KETUA ✔️

B. Welcome Home

"Gemoi banget elah!" Bibir Ocel mengerucut saat mengatakannya. Belum lagi tangannya yang meremas lengan Jeffrey.

Gak kenceng-kenceng amat sih cuma bikin kaget soalnya tiba-tiba.

"Kayak tai."

HEH.

Ini mereka lagi di toko hamster. Berani banget lelaki jangkung satu ini ngomong kayak gitu. Untung gak terlalu rame. Ocel gak malu-malu banget, mas-mas yang ngelayanin juga lagi sibuk sama pembeli yang mau bayar di dalam toko.

"Hamsternya yang gede-gede aja Cel biar bisa beranak." Jeffrey bersidekap sambil menunduk.

Ocel merangkul Jeffrey karena tinggi mereka sama. Ia menunjuk hamster yang lebih kecil. "Kalau yang gede gampang mati mending yang itu aja."

"Ya serulah gila bikin anak. Penasaran aku hamster kalau lagi ngews kayak gimana."

Plak.

Abis diteplak pipinya, Ocel berujar, "suka kepo ih!" Ocel mendorongnya jauh sambil cengengesan. "Masalah kasur dalam rumah tangga gak boleh diumbar-umbar. Pamali, Jeffrey!"

"Emang kalau yang kecil gak gampang mati?" Ujarnya polos.

"Enggak." Ocel menggeleng. "Tau," lanjutnya sambil menyengir.

"Yeeee!" Jeffrey berdecak malas. Mengacak puncak kepala Ocel dengan pelan.

"Ishh!" Ocel menyentak tangan Jeffrey. Bete banget kalau udah ngacak-ngacak rambut.

Masa yang berantakan jadi hati? Kan gak fair ya.

"Seneng, Cel?" Jeffrey berdiri di belakang gadis itu yang sedang milih-milih kandang.

Gadis itu mengangguk riang. Gak perlu dijawab juga sebenarnya Jeffrey bisa ngeliat gimana excited nya anak itu dari mulai tadi berangkat sampai sekarang.

Jeffrey melihat ponselnya saat ada notifikasi masuk. Dari grup Argizon.

ARGIZON 127 (78)

Hanif: *share location*

Hanif: sokinn gc

Danil: otw beybih

Hendry: siapa aja Nip?

Danil: tapi mendung mager

Hanif: gue, Echan, Ibob

Hanif: bacot deuh sia kudanil

Jeffrey: knp ga di heritage?

Echan: bosen bree

Echan: alangkah lebih baik kita mencari tempat baru

Juna: pemandangan pun baru

Hanif: pinter nih bunda

Echan: hayu atuh eh barudak rameinnn buru kadieu

Kiming: ajg salah masuk gua