Bullying

200 73 515
                                    

Jangan lupa klik vote dan beri komen sebelum membaca!!

Kalau ada typo mohon di beri tahu!

Happy Reading 🖤

Sedari tadi Nata memandang ke arah pintu, menunggu Tasya yang belum juga kembali padahal gadis itu sama sekali belum mengerjakan tugasnya. Nata melirik ke arah jam tangannya sebentar lagi bell istirahat pertama akan berbunyi.

"Kemana Tasya? Kok belum datang?" tanya Nata pada dirinya sendiri pandangannya tak lepas dari arah pintu.

"Apa Tasya masih di kelas Randy?" tanyanya lagi.

Nata memalingkan kepalanya ke arah bangku gadis itu ia mendengus.

"Cih, sekali bucin tetap bucin," gumam Nata, ia meraih handpone-nya yang ada di laci dengan cepat Nata mencari nomor Tasya lalu menelpon gadis itu.

***

"Kalian mau ngapain?" teriak Tasya menatap Jasminie yang masih tersenyum sinis.

"Kita bakalan bersenang-senang sister," jawab Jasminie tertawa.

Jasminie memberi kode kepada kedua sahabatnya membuat Tasya sedikit was-was entah apa yang akan mereka lakukan tiba-tiba Allea dan Jesika maju ke arahnya.

"Mau ngapain kalian?" teriak Tasya dengan suara yang naik satu oktaf ia mundur ke belakang sehingga punggungnya terbentur di sudut toilet.

Allea, Jesika langsung memegang lengannya membuat Tasya memberontak mencoba melepaskan diri.

"Lepasin!" teriak Tasya semakin memberontak ia tak dapat lolos karena tenaganya begitu lemah di banding kedua gadis itu.

"Lepasin!"

"DIAM LO!" teriak Jasminie dengan tatapan tajamnya.

Tasya tak boleh diam saja ia harus meloloskan diri dari ketiga gadis gila ini Tasya langsung menginjak kaki Allea dan Jesika secara bergantian membuat kedua gadis itu meringis.

Tasya berlari ke arah pintu namun, ternyata pintunya sudah di kunci oleh Jasminie.

"Sial," umpat Tasya ia membalikan badannya menatap ke tiga gadis yang tengah tersenyum kemenangan.

"Lo butuh ini kan?" tanya Jasminie memperlihatkan sebuah kunci.

Tasya tak menjawab dengan langkah berani ia berjalan ke arah Jasminie untuk mengambil kunci itu.

"Tangkap dia!" teriak Jasminie dengan segera Allea dan Jesika menangkap Tasya gadis itu hanya pasrah bagaimanapun juga ia sudah masuk dalam perangkap.

Tasya mengalihkan tatapannya asal ia tak sudih memandang wajah Jasminie membuat mood-nya hancur benar-benar seniornya ini selalu suka mencari masalah.

"Udah merasa jago di perebutin heh?" sinis Jasminie melangkah maju ke arah Tasya.

Tasya hanya diam saja tak menjawab ucapan Jasminie.

"Jangan terlalu sok cantik! Lo itu cuma cewek murahan, plus menjijikan selalu saja mengemis cintanya para lelaki."

Jasminie memainkan rambut Tasya lalu tertawa sinis.

Tasya menggerakkan kepalanya kekiri tak ingin di sentuh.

"Sekarang lo itu udah ganti label, jadi buaya betina."

Tasya tak lagi dapat menahan amarahnya ia menatap Jasminie dengan raut ke bencian.

"Mau kalian apa?" tanya Tasya dengan suara menantang.

Happy To Love You (Segera terbit)Where stories live. Discover now