[𝐞𝐱𝐭𝐫𝐚𝐨𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐫𝐲 𝐲𝐨𝐮] [written in 𝐛 𝐚 𝐡 𝐚 𝐬 𝐚] completed
Blurb:
𝐀𝐢𝐫𝐞𝐧𝐢𝐚 𝐂𝐞𝐧𝐝𝐢𝐤𝐢𝐚𝐧𝐚 𝐍𝐚𝐢𝐟, gadis cantik berstatus Mahasiswa Bahasa Korea di Universitas A - salah satu universitas negeri terkenal di daerah Bandu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Airen tidak tahu, entah karena obat yang dirinya minum pagi tadi telah bereaksi atau karena saking terlalu kesalnya meladeni sikap aneh Jeffrey yang membuat vertigo di kepalanya sedikit menghilang.
Melirik sebentar jam yang menggantung pada tembok kamar, Airen lantas bergegas mengambil handuk yang tergantung pada jemuran balkon luar kamarnya. Bersiap diri menuju kampus sebab Airen telah memutuskan untuk menghadiri mata kuliah terakhir yang tersisa pada jadwalnya hari ini.
Dua puluh menit berlalu, kini gadis itu telah siap dengan kaus putih polos, pun sweater light grey kebesarannya. Bunyi klakson di depan gerbang menyapa Airen, pertanda jika gojek yang dipesan gadis itu telah tiba.
Jarak antara kost dengan kampus sebenarnya tidak begitu jauh. Mungkin jika menggunakan angkutan umum bisa memakan waktu sekitar dua puluh lima menit untuk sampai di depan pintu masuk utama kampus — tergantung keadaan jalan.
Jika ingin cepat sampai seperti Airen sekarang, pilihan terbaiknya, ya naik motor.
Bermenit-menit berlalu, motor yang ditumpangi Airen telah sampai di depan gedung fakultas Bahasa dan Sastra. Lantas tanpa berlama-lama, Airen melangkahkan kaki meninggalkan driver ojek online yang mengantarnya, setelah sebelumnya mengucapkan terima kasih pada pria paruh baya itu.
"Neng neng neng!" teriak bapak driver ojol, mencoba menghentikan langkah terburu Airen.
Airen yang sudah beberapa langkah jauh di depan itu dengan terpaksa kembali berbalik, buru-buru mendekati pria paruh baya yang kini sudah berdiri dari motornya. "Kenapa pak? Udah pake gopay, 'kan? Iren udah telat, nih."
"Helm sayanya balikin dulu makanya."
Oh, pantas saja kepala Airen terasa berat. Ternyata gadis itu belum melepaskan helm hijau milik bapak ini. "Bapak nih bukannya ngasih tau dari tadi," gerutu Airen, sambil menyerahkan helm tersebut pada bapak driver ojol di depannya.
"Lah, kok jadi saya yang salah?"
"Maaf-maaf aja nih Pak, Iren lagi mode galak. Ah! tuh 'kan, kenapa Iren jadi ngobrol, Iren 'kan udah telat. Ya udah pak makasih ya, hati-hati jaga hati inget istri jangan main api, Assalamualaikum," ucap Airen, seraya menjauh, berlari terbirit sebab kelas tata bahasa yang diikuti gadis itu akan dimulai lima menit lagi.
"W-walaikum salam," jawab bapak driver ojol yang masih tergagap seusai mendapat ocehan ngawur dari Airen itu.
***
"Cha, jilmun isseo? (Ada pertanyaan?)"
Ucapan professor Kim berhasil memecah keheningan kelas sore itu dengan suara lembutnya.