[𝐞𝐱𝐭𝐫𝐚𝐨𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐫𝐲 𝐲𝐨𝐮] [written in 𝐛 𝐚 𝐡 𝐚 𝐬 𝐚] completed
Blurb:
𝐀𝐢𝐫𝐞𝐧𝐢𝐚 𝐂𝐞𝐧𝐝𝐢𝐤𝐢𝐚𝐧𝐚 𝐍𝐚𝐢𝐟, gadis cantik berstatus Mahasiswa Bahasa Korea di Universitas A - salah satu universitas negeri terkenal di daerah Bandu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Loh, Jeff?"
"Eh, Bang."
Dareel terkejut mendapati Range Rover Velar milik Jeffrey telah terparkir sempurna di depan kost rambutan begitu juga dengan pemiliknya yang baru saja turun dari mobil tersebut.
Pria itu bertanya-tanya, ada perihal apa sampai teman sekaligus adik tingkatnya itu berada di sini pagi-pagi sekali.
"Tumben mampir sini, ada apa nih?" tanya Dareel sambil mendudukkan diri di sebuah kursi besi yang terletak di samping halaman —yang lebih terlihat seperti rumah dibanding kost tersebut.
Jeffrey menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal begitu dihadiahi pertanyaat tersebut. Pria tampan itu sepertinya bingung harus menjawab apa.
"Kak ini — loh, Kak Jeff? Kok di sini?" kaget Warda, sambil menghampiri kedua pria luar biasa tampan tersebut dengan setelan training-nya.
Jeffrey menatap keduanya, "Mau pada jogging?" tanya pria itu, kentara sekali terlihat berusaha mengalihkan topik.
Dareel mengangguk. Sambil menerima uluran tumbler berlogo starbucks dari Warda, pria itu menjawab, "Mau ikutan?"
Jeffrey tertawa. "Mana ada jogging pake celana bahan gini. Sorry Bang, gue nggak mau jadi obat nyamuk nanti."
Kini, giliran Dareel tertawa. Warda, gadis itu berbalik memandangi pakaian Jeffrey yang terlihat rapi bahkan dapat dibilang formal untuk sekadar pergi ke kampus.
"Mau ke mana, Kak? tumben banget style-nya item putih gini?"
"Ada urusan di kantor sebentar."
Warda mengangguk, gadis itu kagum pada keuletan kakak tingkatnya ini. Sudah pintar, aktif berorganisasi, pandai mencari uang pula.
"Naik jabatan dong bentar lagi?" tanya Dareel pada pria itu.
Jeffrey tersenyum samar. "Doain aja, Bang."
"Gak didoain juga ujung-ujungnya lu yang bakal megang usaha bokap lu, Jeff. Gue aja kadang masih nggak nyangka bisa temenan sama crazy rich asian gini."
"Bang, jangan mulai."
Warda jadi teringat, Jeffrey belum sempat menjawab pertanyaannya tadi. "Kakak ada perihal apa, pagi-pagi udah di sini? Tumben banget."
