Berhenti Berjuang

170 87 157
                                    

Akhirnya setelah beberapa hari ga update gue kembali update lagi. Btw apa kabar nih? Semoga baik ya aamiin. Gimana ulangannya udah kelar kan? Udah nikmatin liburkan? Ga ada lagi drama tugaskan? Pasti dong huhuhu, tinggal nungguin nilai keluar ye? Semoga hasilnya memuaskan. Aamiin.

Sekarang tanggal 12.12 tanggalnya cantik ya hehehe ada yang mau buat sejarah? Sejarah apa tuh? Balikan sama mantan🤭 hehehe ga deh kelaut aja itu, mau cari baru wkwkwkw kyuk ayuk sama-sama kodein doinya iseng-isenglah tanya tanggal siapa tau aja kan doi peka wkwkwkw🤣

CUMA MAU BILANG INTI DARI BACOT INI JANGAN JADI SLIDER TAUKAN KATA SAKRAL GUE YANG SLIDER JOMBOL SEUMUR HIDUP. WKWKWK MAKANYA JANGAN SLIDER GUE EMANG SADIS NGALAHIN NENEKNYA TAPASYA UDAH YA SEKIAN KALIAN BOSAN INTORNYA. IYA,IYA NGERTI🙃

BTW ADA YANG MAU DOUBEL UP GA? KALAU MAU AYOK KOMEN DI SETIAP PARAGRAF !!

Happy Reading 🖤

"Apa?"

"Tasya mau ngomong sama Randy."

Kedua orang itu masih sama saling memandang Tasya menatap Randy dengan tatapan seriusnya sedangkan Randy menatap Tasya dengan raut muka yang tak terbaca.

Sebagian siswa-siswi menatap kearahnya entah pertunjukan apa lagi yang akan di perlihatkan dua orang itu.

"Ngomong aja!" balas Randy malas.

"Tapi bukan di sini!" jawab Tasya.

"Ayo ikut Tasya!"

Tasya menarik tangan Randy namun, cowok itu dengan segera menghempaskan tangannya.

"Kita mau ke mana?"

"Lo ngomong aja!"

Tasya mendesah berat lagi-lagi cowok itu dalam mode keras kepalanya, Tasya harus sabar menghadapi sikap Randy.

"Ini terakhir kalinya Tasya mau ngomong." ucap gadis itu tersenyum.

"Jadi mohon, Randy sekali aja turutin Tasya!" pintah Tasya lembut menangkupkan kedua tangannya di depan dada berharap Randy mau mengikuti permintaannya.

Randy terdiam sejenak lalu menganggukkan kepalanya.

"Hm."

****

Saat ini mereka sudah berada di atas rooftop, Tasya sengaja mengajak Randy ke sini karena tempat itu sedikit sunyi.

Tasya melirik ke arah Randy yang sedang menatap ke depan mungkin ini kali terakhirnya Tasya akan mengobrol dengan cowok itu karena setelah ini Tasya akan mencoba melupakan Randy dengan cara menghindarinya.

Memang hal ini sangat sulit untuk Tasya tapi mau bagaimana lagi cuma ini satu-satunya jalan yang bisa ia lakukan menyerah.

"Lo mau ngomong apa?" tanya Randy membuka suara tanpa mengalihkan tatapan.

Tasya menghembuskan napasnya mencoba tersenyum ia memandang ke arah Randy.

"Tasya nggak akan lagi nanya perasaan Randy."

"Karena jawaban Randy akan tetap sama dan masih sama."

"Randy!" panggil Tasya membuat cowok itu memandang ke arahnya.

Gadis itu tersenyum.

"Tasya nyerah."

"Maaf."

Tasya menundukan kepalanya lemas menahan sesak di dadanya, sungguh sangat sulit mengatakan hal itu namun, mau bagaimana lagi akhirnya kata itu berhasil terucap di bibirnya.

Happy To Love You (Segera terbit)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt