Natasya Pergi

65 17 114
                                    

Jangan lupa vote, komen, dan share sebelum membaca! Agar  teman-teman kalian juga biar ikutan bucin!

Biar nggak di katain PHP nih, gue update wkwkw.

Kalau ada typo, tag yang cantik!

Happy Reading 🖤

Hari berganti hari, Minggu berganti Minggu,  bulan berganti bulan. Tak terasa tepatnya delapan bulan berlalu.

Sudah banyak cerita yang di lewati. Baik, sedih, senang, canda, tawa, suka, maupun duka. Telah tercampur menjadi satu.

Tentu saja, semuanya tak terlepas dari lika-liku kehidupan. Pastinya, setelah melalui proses panjang yang melelahkan.

Tapi, akhirnya proses itu telah berakhir.

Hari ini tepatnya, perjuangan yang di lakukan selama tiga tahun telah selesai.

Semua siswa-siswi Kencana tampak begitu senang, dan bahagia. Mereka semua telah berhasil mengikuti Ujian. Tinggal menunggu hasil, berharap semuanya lulus dengan baik.

"Jadi, besok... lo udah berangkat, Sya?" tanya Nata.

Tasya menganggukkan kepala sebagai balasan.

"Selama di sana... Tasya bakalan buat diri Tasya nggak betah!  Biar nggak jadi pindah! Pokoknya, Tasya nggak mau pindah!" jawab Tasya penuh yakin.

Nata terkekeh sambil merangkul sahabatnya.

"Kalau gue, jadi lo? Gue bakalan senang, karena pindah negara! Secara ini Amerika... woy, bukan kaleng-kaleng."

"Sayangnya, Tasya bukan Nata. Tapi, kalau mau? Nata, bisa jadi anak Pak Ridwan! Biar pindah negara!"

"Kalau gue jadi anak Oenni-Mama dan Oppa-Papa, lo? Nanti kepribadian gue di pertanyakan?  Kenapa anaknya bisa kalem?"

Tasya mendengus tak berapa lama kemudian gadis itu tertawa di ikuti Nata.

"Kantin, kyuk! Makan mie-nya Bang Udin!"

Tasya menggelengkan kepalanya, rencana gadis itu ingin ke kelas Randy.

"Tasya, mau nyamperin Randy.. mau ngasih sesuatu!"

"Yeahy, yang bucinnya ke bangetan."

"Kayak nggak aja... Tasya kasihan lo, sama Nata.. belum go publik.." ejek Tasya sinis.

"Sialan lo.."

"Eh, gue.. juga ikut deh!  Mau nyamperin-"

Nata sengaja mengantung ucapannya, lalu membisikkan sesuatu di telinga Tasya.

"Instagramable."

Tasya terkekeh.

"Yaudah, ayo!"

Kedua gadis itu, melangkah keluar kelas untuk menemui sang kekasih.

***
"Rasanya, baru kemarin gue masuk Kencana... Tapi, sekarang?"

Rasya memasang wajah dramatis, memandang ruang kelasnya. Begitu banyak kenangan yang tercipta dalam ruangan itu. Ah, rasanya sangat sedih.

"Kenapa, waktu begitu cepat berlalu? Kenapa?"

Rasya semakin dramatis, seakan-akan tak ingin meninggalkan Kencana.

"Kalau mau? Lo, di sini aja! Nggak usah lulus! Sekalian, bukan warung Mie!! Liat tutorial di... YouTube kalau ga tau!" balas Darul yang sedang sibuk melakukan Instastory.

Rasya membulatkan matanya mendengar ucapan Darul. Yang benar saja. Sepertinya Darul  sudah mengikuti jejaknya berkata pedas.

"Kadal, nggak gitu konsepnya." sinis Rasya.

Happy To Love You (Segera terbit)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن