[𝐞𝐱𝐭𝐫𝐚𝐨𝐫𝐝𝐢𝐧𝐚𝐫𝐲 𝐲𝐨𝐮] [written in 𝐛 𝐚 𝐡 𝐚 𝐬 𝐚] completed
Blurb:
𝐀𝐢𝐫𝐞𝐧𝐢𝐚 𝐂𝐞𝐧𝐝𝐢𝐤𝐢𝐚𝐧𝐚 𝐍𝐚𝐢𝐟, gadis cantik berstatus Mahasiswa Bahasa Korea di Universitas A - salah satu universitas negeri terkenal di daerah Bandu...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sang surya di waktu sekarang seharusnya sudah berdiam di singgah sananya. Menunaikan tugas selayak biasa, menyinari bumi dengan cahaya hangat yang terkadang tak disukai sebagian orang, sebab perlahan selalu berganti dengan terik yang menyengat.
Entah orang-orang harus berbahagia atau sebaliknya, karena pagi ini, nampaknya kumpulan nimbostratus di atas sana menang telak menggantikan matahari dan mengguyur sebagian kota Bandung dengan cairan tawarnya.
Bunyi air hujan yang berjatuhan mengenai atap rumah seakan menemani kesendirian Airen di pagi hari itu. Hawa dingin yang menyeruak mau tak mau membuat gadis itu membawa serta selimut tebal pink polkadotnya dan menggulung diri di dalam, alih-alih mengguyur tubuh dengan air hangat yang sudah tersedia di dalam kamar mandi.
Airen selalu suka bau harum tanah basah kala hujan. Seolah memberikan perasaan tenang saat semilir angin yang membawa aroma khas itu menyapa indera penciuman.
Hazel pekatnya bergerak lambat menyusuri jejak kebasahan yang mulai naik menggenangi rerumputan liar yang belum sempat gadis itu potong sebab disibukkan oleh segudang tugas menjelang akhir semester.
Waktu terus berlalu, namun sepertinya Airen masih betah berdiam seorang diri menghadap jendela besar ruang tengah yang kaca jendelanya sedikit demi sedikit mulai berembun.
Hujan adalah healing terbaik.
Dan sepertinya Airen setuju dengan kalimat tersebut.
Airen sebenarnya sudah berniat pergi kuliah bersama Warda dan Kanaya, sebelum rasa sakit juga vertigo di kepalanya kembali menyerang dan berakhir dengan melewatkan kelas pagi hari yang seharusnya gadis itu isi dengan empat sks hari ini.
Jam sembilan tadi, seluruh penghuni kost rambutan telah berangkat menuju kampus. Mak Ning yang Airen pikir tidak akan meninggalkannya pun kini telah bergabung bersama ibu PKK kompleks menuju rumah ibu lurah yang tengah disibukkan dengan persiapan pernikahan anaknya itu.
Meninggalkan Airen sendirian masih dengan rasa berat di kepala yang menyerang. Seolah obat yang gadis itu minum tadi pagi belum memberikan efek yang signifikan.
Tsk.
Kenapa disaat seperti ini, pria itu selalu hadir menghantui benaknya? Tidak kasihankah Jeffrey pada keadaannya saat ini?
Penampilan Airen bahkan sudah seperti zombie sekarang. Bayangkan, gadis itu tertidur setelah berjam-jam menangis dan melupakan fakta jika dirinya sama sekali belum membasuh tubuh sejak kemarin. Wajah bengkak, mata memerah, rambut yang disisir asal, pun jangan lupakan piyama kucel bermotif teddy bear yang sudah hilang satu kancing atasnya.
Untung ia cantik — menurutnya, jadi hanya dengan membasuh wajah dan menggosok gigi saja, penampilannya sudah dapat disandingkan dengan bare facenya Yoona snsd — huh?