juga hanya membawa sebotol air mineral untuk Alvaro.

Kebetulan sekali Alvaro sedang istirahat kemudian dia menghampiri Yona yang sedang berdiri sambil memegang sebotol air mineral.

"Kak Al ini minum untuk kakak,"

"Kak, aku bawain makanan,"

"Alvaro ini minum buat lo,"

"Makanan buat lo nih Al, gue masak sendiri,"

Kurang lebih itulah ucapan para perempuan saat Alvaro sedang berjalan ke arah Yona. Para perempuan itu juga sudah tau bahwa Yona dan Alvaro sudah berpacaran, karena kabar ini menjadi buah bibir semua orang di SMA ini bahkan sampai ke kepala sekolah.

"Nih buat lo," Yona pun memberikan sebotol air mineral kepada Alvaro.

"Thanks," jawab Alvaro sambil mengambil air mineral itu lalu meminumnya.

"Gue mau temenin Sandria ke mall, nanti gue pulang dianterin sama dia," ucap Yona.

"Yaudah, kartu yang gue kasih, lo bawa kan?'" tanya Alvaro.

"Iya gue bawa," jawab Yona.

"Yaudah sana," usir Alvaro meledek Yona.

"Ih gue di usir," balas Yona kemudian dia pergi meninggalkan Alvaro yang sedang berada di lapangan basket menuju parkiran mobil tempat mobil milik Sandria terparkir.

Dia pun masuk ke dalam mobil Sandria, dan setelah itu Sandria menancapkan gas nya membuat mobil itu berjalan meninggalkan sekolah menuju sebuah mall.

"Nanti pulang, anterin gue ya."  Yona.

"Iya santai aja," balas Sandria.

Setelah menempuh perjalanan yang macet, mereka pun tiba di sebuah mall. Sebelum mereka menuju sebuah toko yang menjual berbagai macam skincare, mereka memutuskan untuk makan dulu, karena mereka sudah sangat lapar.

"Mau makan apa?" tanya Sandria.

"Apa aja," balas Yona.

"Solaria," ucap Sandria.

"Ayo."

Setibanya di Solaria, mereka langsung memesan makanan, dan menyantap makanan mereka saat makanan itu telah tiba. Seusai makan, tiba tiba saja Sandria membayarkan makanan yang di makanan oleh Yona, hal itu dilakukannya, karena yang Sandria tau kalau Yona tidak memegang banyak uang karena kondisi keluarganya saat ini, jadi dia memutuskan untuk membantu Yona mengirit uangnya.

"Gue bisa bayar sendiri Sa," tutur Yona.

"Santai aja, gue yang bayarin," ujar Sandria.

"Thanks."

"Sans."

Setelah itu mereka pun berjalan ke sebuah toko yang menjual berbagai macam skincare. Yona yang sudah mendapatkan uang dari Alvaro, memutuskan untuk membeli skincare, dan mulai merawat wajah serta tubuhnya kembali, karena semenjak bangkrutnya perusahan milik papahnya, dia sudah tidak merawat wajah serta tubuhnya dikarenakan harga skincare yang mahal membuatnya berfikir lebih baik menggunakan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Walaupun begitu tidak mengurangi wajah cantik milik Yona, karena sudah terlahir memiliki wajah yang cantik, dia pun tidak perlu khawatir jika tidak mengurus wajah serta tubuhnya.

"Lo beli juga?" tanya Sandria terkejut ketika melihat Yona membeli beberapa skincare.

"Iya," jawab Yona.

"O- oke," ucap Sandria.

Cukup lama mereka berada di toko ini, dan memilih beberapa skincare. Setelah keranjang milih Sandria sudah penuh, dia pun membawanya ke kasir untuk membayarnya. Betapa terkejutnya dia ketika melihat keranjang belanjaan Yona juga penuh dengan berbagai macam skincare bahkan sepertinya barang belanjaan Yona lebih banyak dari pada punya Sandria.

"Yon, lo serius belanja sebanyak ini?" tanya Sandria terkejut.

"Iya, santai aja Sa."

Barang belanjaan milik Sandria pun sedang dihitung totalnya, dan pegawai yang ada di kasir itu pun menyebutkan nominal yang harus dibayar oleh Sandria.

"Total semuanya jadi 850.000," kemudian Sandria memberikan uang cash sebagai alat pembayaran, setelah Sandria selesai bayar sekarang giliran Yona.

Setelah beberapa menit pegawai itu menghitung total yang harus di bayar oleh Yona, tak lama kemudian dia menyebutkan nominal yang harus dibayar.

"Total semuanya jadi 1.110.000" pegawai itu memberitahukan nominal yang harus ia bayar lalu Yona mengeluarkan kartu debit yang diberikan oleh Alvaro kemudian memberikannya kepada pegawai itu.

Kaget? Tentu saja Sandria sangat terkejut ketika melihat Yona mengeluarkan kartu debit dari dalam dompetnya, terlebih lagi dengan total belajaannya. Semenjak bangkrutnya perusahan milik papahnya Yona, Sandria sudah tidak pernah melihat Yona memegang kartu debit ataupun uang lebih dari 200.000

"Terimakasih selamat datang kembali," tutur pegawai itu ketika Yona sudah menyelesaikan pembayarannya.

Sebelum pulang, mereka memutuskan untuk mampir ke sebuah coffee shop untuk bersantai santai sejenak. Yona memesan dua minuman kopi untuk dirinya, dan juga Sandria setelah kopi itu tiba, mereka duduk di salah satu kursi sambil menikmati kopi itu.

"Yon, sejak kapan lo punya kartu debit? Belanjaan lo juga banyak banget," tanya Sandria.

"Oh ini, gue di kasih Alvaro," jawab Yona jujur.

"DEMI APA ANJIR? SEBUCIN ITU ALVARO SAMA LO," kaget Sandria.

"Jangan teriak teriak," omel Yona.

"Biasanya kalau lo pegang uang, lo kasih uang itu ke ortu lo," Sandria kembali berbicara kepadanya.

"Niatnya gue mau kasih ke ortu gue, tapi kaya Alvaro dia kasih kartu ini ke gue untuk gue jadi ini hal milik gue, kalau pun gue mau kasih ke ortu gue, gue gak boleh kasih semuanya," bohong Yona.

"Tapi keadan keluarga lo fine fine aja kan?" tanya Sandria memastikan.

"Aman kok," balas Yona.

Sebenarnya Sandria merasa ada hal mengganjal dengan hubungan Yona, dan Alvaro karena Yona bukanlah orang yang mau terima pemberian orang dengan cuma cuma terlebih pemberian itu memiliki nilai yang tinggi serta Alvaro yang tiba tiba saja meminta Yona untuk menjadi pacarnya, dan Yona pun juga menerimanya padahal tak lama sebelum itu mereka selalu bertengkar.

Banyak sekali pertanyaan Sandria yang ingin dia tanyakan kepada Yona namun dia menahannya hingga waktu yang pas. Ketika mereka sedang bersantai, tiba tiba saja ada seseorang yang menghampiri mereka berdua.

"Yona, lo ngapain disini?" tanya Azriel.

Ya, yang menghampiri mereka berdua adalah Azriel. Yona yang baru saja merasa terbebas dari Azriel, sekarang laki-laki itu muncul di hadapannya lagi, terlebih saat ini tidak ada Alvaro disampingnya.

Haiii 👋
Ternyata lumayan rame juga ya comment kalian di part sebelumnya, tapi makasi banget lho, comment kalian moodboster bangettt.

Jangan bosen bosen nunggu gue up yaaa 😊 🙌 🌈

Married With Kakak Kelas [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now