4. Acidentally kisses

7.7K 826 547
                                        

Range Rover Velar putih milik Jeffrey berhenti di depan sebuah rumah berlantai dua dengan halaman yang dipenuhi rindangnya pohon rambutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Range Rover Velar putih milik Jeffrey berhenti di depan sebuah rumah berlantai dua dengan halaman yang dipenuhi rindangnya pohon rambutan. Airen menggerutu, merasa perjalanan pulangnya terasa sangat cepat. Padahal kan dirinya masih ingin berduaan dengan pria yang kini gencar melabuhkan tatapan mengusirnya itu.

"Kamu nggak niat tidur di dalam mobil saya 'kan?" tanya Jeffrey pada Airen, setelah tak kunjung melihat gadis yang terduduk di kursi samping kemudi tersebut tak terlihat ada niatan segera bergerak dari tempatnya.

"Boleh?"

Jeffrey menyenderkan badannya pada jok mobil. Mencengkeram erat setir mobilnya pun memejamkan mata, berusaha sabar menghadapi kelakuan Airen yang selalu mengikis habis stok kesabarannya.

"Turun."

"Mau turun asal digendong."

Mata Jeffrey kembali terbuka, bersibaku dengan tatapan polos gadis di sampingnya. Pria itu merutuk dalam hati karena selalu lemah jika ditatap seperti itu, terlebih pelakunya adalah gadis bernama Airenia.

"Airen saya minta tolong, saya capek mau istirahat," ucapnya dengan nada rendah, menekan kesabaran hingga titik paling dasar agar tidak meledak saat itu juga.

Airen yang lemah diperlakukan seperti itu pun mengalah untuk berhenti menggoda calon suami masa depannya tersebut.

Gadis itu lantas menganggukkan kepalanya. Tangan Airen mecoba membuka safety belt yang menahan tubuhnya. Namun, berkali-kali gadis itu mencoba, tali pengaman tersebut tak kunjung terbuka. Membuat Jeffrey kini gencar melabuhkan tatapan enggan perihal keadaan gadis itu.

Hey, ini bukan karena Airen norak 'kan, tidak bisa membuka safety belt kurang ajar ini?

Kemarin-kemarin masih bisa — eh.

Kemarin itu maksudnya tiga bulan yang lalu. Saat Airen memaksa Jeffrey mengantar pulang gadis itu dengan alasan tidak membawa payung saat hujan.

"Safety belt-nya rusak, ya? Kok susah banget dibuka," cicit Airen, masih berusaha mengotak atik benda yang menghalangi tubunya itu.

"Ini kamu nggak lagi modus biar saya bukain, 'kan?" tuduh Jeffrey, seolah tidak percaya dengan keadaan Airen.

Airen mendengus, kesal dengan tuduhan yang dilayangkan pria itu. "Kalau aku mau modus tuh udah nyosor dari tadi, bukan dengan cara murahan kayak gini!"

Extraordinary YOU ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang