11. Cimol

7.7K 1.1K 31
                                    

"Kayaknya lebih enak kalau mars Regison dinyanyiin sebelum lagu wajib deh, Pak."

Pak Rudi yang sedang mengecek daftar absen mengangguk-ngangguk. Dia kini menatap Ocel, "atur sama kamu aja lah. Bapak pusing banyak koreksi ulangan harian."

Ocel tersenyum, "siap pak, beres sama saya mah." Gadis itu kini melihat jam dinding, sudah pukul 16.00.

"Yaudah kalau gitu saya pulang dulu ya pak, nanti dibilangin ke anak-anak hasil yang tadi."

Pak Rudi menaruh daftar absen kemudian menaruh kacamatanya di atas meja. Ia menghela nafas, "makasih ya Cel udah bantu bapak ngurusin padus."

"Iya pak santuy aja hehehehe." Ocel lalu salim ke Pak Rudi sebelum meninggalkan ruang guru.

Gadis itu tadi abis ngasih daftar absen padus ke pembimbing ekskul padus alias Pak Rudi.


"Oiii."


Ocel tersentak saat lengannya disenggol dari belakang. Dia mengerjap. Gadis itu sedang jalan di koridor menuju gerbang sekolah.

"Belom balik lu?" Jeffrey berkata sambil mengelap dahinya dengan handuk yang ia sampirkan di leher.

Adudududuh. Dateng-dateng pake seragam futsal, rambutnya lepek, dahi dan lehernya berkeringat. Jeffrey menyampirkan ranselnya di satu bahu.

Gimana Ocel gak meleleh.

Gadis itu berusaha menguasai dirinya dengan berdeham dan mengalihkan pandangan ke depan.

"Balik ama siapa, Cel?" Jeffrey menatap Ocel dari samping.

"Sendiri."

Jeffrey ngangguk-ngangguk. "Kok baliknya jam segini?"

"Abis ngurusin padus."

Ih kok tumben singkat padat jelas nih orang?

Jeffrey mengernyit menggaruk alisnya yang tidak gatal. Cowok itu kebingungan kenapa Ocel jadi dingin begini?

Emang dirinya ada salah apa deh?

Kini mereka berdua saling diam-diaman sambil berjalan. Ocel kini mengeluarkan hapenya, Jeffrey yang penasaran mengintip diam-diam. Ternyata Ocel pesen ojek online.

"Gak dijemput lu?"

Ocel berhenti berjalan. Gadis itu menengak menaikan alisnya.

"Hm?" Tanyanya memastikan apa yang ia dengar barusan.

"Gak dijemput?" Ulang Jeffrey.

Kening Ocel mengernyit, "kan udah gue bilang barusan. Gue balik sendiri."


Geblek si Jeffrey.


Cowok itu kini mengusap leher belakangnya ngangguk-ngangguk. "Emang gak ada yang jemput?"

"Enggak."

"Bareng gue aja."

"Hah?"

"Baliknya bareng gue. Rumah lo dimana emang?"

Ocel mengerjap beberapa kali sebelum menjawab, "deket Heritage, di komplek Puri."

"Puri Indah?"

KETUA ✔️Where stories live. Discover now