Permintaan Maaf

164 119 49
                                    

SIDER? MUSNAHLAH KAU MANUSIA-MANUSIA NGGAK ADA AKHLAK.

DISINI ADA BUAYA BETINA OR BUAYA JANTAN?

BTW HARI INI DOI CHAT NGGAK?

HAPPY READING🖤

Sendari tadi Tasya hanya membuka setiap lembar kertas yang ada di hadapannya, tatapannya kosong, pikirannya berkelana entah ke mana.

Novel itu sama sekali tak menarik, Tasya tak punya niatan untuk membacanya.

Nata yang sendari tadi menatap ke arah Tasya, mendesah melihat sahabatnya yang tak bersemangat.

Sudah dua hari ini energi ceriah dan positif Tasya tak nampak, biasanya gadis itu akan bersikap hiperaktif. Penyebab tak lain tak bukan kejadian di kantin. Sudahlah, Nata juga tak ingin mengingat kejadian itu.

Melihat sahabatnya Nata ikut bersedih.

"Tasya!"

"Natasya!"

Tasya tak menjawab, hanya memandang novel yang ada di hadapannya.

Nata tersenyum, menarik lembut novel itu dari tangannya.

"Gue kangen makan mienya Bang Udin!"

"Kata para pembobol Wi-Fi, mienya Bang Udin semakin enak."

"Kita ke kantin kyuk makan mie! Gue yang traktir!"

Tasya dengan cepat menggeleng,

"Lo aja Nat!" balas Tasya.

"Gue belum lapar." sambung Tasya.

Tasya sama sekali tak terpengaruh oleh bujukan Nata. Biasanya Tasya tak pernah menolak traktiran dari Nata, malah gadis itu akan selalu gencar meminta lebih saat di traktir.

Ketika badmood seseorang bisa berubah.

"Jujur ya, gue lebih suka lo bersikap hiperaktif dari pada diam kek gini!" ucap Nata.

"Lo kayak gini bukan Tasya yang gue kenal, lo nggak cocok kayak gini Sya!" sambung Nata lagi.

"Tasya yang gue kenal itu ceriah penuh energik pokoknya Oenni-Mama bangetlah." tambah Nata terkekeh.

Tasya memandang wajah Nata.

"Gue juga manusia, bisa galau." ucap Tasya menopang dagu.

"Nggak selamanya gue ceriah, ada kalahnya gue sedih." sambung Tasya.

Nata tersenyum,

"Makanya itu, lo harus semangat! Jangan galau terus!"

"Dari pada muka cantik lo di buat jelek mendingan,"

Nata sengaja menggantung ucapannya, gadis itu mengisyaratkan ibu jari dan telunjuknya ke dagu lalu tersenyum manis ke arah Tasya.

"Smile,"

"Smile,"

"Smile,"

Nata mengubah-ubah ekspresinya menampakkan wajah konyol, jelek, maupun aneh namun, hal itu tak membuat kecantikannya berkurang, malah Nata terlihat lucu dan menggemaskan.

"HAHAHAHA MUKA LO,"

"LUCU BANGET, HAHAHAHA."

"PERUT GUE SAKIT."

"HAHAHAHAHAHAHA."

Tak sadar sebagian pengunjung perpustakaan menatap heran ke bangku Tasya, tiba-tiba gadis itu tertawa besar sambil memegangi perutnya.

Happy To Love You (Segera terbit)Where stories live. Discover now