40 ~ Pergi

38.2K 1.6K 19
                                    

"JANGAN SEBUT SEBUT NAMA GUE!!!" bentak Alvaro.

Yona sangat sangat terkejut ketika Alvaro membentaknya. Ini adalah pertama kalinya Alvaro membentak Yona seperti itu. Apa salah Yona? Apa yang sebenarnya terjadi?

"Alva-" Belum selesai Yona berbicara, Alvaro membentaknya kembali namun kali ini dia sambil menunjukkan jari telunjuk nya kepada Yona.

"GUE BILANG JANGAN SEBUT NAMA GUE" Bentak Alvaro.

"Lo kenapa?" Tanya Yona sambil menahan air matanya.

"Lo ngapain sama Azriel?" Tanya Alvaro kembali.

"Gue dijebak Al" Balas Yona dengan suara pelannya dan air matanya yang sesekali menetes.

"Gue gak percaya, sekarang lo ambil barang barang lo dan keluar dari rumah ini" Usir Alvaro.

Kini Yona benar benar tidak bisa menahan air matanya lagi. Dia pun berjalan ke dalam kamarnya untuk mengambil barang barangnya. Tak memerlukan waktu yang lama dia pun keluar dari kamar itu dengan membawa sebuah koper yang berisikan baju dan beberapa barang barang miliknya.

Yona pun berjalan dengan seragamnya yang lusuh, rambutnya yang berantakan dan wajahnya yang dibasahi oleh air mata. Dia memutuskan untuk pergi dari rumah ini, toh rumah ini milik Alvaro dan dia tidak memiliki hak apapun, tapi sebelum dia keluar dari rumah ini, dia mengatakan beberapa kata kepada Alvaro.

"Gue bakalan pergi dari rumah ini tapi tolong diingat, gue benci Azriel dan gue gak pernah melakukan apapun sama Azriel" Gumam Yona dengan sangat sakit hati.

"Silakan keluar dari rumah ini, pintu terbuka lebar" Ucap Alvaro.

Tanpa ragu, Yona melangkahkan kakinya keluar dari rumah itu sambil membawa koper miliknya. Dia hanya berjalan tanpa tau arah sambil menangis. Rasanya dia ingin pulang ke pelukan orang tuanya tapi dia tidak ingin orang tuanya mengetahui masalahnya. Yona benar benar tidak ingin membuat orang tua ataupun keluarganya khawatir kepadanya.

"Ya Tuhan, aku harus kemana" Ujar Yona dengan pelan kemudian dia menghapus air matanya.

Tiba tiba saja dia teringat Sandria. Ya, dia memutuskan untuk menggunakan angkot menuju apartemen Sandria. Setibanya, dia langsung berjalan dengan cepat menuju kamar sahabatnya berada. Tak perlu membuang waktu, saat Yona menekan bel kamar Sandria, sang pemiliknya langsung membukakan pintunya.

"Yona, lo kenapa?" kaget Sandria saat melihat penampilan Yona.

Yona langsung memeluk Sandria dan menangis sejadi jadinya. Baginya hanya Sandria lah tempat dia berbagi keluh kesahnya.

"Ayo masuk" Ujar Sandria lalu dia membawakan koper yang dibawa Yona masuk ke dalam.

"Lo ganti baju dulu, gue bikinin teh anget" Gumam Sandria.

"I- iya" Jawab Yona. Dia pun berjalan menuju toilet untuk mengganti pakaiannya dan setelah itu duduk di sofa yang berada di ruangan ini.

"Diminum dulu teh nya" Ucap Sandria sambil memberikan setelah teh hangat kepada Yona.

"Makasih Sa" Ujar Yona lalu meminum teh hangat yang telah dibuatkan oleh sahabatnya.

"Sekarang lo bisa cerita, sebenarnya ada apa? Lo kenapa?" Tanya Sandria dengan sangat khawatir.

"Gu- gue diusir sama Alvaro" Gumam Yona.

"KOK BISA?" Kaget Sandria.

Yona langsung menceritakan kejadian yang dimulai saat Kak Lusi, yaitu teman sekelas Alvaro mengajaknya untuk ikut ke sebuah acara yang telah diadakan hingga Yona meminum air yang ia kira air mineral ternyata alkohol lalu dia tak sadarkan diri dan terbangun dia sebuah kamar hotel.

Married With Kakak Kelas [TELAH TERBIT]Where stories live. Discover now