19. Ketauan

7.8K 1K 153
                                    





Pulang sekolah hari ini, anak-anak Argizon beneran dateng ke rumah Jeffrey berkedok mau minta PJ. Tinggal bilang mau makan gratis aja susah banget dasar bocah-bocah fir'aun.

Meskipun yang datang gak dalam formasi lengkap tapi rumah Jeffrey ramenya naujubilah udah kayak ada hajatan.

Loh emang Mama Papanya kemana?

Ada. Tapi lagi pada kerja. Jeffrey udah minta izin dan mereka berdua malah seneng rumahnya kedatangan tamu. Ngiranya mah bertamu hahahihi doang kali ye.


"Kalian berdua mau punya anak berapa sih?" Echan bertanya sambil makan kentang goreng. "Maunya cewek apa cowok?"

"IHH BIKIN DONG DEDEK!!" Danil loncat-loncat riang sambil bawa minuman sirup. "BIKIN BIKIN BIKIN.."

"Tumpah atuh kudanil. Duduk geura ih." Hendry menggerutu celananya ketumpahan sirup Danil. Buru-buru narik Danil buat duduk.

"Aku sih maunya 10, kalau kamu?" Celetuk Ocel. Membuat Jeffrey yang lagi minum jadi tersedak. Ocel panik langsung ngusep-ngusep punggung Jejep. "Ck minum aja keselek kamu Yang.. Yang..."

"Aduh, Yang, aku juga keselek nih Yang" Hendry gelendotan di lengan Bobi yang serius main PS.

"Hm minum itu aja Yang!" Balas Bobi menunjuk botol tinggi berwarna hijau di bawah tivi. "Awas ah Yang aku lagi main juga," sentaknya risih menjauhkan lengan dari Hendry.

"Heh Toa lu mau bikin gen halilintar apa gimana?" Tanya Bekyun selagi dirinya sibuk bermain PS lawan si Bobi.

Ocel mengangguk-ngangguk riang. "Soalnya gue kan tunggal jadi sepi banget kalau di rumah apalagi kalau sendirian huhuuuu."

"Emang kuat kamu aku tempur?" Ceplos Jeffrey.

"WADAAAAAW," teriak Bobi.

"DIGEBOY GEBOY MUZAER NANGNING NONG NANG NING NONG PAK DULIPAK BANGDUNG DINGZEEEERRRR." Echan loncat-loncat.

"MUSTOPA JADI GAK KUAT MUSTOFA TERGILA-GILA AAAAHHHHH..." Agus tiba-tiba dateng dari teras depan, ikutan joget samping Echan. Mendesah gila.

"Pesawat siap tempur komandaaan!" Danil membentuk tangannya seperti burung lalu bocah itu bangkit dari duduknya seolah terbang. "NGUEEEENGGG.."

"AUUUUUU RAWWWR." Hendry menyakar lengan Ocel.

"MEOOONG," Echan ikutan nyakar Jeffrey.

"GUK GUK GUK," balas Hendry.

"YIIHHHAAAWWW," Echan gak mau kalah.

"AUUUUUMMM," Hendry mengaum sambil menengak.

"PSSSSTT PSSTT PSSST," tangan Echan ngebentuk ular-ularan. Mematok lengan Jeffrey.

"Gua usir juga lu." Jeffrey melempar keduanya dengan bantal sofa.

Sementara Ocel yang tadinya nyengir jadi berekspresi datar. Bingung mau jawab apa takut salah omong. Tau sendiri kan kadang apa yang diotak sama apa yang dimulut suka beda.

Si Jeffrey juga sih ah segala ngomong tempar tempur. Bocahnya sekarang jadi meringis geli kan. Enggak-enggak ini bukan salah Jeffry tapi salah Echan.

Coba kalau dari awal gak bahas anak-anakan pasti gak berujung gini.

POKOKNYA ECHAN!

"Ape ni rame-rame." Siwan datang ikut duduk di lantai. Kebetulan yang duduk di ruang TV ini ngemper semua di lantai, yang di sofa cuma pangeran dan ratu.

KETUA ✔️Where stories live. Discover now