[𝐞𝐱𝐭𝐫𝐚𝐨𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐫𝐲 𝐲𝐨𝐮] [written in 𝐛 𝐚 𝐡 𝐚 𝐬 𝐚] completed
Blurb:
𝐀𝐢𝐫𝐞𝐧𝐢𝐚 𝐂𝐞𝐧𝐝𝐢𝐤𝐢𝐚𝐧𝐚 𝐍𝐚𝐢𝐟, gadis cantik berstatus Mahasiswa Bahasa Korea di Universitas A - salah satu universitas negeri terkenal di daerah Bandu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pagi buta sekali, Airen berjalan mengendap menuju pintu depan kost Rambutan. Netra gadis itu siaga membidik segala penjuru seolah takut jika aksinya tersebut diketahui oleh kedua orang yang tengah Airen hindari keberadaannya.
Kanaya dan Warda.
Airen benar-benar dibuat merinding kala mengingat bagaimana menyeramkannya kedua manusia itu malam lalu. Bayangkan saja, kedua manusia yang sayangnya adalah sahabatnya itu terus menggedor pintu kamar Airen selama kurang lebih satu jam lamanya.
Kanaya — terlebih Warda seolah haus akan penjelasan Airen perihal sesuatu yang seharusnya tidak mereka dengar — sialan!
Jika mengingat kembali akan kejadian memalukan malam lalu, rasanya Airen gatal ingin mencekok keduanya dengan sambal setan buatan Mak Ning yang tidak pernah tidak membuat bibir Airen bengkak sehabis memakannya.
Backstreet, apanya?!
Jika sudah seperti ini, Airen tentu harus mengancam kedua manusia itu agar tutup mulut perihal hubungan diam-diamnya dengan Jeffrey.
Meskipun sebenarnya Airen yakin jika baik Warda maupun Kanaya tidak mungkin berani menyebarkan berita yang sudah tentu akan mengancam ketentraman hidup seorang Airenia jika sampai tersebar ke seluruh penjuru kampus.
Gadis itu menghela napas lega kala berhasil keluar tanpa dicegat oleh satu penghuni pun terlebih kedua sahabatnya. Dengan penuh kehati-hatian, Airen tutup pintu depan kost Rambutan secara perlahan guna menghindari suara engsel pintu yang terkadang berderit cukup keras, namun —
"Mau ke mana anda saudari Airenia ... ?"
Sialan!
Nyatanya idiot yang santai terduduk di kursi terus depan sambil terus menghujami Airen dengan tatapan penuh selidik itu jauh lebih cepat dalam mengambil situasi.
Hul. Airen kecolongan lagi jika sudah begini caranya!
"M-mau ke kampus, lah!" gugup Airen. Tangannya yang sibuk memeluk totebag sedikit dibasahi keringat saking tertekannya gadis itu menghadapi sahabatnya ini.
Warda mengangkat alisnya tinggi. Air muka gadis itu seolah tak percaya dengan ucapan yang Airen keluarkan barusan. "Lu mau kuliah ghoib apa gimana berangkat jam segini??" herannya. Lagipula, isi krs Airen bukannya sama dengan isi krsnya juga Kanaya? Dirinya jelas hapal betul jika hari rabu tidak ada satu pun mata kuliah yang mereka ambil, lantas untuk apa Airen repot-repot ke kampus terlebih ... sepagi ini?
Airen yang tidak tahu harus membuat alibi seperti apa lagi, lantas balik bertanya, "Warda sendiri ngapain pagi buta gini udah mejeng di depan kost-an??" Menatap heran Warda yang standby, seperti tahu Airen akan melarikan diri sementara dari kost-an demi menghindari kedua sahabatnya tersebut.