[𝐞𝐱𝐭𝐫𝐚𝐨𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐫𝐲 𝐲𝐨𝐮] [written in 𝐛 𝐚 𝐡 𝐚 𝐬 𝐚] completed
Blurb:
𝐀𝐢𝐫𝐞𝐧𝐢𝐚 𝐂𝐞𝐧𝐝𝐢𝐤𝐢𝐚𝐧𝐚 𝐍𝐚𝐢𝐟, gadis cantik berstatus Mahasiswa Bahasa Korea di Universitas A - salah satu universitas negeri terkenal di daerah Bandu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Pada tanggal 15 April, Korea mengadakan pemilu legislatif untuk memilih 299 anggota parlemen. DLP yang tidak mendapatkan kursi dalam pemilu legislatif sebelumnya, maju dengan slogan populis; pajak bagi si kaya, kesejahteraan bagi si miskin. Hasil dari pemilu ini cukup mengejutkan kekuatan konservatif karena DLP sang penguasa parlemen jalanan, tiba-tiba saja muncul sebagai kekuatan ketiga terbesar setelah Partai Uri dan kekuatan kanan Grand National Party."
Airen menguap lebar kala dosen tua berperawakan tinggi yang tengah menjelaskan mengenai berbagai kebijakan dan gerakan buruh di Korea itu kembali mengganti slide presentasinya. Menampilkan grafik naik turun yang sama sekali tidak dapat ia baca karena posisi duduknya berada pada barisan paling belakang. Bersama kedua temannya, Warda dan Kanaya yang keadaannya tidak beda jauh dengan dirinya.
"Psst!"
Airen menoleh dan mendapati Kanaya yang tengah menunjuk pergelangan tangannya, bertanya perihal jam yang kini tengah menunjukkan pukul sembilan. Tersisa empat puluh menit lagi dan ketiganya hanya bisa berdoa, semoga dosen tua itu tidak lagi mengorupsi waktu karena cacing di perut masing-masing sudah meronta meminta asupan.
***
"Mang Iyan, buburnya tiga ya. Yang satu komplit, yang satunya jangan pake kacang, kecap manis, sama bawang daunnya dibanyakin, terus satunya lagi jangan pake daun bawang. Minumnya es teh manis semua, tapi yang satu gulanya jangan banyak-banyak, saya nggak suka yang terlalu manis soalnya udah manis."
Mang Iyan kiceup. Dapat kibasan rambut dari Kanaya membuat mangkuk di tangannya hampir terjatuh jika saja partner in crime-nya alias Mang Uya, tidak sigap menangkap mangkuk tersebut.
"Mang? Ih, kok malah bengong, itu pesenan saya gimana? Perlu saya ulang gak nih? Sat — "
"Satu komplit, satunya gak pake kacang, kecap manis, sama banyakin daun bawang, satunya lagi gak pake daun bawang. Es teh manisnya tiga, yang satu gak usah manis-manis soalnya Eneng udah manis, betul?"
Gantian Kanaya yang kiceup sekarang.
Mang Iyan kalau kaos kucel sama jeans belelnya diganti kemeja putih sama celana bahan, gantengnya pasti nambah 0,001 persen. Digandeng bawa kondangan gak bakal malu-maluin amat lah, secara muka sebelas dua belas sama Choi Siwon. Makanya tim bubur mang Iyan suka ribut sama tim jinjja pedasnya Choi Siwon.
Lah, kok jadi mikirin itu?
Kanaya berbalik, berjalan menuju meja yang ditempati kedua temannya dengan sebal.
"Duduk di sana aja sih, panas tau di sini. Duh, mana tuh gondes ngorok kagak kira-kira. Hih! ilernya keluar," ucap Kanaya, menatap ngeri mahasiswa gondrong yang menempati meja samping, tengah tertidur dengan pulasnya.