[𝐞𝐱𝐭𝐫𝐚𝐨𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐫𝐲 𝐲𝐨𝐮] [written in 𝐛 𝐚 𝐡 𝐚 𝐬 𝐚] completed
Blurb:
𝐀𝐢𝐫𝐞𝐧𝐢𝐚 𝐂𝐞𝐧𝐝𝐢𝐤𝐢𝐚𝐧𝐚 𝐍𝐚𝐢𝐟, gadis cantik berstatus Mahasiswa Bahasa Korea di Universitas A - salah satu universitas negeri terkenal di daerah Bandu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jam setengah sembilan lebih dua puluh dua detik, Airen berhasil turun dari mobil Jeffrey yang berhenti tepat di depan pagar kost rambutan.
Pria itu benar-benar membuktikan ucapannya perihal perjanjian konyol Airen. Jangan tanya bagaimana senangnya gadis itu, karena ia saja sampai lupa bagaimana cara menjejakkan kaki ke tanah saking luar biasa bahagianya.
Airen membalikkan badan guna mengantar kepergian Jeffrey. Gadis itu berniat melambaikan tangan pada Jeffrey sebelum suara pria itu telak menghentikan niat Airen tersebut.
"Airen,"
Yang dipanggil hanya diam seraya melemparkan tatapan penasarannya. Dapat Airen lihat, Jeffrey berdehem sekali sebelum melanjutkan ucapannya.
"Besok kamu free, 'kan?"
Huh?
Airen yang bingung dihadiahi pertanyaan semacam itu hanya bisa menganggukkan kepalanya polos.
"Anterin saya cari hadiah buat ulang tahun eyang nanti."
Dan tanpa menunggu persetujuan lebih lanjut dari Airen, mobil putih yang Jeffrey kendarai melesat pergi begitu saja. Meninggalkan Airen yang terdiam bodoh, masih terlihat berusaha mencerna maksud ucapan Jeffrey barusan.
Otak Airen berpikir terlampau lamban. Beberapa detik kemudian, seusai berhasil mencerna dan mengartikan ucapan Jeffrey, pekikan senang meluncur tanpa dapat dicegah pemiliknya.
"Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaa! Omg omg omg oh my gawddddddddd ...." Airen melompat-lompat kecil, seolah tak memedulikan angin malam yang semakin dingin menusuk kulit tubuhnya.
"Diajakin jalan berdua lagi HUAAAAA ...."
"HEH!!"
Kehebohan beserta pekikan Airen terhenti tatkala Joy keluar dengan wajah penuh clay mask-nya, menatap Airen garang. "Teriak malem-malem udah kayak orang gila, lu pikir yang idup di sini lu doang?! dilabrak emak- emak kompleks, baru tau rasa!"
Airen nyengir. Kaki berbalut sneakers putihnya berjalan menghampiri Joy yang berkacak pinggang tepat di depan pintu pagar kost. "SAYAAAANG ...."
Dihadiahi hal seperti itu membuat Joy bergidig ngeri. Tak tahan, gadis jangkung itu mengambil langkah seribu; terbirit ke dalam kost, meninggalkan Airen yang masih berusaha mengejar Joy dengan cengiran pun tawa mengerikannya.