[d i e n g. 5]

3.5K 444 96
                                    

"Eh bro, tadi sore si Ocel nelepon gue nanyain lo kemana. Terus gue bilang tidur." Hanif melewatinya sambi membawa secangkir kopi. Ia mengeratkan sarung di badannya, udara Dieng makin dingin kalau malem.

"Hm, thanks, Nif."

"Tapi sorenya lo nelepon dia kan yang di balkon?"

Jeda lima detik sampai Jeffrey menjawab hanya dengan gumaman.





Jeffrey menelan ludahnya susah payah. Niatnya padahal cuma mau menyelesaikan masalah doang tapi kenapa bisa serumit ini?

Ia menyender ke tembok di belakangnya yang terasa dingin. Matanya memandang langit kosong. Mereka sekarang lagi ada di balkon rumah. Kalau ditanya gimana perasaannya, jawabannya gak tenang. Hubungannya dengan Ocel udah masuk ke fase-fase mager alias ngebosenin.

Jeffrey kadang ngerasa hubungannya gitu-gitu aja. Gimana ya, maksudnya gak ada kepuasan untuk melanjutkan. Tapi dia sadar dia gak boleh egois, disini kan ngejalanin berdua.





"Kenape sih sob galau amat lu kayaknya." Joni menyenggol lengan Echan di sampingnya. "Kayak lagi kegep selingkuh, ye gak Chan?"

Echan tersedak ludahnya sendiri. Mana posisinya dia lagi ngemute grup chat Timses Ojef.

"Coba cerita sama kita-kita siapa tau bisa bantu," ucapnya setelah menaruh ponsel di meja.

Danil berdecak, "kisah cinta lu aja gak bener. Sok-sok ngajarin orang."

"Hei bodat, belakang kau itu jendela, coba berkaca sebentar." Tunjuk Echan ke jendela belakang Danil. Lama-lama urat lehernya muncul juga.

"Si Ocel nelepon kalian seharian ini?"

"Nah kan gelegat kau ini macam pejabat takut kegep."

Mantap, Chan. Lanjutkan.

"Kata gua juga apa," celetuk Joni.

"Bacot." Semprot Jeffrey.

"Ke gue kaga, cuma ngechat doang yang tadi siang." Hanif berujar sambil tiduran di kursi rotan. Ia bermain ponsel.

"Lo? Chan, Jon?"

Echan dan Joni kompak menggeleng. Lalu Jeffrey beralih pada Danil.

"Enggak." Jawab Danil.


Tau orang abis selesai ujian terus dapat nilai bagus?

Lega.


Ponselnya berbunyi. Dengan segera Jeffrey mengeluarkannya dari kantong celana. Matanya membulat melihat siapa yang memanggil.

Ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal sebelum menaruh kembali ponselnya ke saku celananya.


"Gak diangkat?" Tanya Danil polos sambil nyari-nyari chord ukulele. Ia geleng-geleng melihat Jeffrey yang malah sibuk kembali berkutat dengan laptopnya.

"Kangen kali bro, angkat aja gak papa." lanjut Danil.

"Demi alek kagak ngapa." Echan mengucek matanya lebay.

"Kacau lu, dari tadi siang ngechat gue. Yang lakinya siapa yang di chat siapa," tambah Hanif.

"Kalau ada masalah jangan dicuekin, gak gentle." Tambah Danil.

Joni ikutan ngangguk. "Coba musyawarah. Bokapnya kan ketua RT siapa tau anaknya nular jadi bisa bermusyawarah."

Hanif terkekeh geli mendengarnya, "apa korelasinya goblok."

Kemudian Danil menengok dengan tiba-tiba dengan muka syoknya. Dia geleng-geleng sambil berdecak.

"Apaan?!" ucap Jeffrey malas.

KETUA ✔️Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin