Jadi?

142 63 615
                                    

Kalau ada typo tag yang cantik!

Udah vote?

Sepertinya udah ya kalau udah lanjut comen tiap paragraf 😂
Btw persiapkan diri anda karena part ini mengandung keuwuwuwuan.

Ready? Okay cusss baca

Happy Reading 🖤

"Harap tenang, harap tenang!" teriak Pak Salam menenangkan anak-anak yang tampak riuh dan rusuh.

"Sepertinya akan turun hujan kalian semua kembali ke tenda kami dari pihak guru akan menangani masalah ini." lanjut Pak Salam memandang ke arah langit yang di hiasi oleh mendung tebal.

Sepertinya akan ada pertumpahan air yang membasahi bumi.

"Ayo, tunggu apa lagi kembali ke tenda!" titah Pak Salam tegas.

Tanpa berkata apapun Randy berlari masuk ke dalam hutan sepertinya pria itu ingin mencari Tasya.

"Gue mau cari Tasya." ucap Langit berlari masuk ke dalam hutan mengikuti Randy.

"EH, RANDY, LANGIT BALIK! "teriak Pak Salam namun, bukannya berhenti kedua pria itu semakin melanjutkan larinya.

"Anak-anak nakal." desis Pak Salam.

"Sya, kita juga harus cari bucin!" ucap Darul yang sudah ingin berlari namun, bajunya langsung di tarik oleh Rasya.

"Nggak usah kemana-mana!" jawab Rasya tersenyum penuh arti.

"Tetap diam di tempat menunggu keuwuwuwuan!" lanjut Rasya.

"Bucin hilang woy dan lo tega banget." balas Darul tak percaya.

"Tega." jawab Rasya terkekeh membuat Darul melototkan matanya.

"Intinya lot tim mana Langit atau tim Randy?" lanjut Rasya sambil menaik turunkan alisnya.

"Tim golput." kesal Darul pada sahabatnya itu.

"Meli bawah Febby ke tenda kesehatan!" perintah Pak Salam.

"Iya Pak, Feb ayo!" Meli menuntun gadis itu berjalan ke tenda kesehatan.

"Tunggu apa lagi cepat masuk ke dalam tenda! Hujan akan segera turun." titah Pak Salam menyuruh anak-anak masuk ke dalam tenda dan mereka semua langsung bergegas pergi.

"Semoga Randy dan Langit bisa menemukan Tasya." batiin Nata khawatir.

***
Randy dan Langit semakin masuk ke dalam hutan ke dua pria itu menelusuri hutan untuk mencari keberadaan Tasya terpancar di wajah kedua pria itu sangat khawatir apalagi Randy walaupun ia tetap tenang namun, pria itu begitu mencemaskan Tasya.

"TASYA!"

"TASYA!"

"LO DI MANA?"

"LO BISA DENGAR SUARA GUE? INI GUE LANGIT."

Langit semakin memanggil nama gadis itu namun, tak ada tanda-tanda keberadaan Tasya ia semakin menelusuri hutan mencari keberadaan Tasya.

Sedangkan Randy berhenti sejenak menatap ke arah langit, rintik-rintik hujan segera membasahi bumi aroma tanah segera tercium. Pria itu hanya bisa mendesah berat.

"Sial."

"Natasya, lo di mana?"

"Gue takut lo ada apa-apa"

"Gue nggak bisa maafin diri gue kalau lo terluka."

Randy terus merancau dalam hati, seperti orang kesetanan mencari gadis itu sesekali pria tampan itu memanggil nama Tasya ia semakin cemas di tambah hujan membuat pikirannya kacau kemana-mana.

Happy To Love You (Segera terbit)Onde histórias criam vida. Descubra agora