F. Janji

3.1K 568 31
                                    




"Jep, pake ini!"

Jeffrey pasrah aja kepalanya dipakein bando Micky Mouse sama Ocel. Dianya juga lagi nyetir susah buat protes.


"IH JANGAN DILEPAS DONG!" Ocel menepis tangan Jeffrey yang udah mulai megang-megang kuping bando itu.

"Siapa yang lepas sih orang mau benerin ini miring!" Jemarinya meletakan ujung bando itu ke belakang kupingnya dengan benar.

"Oh....," Ocel kembali duduk dengan manis. "Eh aku kan bawa nasi kuning tau. Kamu udah sarapan?"

"Belom," katanya sambil mengetuk stir. Pandangannya lurus ke depan.

"Kenapa tadi gak makan dulu sih udah tau mau main seharian!"

"Disana aja gampang."

"Ngulur waktu tau gak?!"

"Hm," Jeffrey hanya bergumam malas. Siku kanannya bertumpu di pintu mobil, ia mengelus rahangnya.

Jakarta hari ini mendung.

Gak mendung-mendung banget sih cuma lagi adem aja.

Jeffrey mendorong pelan pundak Ocel agar bersandar. Dia mau liat spion kiri. "Misi ya bu jangan ngalangin."

"Baik pak, maaf." Ocel membuka rantang. Seisi mobil jadi harum makanan.

Jeffrey mengalihkan matanya sekilas pada rantang itu. Nasi kuning, bihun, tempe orek, telur dadar yang tebal, sambal dan kerupuk.

"Disana nanti boleh bawa makanan gak sih ke dalemnya?"

Jeffrey mengangkat kedua bahu. "Gak tau."

Wanginya makin menyebar ya wahai kaum yang budiman. Jeffrey menelan ludah susah payah.

Sebenarnya makan di mobil salah satu hal yang Jeffrey benci. Baunya jadi gak karuan. Tapi kan ini Ocel. Beda. Hehe.

Kalau Echan bisa lain cerita.


"Mau?"

Jeffrey kembali menghadap depan. Dia menggeleng samar.

"Yaudah."

Krauk.

Pipi gadis itu menggembung.

Jeffrey berdecak.

Ocel menoleh. "Kenapa?"

Tanpa banyak bicara ia menaruh sejumput rambut panjang Ocel yang tergerai ke belakang telinga gadis itu. "Kena nasi, Rosalinda!"

"Oh." Ocel segera mencepol rambutnya. "Bilang dong, Jeffry Reksa!"

"Haus ih, minum dong," telapak tangan Jeffrey terbuka. "Tadi aku beli Fanta ada di situ." Tunjuknya ke bawah pintu sebelah kiri.

Bukannya ngambil minum, Ocel menyendok penuh nasi kuning beserta lauknya. "Nih aaaaa."

Jeffrey mengernyit mundur, "minum bukan makan."

"Yaudah kalau gak mau buat aku-"


Tangan Ocel yang udah setengah mundur dijegat sama Jeffrey dia masukin sendok itu ke mulutnya.

Dibilang juga apa. Gede gengsi nih bison satu. Tinggal bilang mau doang ribet banget segala minta minum.

Emangnya Ocel gak tau apa daritadi dia lirik-lirik terus belum lagi basahin bibir bawah. Hilih.

———

Suasana ramai mulai terasa dari lorong yang sedang Jeffrey dan Ocel lewati saat ini. Ada banyak rombongan anak remaja yang memakai kaos motif sama. Ada juga bule, ibu-ibu yang make cadar, bawa stroller, make kursi roda.

KETUA ✔️जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें