H. Pengumuman

3.2K 529 38
                                    




Malam minggu.

Sehabis jemput Ocel, mobil Jeffrey langsung melesat ke pusat kota. Rencana pengen makan di warung angkringan tiba-tiba ambyar karena hujan besar di tengah perjalanan mereka.

"Ke mana jadinya, cantiiik?" Tanya Jeffrey yang udah pusing dari tadi didiemin.

"Terserah," celetuk gadis yang pakai jaket jeans Argizon kepunyaan pacarnya.

"Ke Upno aja?"

"Ih kayak pulang sekolah."

"PIM?"

"Bokek."

"Kan ada aku." Jeffrey menoleh sekilas sambil menggaruk sikunya yang bentol.

"Gak ah, gak mau ke mall."

"Yaudah. Heritage?"

"Tar ketemu anak Argizon aku dicengin."

"Kemarin-kemarin katanya pengen aku ajak nongkrong." Jeffrey menoleh mendapati Ocel yang membuang muka ke jalanan sambil bersidekap. "Kalo orang lagi ngomong tuh diliat!"

Tak ada respon apapun.

Jeffrey menghela nafas kasar, mengalihkan pandangan ke depan, "awas gak bisa balik lagi tuh pala."

"Aku denger!" Ocel akhirnya menoleh dengan muka masamnya.

Sekarang malah gantian Jeffrey yang cuek bebek merhatiin jalanan sambil dikit-dikit maju soalnya jalanan lagi ramai, maklum malam mingggu, ditambah lagi hujan banyak motor yang menepi menyebabkan jalanan sedikit tersendat.

"Sate padang."

"Dimana sate padang ujan gini?"

"Tuh!" Ocel menunjuk ke arah depan.

Jeffrey berdecak, "susah parkirnya."

"Bisa kok itu tuh Fortuner depan mau keluar," tunjuknya melihat lampu rem mobil tersebut menyala dan datang tukang parkir niup-niup priwitan.

"Lembah Anai aja mending di perempatan depan, parkirannya luas. Disini mah rame, pusing."

"Tapi pengen......," cicitnya pelaaaaaan banget.


Langsung tuh dia masuk ke parkiran bekas Fortuner tadi. Paling lemah liat yang gini-gini apalagi mukanya udah mupeng. Kalo gak inget dosa ingin rasanya Jeffrey cium.





"Kamu mau?" Ocel menurunkan kacanya setengah sambil ancang-ancang manggil abangnya.

"Mau."

Dia gak tau aja Jeffrey terakhir makan tadi pagi. Itu juga makan super bubur karena mager kemana-mana dan mager ngapa-ngapain. Seharian ini anak itu cuma rebahan sama main games.

Akhirnya mereka pesan juga tuh sate padang. Sembari nunggu abangnya bikin, mereka main Among Us barengan sama anak-anak Argizon. Lukas yang ajak di grup awalnya terus Jeffrey ajak ibu negara ikut main, dalam rangka mengenalkan pacar ke geng biar dibolehin nongkrong BHAK.

Kaca mobil mereka di ketok, sate padangnya udah jadi ternyata. Segeralah Ocel menaruh ponsel dan mengambil dua piring tersebut. Satu mobil langsung wangi gak karuan. Gimana sih aroma sate padang. Sedep bener kan yak.

"Ih kayak Arief Tipang!" celetuk Ocel sambil ngaduk bumbu kentelnya. "Lucu deh biasanya cuma nonton konten bucin sekarang jadi kenyataan."

Jeffrey yang udah nyolong start duluan gak ngomong apa-apa. Mulutnya penuh.

"Yeuu pantesan diem aje!" katanya sambil berdecak malas ngeliat pacarnya ngunyah. "Baca do'a dulu ih udah belum?"

Seketika sate tusukan ke dua yang lagi OTW ke mulutnya Jeffrey jadi berhenti. "Udah, Yang." Dia lanjut makan.


KETUA ✔️Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin